Kerajaan Holing Penilaian Hasil Belajar 1. Penilaian non test

3. Kerajaan Holing

Pada abad ke-7 ada suatu berita dari Cina pada masa dinasti Tang menyebutkan bahwa di Jawa ada suatu kerajaan yang bernama Holingatau Kaling, tepatnya di daerah Jawa Tengah dekat Jepara sekarang. Kerajaan ini menghasilkan penyu, emas, perak, cula, gading, dan orangorangnya pandai membuat minuman dari kelapa. Berita ini disampaikan oleh I- Tsing. Ia mengatakan bahwa pada tahun 664, pendeta Hwining dan pembantunya Yunki pergi ke Holing untuk mempelajari agama Buddha. Ia juga menerjemahkan kitab suci agama Buddha dari bahasa Sanskerta ke bahasa Cina dibantu pendeta Janabhadra dari Holing. Kitab terjemahan Hwining tersebut adalah bagian terakhir dari kitab Varinirvanayang mengisahkan tentang pembukaan jenazah Sang Buddha. Perekonomian Kerajaan Holing berkembang sangat pesat. Masyarakat Holing telah mengenal hubungan dagang. Mereka menjalin hubungan dagang dari suatu tempat yang disebut pasar. Mereka melakukan hubungan perdagangan dengan teratur di pasar tersebut. Maka Kerajaan Holing merupakan kerajaan maritime yang perekonomian utamanya pada perdagangan. Aspek Kehidupan Agama I-Tsing menyebutkan bahwa seorang temannya bernama Hui-Ning dengan pembantunya bernama Yunki pernah pergi ke Holing pada tahun 664665 M untuk mempelajari ajaran agama Budha . Aspek Kehidupan Ekonomi Kehidupan perekonomian masyarakat Holing berkembang pesat, mereka telah mengenal perdagangan, bercocok tanam, menghasilkan kulit penyu, emas, perak ,cula badak, bahkan membuat garam. Mata pencaharian penduduknya sebagian besar bertani, karena wilayah Kaling dikatakan subur untuk pertanian. Perekonomian, sudah banyak penduduk yang melakukan perdagangan apalagi disebutkan ada hubungan dengan Cina . Aspek Kehidupan Politik Berdasarkan dari berita Cina disebutkan bahwa kerajaan Holing diperintah oleh seorang raja putri yang bernama ratu Sima. Pemerintahanya berlangsung dari sekitar tahun 674 M, pemerintahanya keras namun adil dan bijaksana, kepada setiap pelanggar selalu diberikan sanksi tegas sehingga rakyat tunduk dan taat terhadap segala perintah Ratu Sima, bahkan tidak ada rakyat atau pejabat kerajaan yang berani melanggar segala perintahnya. Aspek Kehidupan Sosial Kehidupan Sosial masyarakat Holing sangat tertata rapi karena pemerintahan ratu Sima yang keras, adil dan bijaksana . Aspek Kehidupan Budaya Tsing dari Cina menyebutkan pada tahun 644 M, Hwi-Ning seorang pendeta Budha dari Cina datang dan menetap di Holing selama 3 tahun, bahkan Ia menerjemahkan salah satu kitab suci agama Budha Hinayana yang berbahasa Sanskerta ke dalam bahasa Cina.

4. Medang Kamulan