kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi ke depan. Jika pada diri seorang pimpinan pemilik UMK telah terbentuk jiwa wirausaha atau
telah memiliki kemampuan untuk menerapkan jiwa wirausaha maka pimpinan tersebut cenderung lebih percaya diri untuk menjalankan
usahanya. Dengan percaya diri yang lebih mantap upaya untuk peningkatan usahanya tentu akan meningkat. Peningkatan usaha ini akan
meningkatkan pangsa pasar lalu mendorong perluasan produksi dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan.
B. Penelitian yang Relevan
Tabel 4. Penelitian yang Relevan
No Penelitian
Hasil KesamaanPerbedaan
1. Peneliti :
Devi Helli Halima 2014
Judul: Hubungan
Perilaku Kewirausahaan dan
Permodalan dengan Pendapatan Studi
Pada Pengusaha Stroberi di Kecamatan
Ciwidey Kabupaten Bandung
Variabel: Y = pendapatan
= perilaku kewirausahaan
= permodalan Analisis:
Deskriptif Uji korelasi spearman
rank Hasil :
Perilaku kewirausahaan pengusaha stroberi
berada pada kategori tinggi, permodalan
pengusaha stroberi mayoritas memiliki
modal di bawah rata- rata, dan pendapatan
pengusaha stroberi mayoritas memiliki
pendapatan dibawah rata-rata.
Terdapat hubungan positif yang kuat antara
perilaku kewirausahaan dengan
pendapatan.Artinya, semakin tinggi perilaku
kewirausahaan maka pendapatan akan
meningkat.
Terdapat hubungan antara permodalan
dengan pendapatan. Artinya, semakin tinggi
Kesamaan: Penelitian terdahulu
dengan penelitian sekarang sama sama
meneliti modal, kewirausahaan dan
pendapatan
Perbedaan: Penelitian terdahulu
dengan penelitian sekarang memiliki
tempat penelitian dan alat analisis
modal maka pendapatan akan
semakin tinggi.
2. Peneliti :
Risna Khoerun Nisaa 2013
Judul: Pengaruh Modal Kerja
dan Perilaku Kewirausahaan
Terhadap Pendapatan Pengusaha Kerupuk
Aci di Kabupaten Subang
Variabel: Y = pendapatan
= modal kerja =prilaku
kewiraushaan Analisis:
Regresi linear berganda dan
Deskriptif Hasil :
Pendapatan pengusaha kerupuk aci di
Kabupaten Subang umumnya berada pada
kategori rendah. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya responden yang masih memiliki
pendapatan rendah. Sedangkan modal kerja
berada pada kategori sedangdan perilaku
kewirausahaan berada pada kategori tinggi.
Meskipun perilaku kewirausahaan
terbilang tinggi namun dalam tahap inovasi
masih sangat rendah.
Modal kerja berpengaruh positif
terhadap pendapatan pengusaha kerupuk aci
di Kabupaten Subang. Artinya semakin besar
modal kerja yang di miliki oleh pengusaha
kerupuk aci di Kabupaten Subang,
maka pendapatan yang diperoleh pengusaha
tersebut akan semakin besar.
Perilaku kewirausahaan berpengaruh positif
terhadap pendapatan pengusaha kerupuk aci
di Kabupaten Subang. Artinya semakin tinggi
atau semakin baik perilaku kewirausahaan
yang di miliki oleh Kesamaan:
Penelitian terdahulu dengan penelitian
sekarang sama sama meneliti modal dan
kewirausahan dengan model regresi linear
berganda.
Perbedaan: Penelitian terdahulu
dengan penelitian sekarang memiliki
perbedaan variabel yang diteliti dan
tempat penelitian.
pengusaha kerupuk aci di Kabupaten Subang,
maka pendapatan yang di peroleh pengusaha
tersebut akan semakin besar.
Modal kerja dan perilaku kewirausahaan
secara simultan berpengaruh terhadap
pendapatan pengusaha kerupuk aci di
Kabupaten Subang.
3. Peneliti :
Yeni Mirah 2009 Judul:
Pengaruh Kredit Permodalan, Perilaku
Kewirausahaan, dan Pengalaman Usaha
terhadap Pendapatan Usaha Kecil.
Variabel: Y = pendapatan
=kredit Permodalan = prilaku
kewiraushaan = pengalaman
usaha Analisis:
Regresi linear berganda dan
Deskriptif Pendapatan usaha
dipengaruhi oleh kredit permodalan, perilaku
kewirausahaan dan pengalamn usaha secara
bersama-sama sebesar 68,1
Kesamaan: Penelitian terdahulu
dengan penelitian sekarang sama sama
meneliti modal dan kewirausahan dengan
model regresi linear berganda.
Perbedaan: Penelitian terdahulu
dengan penelitian sekarang memiliki
perbedaan variabel yang diteliti dan
tempat penelitian.
4. Peneliti :
Mira Nurfitriya 2013 Judul:
Pengaruh Sikap Kewirausahaan
Terhadap Perkembangan Usaha
Pada Pengusaha Batik Di Sentra
Hasil : Secara parsial variabel
sikap kewirausahaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perkembangan usaha
usaha.
Dari hasil penelitian juga diperoleh nilai R
2
sebesar 74,1 yang Kesamaan:
Penelitian terdahulu dengan penelitian
sekarang sama sama meneliti wirausaha.
Perbedaan: Penelitian terdahulu
dengan penelitian sekarang memiliki
Kerajinan Batik Kota Tasikmalaya
Variabel: Y = perkembangan
usaha
= sikap kewirausahaan
Analisis: Regresi linier
Sederhanna dan Deskriptif
menunjukkan bahwa pengaruh sikap
kewirausahaan terhadap perkembangan
usaha adalah sebesar 74.1, artinya 74,1
perubahan laba pengusaha batik di
sentra kerajinan batik kota Tasikmalaya
dipengaruhi leh sikap kewirausahaan dan
sisanya 25,9 dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain. perbedaan variabel
yang diteliti, analisis yang digunakan dan
tempat penelitian.
C. Kerangka Berpikir