Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Asertif

9 suatu obyek. Perilaku termasuk dalam bagian psikomotorik dan sikap termasuk dalam afektif seseorang.

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Asertif

Perilaku asertif yang dimiliki tiap orang memiliki tingkatan berbeda, ada yang tinggi, baik,cukup bahkan rendah. Dengan perbedaan tingkatan tentu terdapat faktor yang mempengaruhinya. Rakos 1991 menyebutkan terdapat 3 faktor yang mempengaruhi perilaku asertif dalam diri seseorang yaitu pola asuh orang tua, jenis kelamin, dan kebudayaan. a. Pola asuh orang tua; Merupakan faktor yang cukup berpengaruh terhadap perilaku asertif seseorang, karena sejak kecil berada lama dalam lingkup keluarga. Keluarga dengan orang tua yang mendidik anaknya secara bebas untuk mengekspresikan diri dapat menyebabkan timbulnya sikap maupun berperilaku asertif pada anak. Dengan kebebasan untuk mengekspresikan diri sehingga menyebabkan anak memiliki kepercayaan diri yang baik sehingga menyebabkan munculnya perilaku asertif yang direfleksikan dengan aktif, terbuka dan sopan. Sebaliknya apabila orang tua mendidik anaknya dengan sering melarang anak untuk melakukan sesuatu, maka akan membuat anak takut untuk mencoba ataupun berbuat sesuatu. Adanya larangan yang terus menerus menjadikan seorang anak terlalu berhati-hati dan tidak spontan dalam mengemukakan perasaannya sehingga anak menjadi terbiasa untuk berperilaku tidak asertif. 10 b. Jenis Kelamin: Pria lebih berperilaku asertif dibandingkan dengan wanita karena adanya tuntutan masyarakat yang menjadikan pria lebih terbuka dalam pergaulan maupun berpendapat. Laki-laki pada umumnya lebih aktif dan rasional dalam berpikir. Sedangkan umumnya wanita lebih pasif dalam berperilaku, lebih emosional dan mudah terpengaruh. Namun tidak semua wanita tidak dapat untuk berperilaku asertif. c. Kebudayaan: Seseorang dibesarkan dengan membawa kebudayaan dari mana seseorang berasal dan kebudayaan berhubungan dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Kebudayaan yang berbeda dapat mempengaruhi tingkat asertifitas seseorang. Contoh di Amerika, warga keturunan Asia pada umumnya lebih introvert daripada keturunan Amerika sendiri ataupun keturunan Eropa. Hal ini dikarenakan negara-negara bagian barat lebih mementingkan seseorang dalam berperilaku asertif namun di negara bagian timur lebih mengutamakan tentang perasaan dan belas kasihan. Rakos,1991.

2.3 Aspek – aspek Perilaku Asertif

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Penyesuaian Diri pada Siswa Kelas X SMK Kristen Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB IV

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga T1 132009012 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 3 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Kepercayaan Diri dengan Perilaku Asertif Siswa Kelas X MAN 1 Salatiga

0 0 19

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Self Efficacy dengan Perilaku Merokok pada Siswa Kelas X SMK Saraswati Salatiga T1 BAB II

0 0 10

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Perilaku Merokok dengan Kepercayaan Diri Siswa LakiLaki SMK Bhakti Nusantara Salatiga T1 BAB II

0 0 17