7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Perilaku Asertif
Perilaku asertif adalah perilaku hubungan antar pribadi yang menyertakan kejujuran dan berterus terang secara sosial dalam
mengekspresikan pemikiran dan perasaan dengan mempertimbangkan perasaan dan kesejahteraan orang lain Rakos,1991. Perilaku adalah
tindakan atau perbuatan dari suatu organisme makhluk hidup yang dapat diamati maupun di pelajari.
Asertif berasal dari kata “to assert” yang memiliki arti menyatakan sesuatu dengan berterus terang, tegas tidak
ragu-ragu serta bersikap positif. Hubungan antar pribadi adalah interaksi yang melibatkan dua unsur pribadi atau dua orang dengan sikap adanya
keterbukaan diri. Keterbukaan diri adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan seseorang terhadap situasi yang sedang dihadapi kepada orang
lain dengan baik. Agar hubungan antar pribadi dapat berjalan secara efektif maka
diperlukan kemampuan seseorang untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, menciptakan kesan yang ingin disampaikan
yang disebut sebagai tindakan mengekspresikan pemikiran dan perasaan. Seseorang dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi dengan
cara berlatih mengungkapkan maksud dan keinginan, menerima umpan balik kritikan tentang perilaku karena dalam berinteraksi dengan orang
lain biasanya seseorang ingin menciptakan dampak tertentu seperti
8
merangsang munculnya gagasan, menciptakan kesan dan menimbulkan reaksi pesan tertentu ke dalam diri orang lain. Hubungan antar pribadi
merupakan komunikasi yang lebih kedalam pribadi individu, sedangkan hubungan antar manusia hanya sekedar komunikasi singkat antar individu
yang mengetengahkan tentang maksud yang ingin disampaikan. Mengekspresikan pemikiran dan perasaan yaitu seseorang dapat
mengungkapkan apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh seseorang kepada orang lain. Mempertimbangkan perasaan dan kesejahteraan orang lain,
apabila ketika menyampaikan pendapat tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain serta mensejahterakan orang lain.
Menyertakan kejujuran dan terus terang yaitu ketika seseorang menyampaikan pendapat dengan jujur apa adanya, berterus terang keadaan
sebenarnya dan tegas. Orang asertif harus tegas karena apabila tidak tegas akan meragukan pendapat yang di ungkapkan sehingga orang lain menjadi
bingung ketika berbicara dengan orang yang tidak tegas serta tidak berperilaku asertif. Lebih jelas, perilaku asertif adalah tingkah laku
seseorang ketika berhubungan dengan lawan bicara dilakukan secara jujur, terbuka, tegas serta tanpa kecemasan menyatakan perasaan kepada orang
lain, baik yang disenangi maupun yang tidak disenangi berkata tidak dalam menolak permintaan tanpa menyinggung perasaan orang lain serta
mampu menghargai diri sendiri dan orang lain dengan penyampaian verbal maupun non verbal. Selain perilaku asertif juga terdapat sikap asertif yaitu
sikap lebih pada reaksirespons seseorang yang masih tertutup terhadap
9
suatu obyek. Perilaku termasuk dalam bagian psikomotorik dan sikap termasuk dalam afektif seseorang.
2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Asertif