13
a. Individu akan cenderung mengalah dan hanya akan menuruti ataupun
menyenangkan orang lain daripada mengusahakan apa yang menjadi haknya.
b. Tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tidak mampu
berkomunikasi secara terbuka, kurang penuh percaya diri pada saat berkomunikasi baik dengan orang yang sudah dikenal maupun yang
belum dikenal. c.
Tidak dapat melakukan kontak mata secara wajar dengan lawan bicaranya dan kurang mampu menunjukkan ekspresi wajah, bahasa
tubuh yang sesuai dan wajar.
2.5 Cara Meningkatkan Perilaku Asertif
Perilaku asertif pada diri seseorang bukan merupakan sifat bawaan lahir, namun merupakan hal yang bisa dipelajari dan dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan serta dapat dilatih kepada seseorang. Berikut cara meningkatkan perilaku asertif yang dapat digunakan dalam meningkatkan
perilaku asertif, Rakos,1991: a.
Dengan cara bermain peran mengajak seseorang untuk memerankan seperti keadaan dalam kehidupan ataupun peristiwa yang sebenarnya
kenyataan. b.
Kesadaran memandang keberadaan orang lain ketika berada dalam suatu kelompok. Melatih untuk dapat menyetujui ataupun menolak
gagasan dan berpendapat dengan baik di dalam kelompok seperti menghargai pendapat serta hak orang lain.
14
c. Melihat tentang keadaan masa lalu mengenai apa yang menyebabkan
seseorang tidak dapat berperilaku asertif, sehingga dapat memperbaiki diri dari keadaan masa lalu. Contoh masa lalu seseorang ketika kecil
dilarang banyak komentar apabila melihat hal yang baru pertama kali dijumpai maupun mengeluarkan pendapat maka akan berpengaruh
ketika dewasa tidak dapat berkata didepan umum dengan baik. d.
Mengurangi kecemasan diri berlebih yang dialami seseorang. Dengan berpikir positif dan mempersiapkan kebutuhan sebelum pelaksanaan
kegiatan dimulai. Belajar menenangkan diri, relaks tidak tegang e.
Mengurangi kemarahan emosi dengan belajar mengontrol diri. f.
Meningkatkan kepercayaan, keyakinan dan harga diri seseorang. Sadar akan keadaan diri sendiri dan orang lain dalam sebuah situasi
hubungan antar pribadi. Dengan melihat orang-orang disekitar ataupun obyek lain akan mengurangi rasa gugup, rasa tidak percaya
diri. Melatih kesadaran diri mengenai aturan-aturan sosial dan budaya dalam berperilaku.
2.6 Cara Mengukur Perilaku Asertif
Perilaku asertif merupakan perilaku yang dapat dilakukan pengamatan langsung kepada subyek maupun menggunakan inventory
untuk mengetahui kebenarannya. Pengamatan langsung dengan cara observasi mengamati observi orang lain sebagai objek yang diteliti
berdasar aspek perilaku asertif yang dikemukakan oleh ahli teori asertif, dalam penelitian ini menggunakan skala perilaku asertif yang disusun
berdasar aspek perilaku asertif dari Rakos 1991. Sedangkan apabila
15
menggunakan inventory, alat yang digunakan disebut The Assertion Inventory Namara Delamater,1984 , Personal Assertion Inventory,
Assesment of Assertion Inventory Gambril Richey dalam Rakos,1991.
2.7 Pengertian Percaya Diri