Unsur-Unsur Upacara Tradisoanal Tujuan Upacara Tradisional

15 waktu kelahiran, waktu pertama bayi dipotong rambutnya, waktu pertama- tama bayi menginjak tanah, waktu anak ditusuk telinganya dan lain sebagainya. c. Benda-benda dan alat-alat upacara Benda-benda upacara merupakan alat-alat yang dipakai dalam hal menjalankan upacara-upacara keagamaan. Alat-alat itu bisa berupa alat-alat seperti wadah untuk tempat sesaji, alat kecil seperti sendok, pisau dan lain sebagainya. Alat upacara yang amat lazim dimana-mana adalah patung- patung yang mempunyai fungsi sebagai lambang dewa atau ruh nenek moyang tujuan dari upacara. Serupa dengan itu topeng juga merupakan benda upacara yang penting dari religi berbagai suku bangsa di dunia. Topeng- topeng itu juga melambangkan dewa-dewa dan ruh-ruh nenek moyang, dan dipakai dalam upacara-upacara keagamaan yang berupa tarian atau permainan seni drama yang keramat. d. Orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara Dalam pelaksanaan upacara tradisional dibutuhkan masyarakat pendukung untuk melakukan serangkaian kegiatan dengan aturan-aturan tertentu untuk membina kerukunan. Dibutuhkan pula orang-orang yang berperan penting dalam pelaksanaan upacara, yaitu Modin, seorang pemuka agama yang termasuk kategori religius dalam masyarakat Jawa.

5. Unsur-Unsur Upacara Tradisoanal

Upacara-upacara ini terdiri dari perbuatan-perbuatan yang sering kali tidak 16 dapat diterangkan lagi alasan atau asal mulanya. Perbuatan-perbuatan itu dilakukan oleh orang-orang secara spontan dengan tak dipikirkan lagi gunanya. Suatu upacara keagamaan yang komplek seringkali dapat dikupas ke dalam beberapa unsur perbuatan yang khusus, yang terpenting diantaranya adalah: Koentjaraningrat, 1977: 251-253. a. Bersaji Bersaji meliputi perbuatan-perbuatan upacara yang biasanya diterangkan sebagai perbuatan-perbuatan untuk menyajikan makanan, benda-benda, atau lain sebagainya kepada dewa-dewa, ruh-ruh nenek moyang, atau makhluk halus lain, tetapi yang di dalam praktek jauh lebih komplek dari pada itu. b. Berdoa Berdoa adalah suatu unsur yang banyak terdapat dalam berbagai upacara keagamaan di dunia. Doa pada mula-mulanya adalah rupa-rupanya suatu upacara dari keinginan yang diminta dari para leluhur dan juga upacara- upacara hormat dan pujian kepada leluhur itu. c. Makan Bersama Makan bersama juga merupakan suatu unsur perbuatan yang amat penting dalam banyak upacara religi dan agama di dunia. Dasar pemikiran di belakang perbuatan itu adalah rupa-rupanya mencari hubungan dengan dewa- dewa dengan cara mengundang dewa-dewa pada suatu pertemuan makan bersama. Juga arti dari ucapan makan bersama dalam kenyataan sering sudah kabur dan tercampur dengan unsur-unsur lain. Dalam kehidupan beberapa suku bangssa di Indonesia yang beragama Islam, upacara kenduri atau 17 selametan merupakan suatu unsur yang amat penting dalam banyak upacara keagmaan.

6. Tujuan Upacara Tradisional

Upacara tradisional adat Jawa dilakukan demi mencapai ketrentaman hidup lahir dan batin. Dengan mengadakan upacara tradisional itu, orang Jawa memenuhi kebutuhan spiritualnya, eling marang purwa duksina. Kehidupan rohani orang Jawa memang bersumber dari ajaran agama yang berisi hiasan budaya lokal. Oleh karena itu, orientasi kehidupan beragama orang Jawa senantiasa memperhatikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh nenek moyangnya. Di samping itu, upacara tradisional dilakukan orang Jawa dengan tujuan memperoleh solidaritas sosial, lila lan legawa kanggo mulyaning negara. Upacara tradisional juga menumbuhkan etos kolektif, yang tercermin dalam ungkapan gotong-royong nyambut gawe. Purwadi, 2005.

7. Pengertian Simbol