17
selametan  merupakan  suatu  unsur  yang  amat  penting  dalam  banyak  upacara keagmaan.
6. Tujuan Upacara Tradisional
Upacara  tradisional  adat  Jawa  dilakukan  demi  mencapai  ketrentaman hidup  lahir  dan  batin.  Dengan  mengadakan  upacara  tradisional  itu,  orang  Jawa
memenuhi  kebutuhan  spiritualnya,  eling  marang  purwa  duksina.  Kehidupan rohani  orang  Jawa  memang  bersumber  dari  ajaran  agama  yang  berisi  hiasan
budaya  lokal.  Oleh  karena  itu,  orientasi  kehidupan  beragama  orang  Jawa senantiasa  memperhatikan  nilai-nilai  luhur  yang  telah  diwariskan  oleh  nenek
moyangnya. Di  samping  itu,  upacara  tradisional  dilakukan  orang  Jawa  dengan  tujuan
memperoleh solidaritas sosial, lila lan legawa kanggo mulyaning negara. Upacara tradisional  juga  menumbuhkan  etos  kolektif,  yang  tercermin  dalam  ungkapan
gotong-royong nyambut gawe. Purwadi, 2005.
7. Pengertian Simbol
Kata simbol berasal dari kata Yunani symbolos yang berarti tanda atau ciri yang  memberitahukan  sesuatu  hal  kepada  seseorang.  Di  dalam  Kamus  Besar
Bahasa  Indonesia  susunan  W.  J.  S.  Poerwadarminta  simbol  atau  lambang  ialah sesuatu  seperti  :  lukisan,  perkataan,  lencana  dan  sebagainya,  yang  menyatakan
sesuatu hal atau mengandung makna tertentu, misalnya warna putih ialah lambang kesucian,  gambar  padi  sebagai  lambang  kemakmuran;  atau  berarti  juga  tanda
18
pengenal  yang  tetap  yang  mengatakan  sifat,  keadaan  dan  sebagainya,  misalnya tutup  kepala  peci  merupakan  tanda  pengenal  tutup  kelapa  nasional  Negara.
Budiono Herusatoto, 2008: 17-18. Simbol  atau  lambang    adalah  sesuatu  hal  atau  keadaan  yang  merupakan
pengantar  pemahaman  terhadap  obyek.  Untuk  mempertegas  pengertian  simbol atau lambang ini dibedakan antara pengertian-pengertian isyarat, tanda dan simbol
atau lambang: a
Isyarat  ialah  sesuatu  hal  atau  keadaan  yang  diberitahukan  oleh  si  subyek kepada obyek, artinya subyek selalu berbuat sesuatu untuk memberitahukan
kepada si obyek yang diberi isyarat agar si obyek mengetahuinya pada saat itu juga.
b Tanda  ialah  sesuatu  hal  atau  keadaan  yang  menerangkan  atau
memberitahukan obyek kepada si subyek. c
Simbol  atau  lambang  ialah  sesuatu  hal  atau  keadaan  yang  memimpin pemahaman si subyek kepada obyek.
8. Simbolisme Dalam Budaya Manusia
Mitos  dan  magi  berasal  dari  zaman  prasejarah,  dimana  orang-orang  Jawa masih  menganut  paham  mitologi  animisme  dinamisme.  Mitos  dan  magi  tetap
lekat dalam pribadi-pribadi Jawa walaupaun ajaran-ajaran religi atau agama yang murni  ataupun  yang  mengambil  jalan  mistik  dan  filsafat  telah  diterima  selama
berabad-abad lamanya.
19
Bentuk-bentuk  sombolisme  dalam  budaya  Jawa  sangat  dominan  dalam segala  hal  dan  dalam  segala  bidang.  Hal  ini  terlihat  dalam  tindakan  sehari-hari
orang Jawa, sebagai realisasi dari pandangan dan sikap hidupnya  yang berganda. Budiono Herusatoto, 2008: 154.
Manusia  adalah  makhluk  budaya,  dan  budaya  manusia  penuh  dengan simbol-simbol, sehingga dapat dikatakan bahwa budaya manusia penuh diwarnai
dengan  simbolisme,  yaitu  suatu  tata  pemikiran  atau  paham  yang  menekanakan atau  mengikuti  pola-pola  yang  mendasarkan  diri  kepada  simbol-simbol.
Sepanjang sejarah budaya manusia, simbolisme telah mewarnai tindakan-tindakan manusia baik tingkah laku, bahasa, ilmu pengetahuan maupun religi. Simbolisme
sangat  menonjol  peranannya  pertama-tama  dalam  religi.  Cara-cara  berdoa manusia  dari  dulu  hingga  sekarang  selalu  diikuti  dengan  tingkah  laku  simbolis
yaitu  mengucapkan  doa  sambil  mengadahkan  kedua  telapak  tangan  ke  atas  dan kadang-kadang dengan mendongakkan kepala ke atas seolah-olah siap menerima
sesuatu dari Tuhan yang dianggap tinggal di langit. Pada  dasarnya  segala  bentuk  religius  ataupun  upacara-upacara  peringatan
apapun  oleh  manusia  adalah  bentuk  simbolisme.  Makna  dan  maksud  upacara itulah yang menjadi tujuan manusia untuk memperingatinya.
Hal  yang  kedua  dimana  simbolisme  sangat  menonjol  peranannya  adalah dalam  tradisi  atau  adat  istiadat.  Simbolisme  ini  kentara  sekali  dalam  upacara-
upacara  adat  yang  merupakan  warisan  turun-temurun  dari  generasi  yang  tua  ke generasi berikutnya yang lebih mudah.
20
Segala bentuk dan macam kegiatan simbolik dalam masyarakat tradisional itu merupakan upacara pendekatan manusia kepada Tuhannya, yang menciptakan,
menurunkannya ke dunia, memelihara hidup dan menentukan kematian manusia. Dengan  demikian  simbolik  dalam  masyarakat  tradisional  di  samping
membawakan  pesan-pesan  kepada  generasi-generasi  berikutnya  juga  selalu dilaksanankan dalam kaitannya dengan religi.
Bentuk-bentuk  simbolisme  dalam  budaya  Jawa  sangat  dominan  dalam segala  hal  dan  dalam  segala  bidang.  Hal  ini  terlihat  dalam  tindakan  sehari-hari
orang  Jawa,  sebagai  realisasi  dari  pandangan  dan  sikap  hidupnya.  Budiono Herusatoto, 2008: 46-64.
9. Makna Simbolik Sesaji Ritual