11
dari  generasi  kegenerasi,  tapi  proses  pewarisan  itu  berlangsung  dalam  bentuk pendidikan, pelajaran baik dilakukan secara formal, non formal maupun informal.
Kebudayaan  dapat  dianggap  sebagai  way  of  life    atau  suatu  sikap  hidup dengan  segala  aspeknya.  Segala  sikap  hidup  dan  pandangan  hidup  itu  tidak
diperlihatkan oleh perorangan, tetapi nampak pada kelompok masyarakat tertentu. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial  yang hidup di dalam
lingkungan  alam.  Dalam  kaitannya  dengan  pembicaran  tentang  kebudayaan manusia dipandang sebagai makhluk sosial.
Demikianlah  maka  kebudayaan  merupakan  suatu  sistem  atau  nilai masyarakat.  Sistem  nilai  itulah  yang membentuk sikap mental atau pola  berpikir
manusia  dalam  masyarakat  sebagaimana  terpantul  dalam  pola  sikap  dan  tingkah laku  sehari-hari  dalam  berbagai  kehidupan  sosial,  politik,  ekonomi,  dan  lain
sebagainya.  Dari  situ  muncullah  apa  yang  disebut  sistem  keagamaan,  sistem politik,  sistem  ekonomi,  dan  lain  sebagainya  yang  ada  dalam  kehidupan
masyarakat. Suwaji Bostami, 1992: 4-5.
2. Tradisi
Tradisi  adalah  adat  kebiasaan  yang  dilakukan  turun  temurun  dan  masih terus  dilakukan  di  masyarakat  disetiap  tempat  atau  suku  yang  berbeda-beda.
Badudu, J.S., Zain, Sutan Mohammad. 1994: 1531. Tradisi dalam bahasa latin Traditio,
“diteruskan”  atau  kebiasaan,  dalam  pengertian  yang  paling  sederhana adalah  sesuatu  yang  telah  dilakukan  sejak  lama  dan  menjadi  bagian  dari
kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu Negara, kebudayaan,
12
waktu,  atau  agama  yang  sama.  Hal  yang  paling  mendasar  dari  tradisi  adalah adanya informasi  yang diteruskan dari  generasi  ke  generasi  baik  tertulis maupun
lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. Menurut  Bostami  1989:1  upacara  tradisi  adalah  kegiatan  yang
melibatkan warga masyarakat dalam usaha bersama-sama untuk mencapai tujuan keselamatan  bersama.  Berdasarkan  dua  pengertian  di  atas  maka  dapat  diambil
kesimpulan sebagai berikut : a.
Upacara  tradisi  bertujuan  untuk  menciptakan  suasana  yang  tenang  serta menghindarkan dari bahaya yang akan mengancam di kemudian hari.
b. Upacara  tradisi  merupakan  suatu  kegiatan  yang  didalamnya  mengandung
makna bahwa upacara tersebut harus diikuti dan dilaksanakan seluruh warga masyarakat tanpa ada rasa terpaksa.
c. Dalam  upacara  tradisi  ini  banyak  larangan  yang  tidak  boleh  dilanggar  oleh
masyarakat, karena kalau dilanggar bisa berakibat kematian. d.
Upacara tradisional tumbuh dan menyebar melalui berbagai sikap perbuatan manusia terhadap peristiwa tertentu.
Adapun  tradisi  dapat  diterjemahkan  dengan  pewarisan  atau  penerusan unsur-unsur,  adat  istiadat,  kaidah-kaidah,  pewarisan  harta  kekayaan.  Baik  adat
maupun  tradisi  bukanlah  sesuatu  yang  tak  dapat  berubah.  Tradisi  justru  terpadu dengan  aneka  ragam  perbuatan  manusia  dan  diangkat  dalam  keseluruhannya.
Suwaji Bostami, 1992: 12.
3. Upacara Tradisional
“Upacara tradisional” merupakan suatu kegiatan sosial yang melibatkan
13
warga  masyarakat  pendukungnya  dalam  usaha  bersama  untuk  mencapai tujuan  keselamatan,  yang  mengandung  aturan-aturan  yang  wajib  dipenuhi  dan
dilaksanakan oleh warga masyarakat”. Depdikbud, 1984; 1.
Tradisional  adalah  suatu  tradisi  atau  adat  istiadat  yang  sudah  menjadikan kebiasaan dan tetap dilakukan secara turun temurun dari dahulu hingga sekarang.
Badudu,  J.S.,  Zain,  Sutan  Mohammad.  1994:  1531-1532.  Upacara  tradisional merupakan    salah  satu  wujud  peninggalan  kebudayaan.  Kebudayaan  adalah
warisan  sosial  yang  hanya  dapat  dimiliki  oleh  warga  masyarakat  pendukungnya dengan jalan mempelajarinya. Ada cara-cara atau mekanisme tertentu dalam tiap
masyarakat  untuk  mamaksa  tiap  warganya  mempelajari  kebudayaan  yang  di dalamnya terkandung norma-norma serta nilai-nilai kehidupan yang bersangkutan.
Mematuhi  norma  serta  menunjang  nilai-nilai  itu  penting  bagi  warga  masyarakat demi kelesterian hidup bermasyarakat. Purwadi, 2005: 1.
Dari beberapa pengertian di atas, terdapat beberapa hal yang penting yaitu: a.
Upacara  tradisional  sebagai  suatu  kegiatan  sosial  yang  dilakukan  oleh sekelompok  warga  masyarakat,  dimana  warga  masyarakat  tersebut  memiliki
keyakinan bahwa hal tersebut sebagai sarana untuk mencapai tujuan. b.
Upacara  tradisional  dalam  pelaksanaannya  mengandung  aturan-aturan  yang harus dipenuhi dan dilaksanakan oleh warga pendukungnya.
c. Upacara  tradisional  dilakukan  menurut  tradisi  atau  adat  istiadat  atau  sudah
menjadi  kebiasaan  dan  tetap  dilakukan  secara  turun  temurun  dari  dahulu hingga sekarang.
14
4. Komponen-Komponen Upacara Tradisional