14
4. Komponen-Komponen Upacara Tradisional
Tiap upacara
keagamaan terdapat
empat komponen,
ialah: Koentjaraningrat, 1977: 241-245.
a. Tempat upacara
Tempat  upacara  yang  keramat  adalah  biasanya  suatu  tempat  yang dikhususkan  dan  yang  tidak  boleh  didatangi  orang  yang  tak  berkepentingan.
Malahan  meraka yang mempunyai kepentingan pun tidak boleh sembarangan di  suatu  tempat  upacara.  Mereka  harus  berhati-hati  dan  memperhatikan
berbagai macam larangan dan pantangan. Tempat upacara biasanya terletak di kuburan karena merupakan suatu tempat keramat yang dipakai sebagai tempat
upacara  keagamaan.  Hal  ini  mudah  dapat  dimengerti  karena  kuburan dibanyangkan sebagai tempat dimana orang dapat paling mudah berhubungan
dengan  ruh-ruh  nenek  moyang  yang  meninggal.  Penghormatan  kuburan nenek  moyang  adalah  memang  suatu  adat  yang  kita  kenal  tidak  hanya  di
Indonesia saja, tetapi di hampir seluruh dunia. Selain itu tempat keramat ada juga di pusat desa, makam kuburan,laut, hutan, batu, ladang sawah dan lain
sebagainya. b.
Prosesi upacara Ritual upacara biasanya dirasakan sebagai saat-saat  yang genting dan
gawat,  dan  yang penuh  dengan bahaya  gaib.  Hal  itu biasanya  yang berulang tetap,  sejajar  dengan  irama  gerak  alam  semesta.  Misalnya  dalam  jangka
waktu  kehidupan  tiap  individu  dalam  masyarakat  ada  pada  saat  yang dianggap saat genting atau krisis. Saat-saat itu adalah misalanya waktu hamil,
15
waktu  kelahiran,  waktu  pertama  bayi  dipotong  rambutnya,  waktu  pertama- tama  bayi  menginjak  tanah,  waktu  anak  ditusuk  telinganya  dan  lain
sebagainya. c.
Benda-benda dan alat-alat upacara Benda-benda  upacara  merupakan  alat-alat  yang  dipakai  dalam  hal
menjalankan  upacara-upacara  keagamaan.  Alat-alat  itu  bisa  berupa  alat-alat seperti  wadah  untuk  tempat  sesaji,  alat  kecil  seperti  sendok,  pisau  dan  lain
sebagainya.  Alat  upacara  yang  amat  lazim  dimana-mana  adalah  patung- patung  yang  mempunyai  fungsi  sebagai  lambang  dewa  atau  ruh  nenek
moyang tujuan dari upacara. Serupa dengan itu topeng juga merupakan benda upacara  yang  penting  dari  religi  berbagai  suku  bangsa  di  dunia.  Topeng-
topeng  itu  juga  melambangkan  dewa-dewa  dan  ruh-ruh  nenek  moyang,  dan dipakai dalam upacara-upacara keagamaan yang berupa tarian atau permainan
seni drama yang keramat. d.
Orang-orang yang melakukan dan memimpin upacara Dalam  pelaksanaan  upacara  tradisional  dibutuhkan  masyarakat
pendukung  untuk  melakukan  serangkaian  kegiatan  dengan  aturan-aturan tertentu  untuk  membina  kerukunan.  Dibutuhkan  pula  orang-orang  yang
berperan  penting  dalam  pelaksanaan  upacara,  yaitu  Modin,  seorang  pemuka agama yang termasuk kategori religius dalam masyarakat Jawa.
5. Unsur-Unsur Upacara Tradisoanal