3. Deskripsi Data
a. Analisis Deskriptif Kemampuan Memanfaatkan Media
Pembelajaran Elektronik 1. Kemampuan Memanfaatkan Komputer
Kemampuan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran
Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi kemampuan guru menggunakan komputer yang paling besar
sebanyak 36 orang atau 81,82 termasuk dalam kategori sedang, dan 8 orang atau 18,18 guru dalam menggunakan komputer
termasuk dalam kategori rendah, sedangkan tidak ada guru 0 yang termasuk dalam kategori tinggi dalam memanfaatkan
komputer.
2. Kemampuan Memanfaatkan Laptop
Kemampuan memanfaatkan
laptop sebagai
media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran
Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi kemampuan guru menggunakan laptop sebanyak 7 orang atau
15,91 yang termasuk kategori tinggi, ada 29 orang atau 65,91 termasuk dalam kategori sedang dan 8 orang atau 18,18 guru
dalam menggunakan komputer termasuk dalam kategori rendah.
3. Kemampuan Memanfaatkan LCD
Kemampuan memanfaatkan
LCD sebagai
media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran
Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi kemampuan guru menggunakan LCD sebanyak 7 orang atau
15,91 yang termasuk kategori tinggi, tidak ada guru atau 0 yang termasuk dalam kategori sedang, dan ada 37 orang atau
84,09 guru dalam menggunakan LCD termasuk dalam kategori rendah.
b. Analisis Deskriptif Keterampilan Memanfaatkan Media
Pembelajaran Elektronik 1. Keterampilan Memanfaatkan Komputer
Keterampilan memanfaatkan komputer sebagai media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran
Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi guru yang termasuk kategori tinggi sebanyak 10 orang atau 22,73,
ada 26 orang atau 59,09 yang termasuk dalam kategori sedang, dan ada 8 guru atau 18,18 yang termasuk dalam kategori
rendah.
2. Keterampilan Memanfaatkan Laptop
Keterampilan memanfaatkan
laptop sebagai
media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran
Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi keterampilan guru memanfaatkan laptop sebanyak 9 orang atau
20,45 yang termasuk kategori tinggi, ada 29 orang atau 65,91 termasuk dalam kategori sedang, dan 6 orang atau 13,64 yang
termasuk dalam kategori rendah.
3. Keterampilan Memanfaatkan LCD
Keterampilan memanfaatkan
laptop sebagai
media pembelajaran elektronik pada guru di SMP Negeri 1 Ungaran
Kabupaten Semarang diketahui bahwa distribusi frekuensi keterampilan guru memanfaatkan laptop sebanyak 9 orang atau
20,45 yang termasuk kategori tinggi, ada 29 orang atau 65,91 termasuk dalam kategori sedang, dan 6 orang atau 13,64 yang
termasuk dalam kategori rendah. Secara ringkas, hasil analisis deskriptif kemampuan dan
keterampilan guru dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik komputer, laptop, dan LCD disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.5 Pemanfaatan Media Pembelajaran Elektronik Di kalangan Guru
SMP Negeri 1 Ungaran Kabupaten Semarang
Media Kategori
Kemampuan Keterampilan
f f
Komputer T
10 22,73
S 36
81,82 26
59,09 R
8 18,18
8 18,18
jumlah 44
100 44
100
Laptop T
7 15,91
9 20,45
S 29
65,91 29
65,91 R
8 18,18
6 13,64
jumlah 44
100 44
100 LCD
T 7
15,91 10
22,73 S
26 59,09
R 37
84,09 8
18,18 jumlah
44 100
44 100
B. Pembahasan
Pembahasan terhadap hasil penelitian tentang pemanfaatan media pembelajaran elektronik di kalangan guru SMP Negeri 1 Ungaran adalah
sebagai berikut :
1. Kemampuan Memanfaatkan Media Pembelajaran Elektronik
Pada kemampuan memanfaatkan media pembelajaran elektronik terutama pada aspek menggunakan komputer ada 36 guru atau sebanyak
81,82 yang termasuk kategori sedang, dan ada 8 atau sebanyak 18,18 termasuk kategori rendah. Pada kemampuan memanfaatkan laptop ada 29
guru atau sebanyak 65,91 yang termasuk kategori sedang, dan pada kemampuan memanfaatkan LCD ada 37 sebanyak atau 84,09 yang
termasuk kategori rendah. Secara umum hasil yang dicapai pada indikator kemampuan guru
dalam memanfaatkan media pembelajaran elektronik adalah sedang. Hal ini dapat disebabkan karena pengetahuan dan pemahaman guru terbatas
pada bidang kompetensi yang dikuasai. Misalnya guru IPA maka bidang kompetensi yang dikuasai tentu mengenai seluk-beluk IPA dan