Aspek Fungsi Aspek Ergonomi

62 Memasuki proses pembuatan karya batik, hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan pola pada kain, setelah sket motif yang akan digunakan terpilih, maka proses selanjutnya adalah memadu-padankan motif agar tersusun dengan indah dan siap untuk memasuki proses pembatikan. Pembatikan diawali dengan mencanting pola yang telah digambar pada kain. Pencantingan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, tergantung dari hasil yang ingin dicapai. Setelah proses pencantingan awal telah selesai, maka dilanjutkan dengan proses pewarnaan menggunakan napthol. Warna yang digunakan pertama adalah warna merah muda ASBR-Merah 3GL, warna merah ASBS-Merah B, dan warna ungu tua yaitu ASBO-Bordo GP. Apabila warna batik telah sesuai dengan yang diharapkan, maka untuk menghilangkan malam yang menempel pada kain adalah dengan melorod kain. Untuk menghasilkan batik yang bagus, pelorodan dapat dilakukan beberapa kali agar kain benar-benar bersih dari malam bekas cantingan. Setelah kain batik dihasilkan, maka proses terakhir yang dilakukan adalah penjahitan. Penjahitan berfungsi untuk menghasilkan elemen perlengkap kamar tidur yang siap untuk digunakan sesuai dengan fungsinya.

e. Aspek ekonomi

1 Sasaran Sasaran konsumen untuk produk batik ini adalah orang dewasa. Pertimbangan dari pemilihan konsumen ini karena orang dewasa memiliki kebutuhan yang lebih kompleks untuk memenuhi perlengkapan kamar tidur mereka, selain itu orang dewasa juga memiliki daya beli yang tinggi, jadi kemungkinan terjualnya produk ini di pasar cukup besar. Produk-produk yang dibuat meliputi seprai dobel ukuran 63 240cm x 220cm, bedcover ukuran 220cm x 200cm, 2 sarung bantal, 2 sarung guling, 2 taplak meja, 2 kap lampu, 2 tirai hingga 1 hiasan dinding. Dengan menggubah orangutan menjadi motif yang tidak terlalu merubah bentuk aslinya, diharapkan hasil desain tidak bersifat terlalu anak-anak sehingga cocok digunakan untuk orang dewasa. Selain itu, untuk mewujudkan desain yang cocok untuk kalangan dewasa maka warna yang digunakan jauh dari warna-warna cerah yang identik dengan warna anak-anak, penggunaan warna lebih bersifat klasik yaitu seperti merah muda, merah dan ungu tua. 2 Bahan Aspek ekonomi diamati dari pertimbangan bahan yang digunakan dalam proses produksi. Pertimbangan bahan produksi, pembatikan menggunakan jenis malam dengan beberapa kualitas. Untuk motif, maka malam yang digunakan adalah malam berkualitas bagus yaitu malam carikan, sedangkan untuk menutup bagian kain yang luas, maka malam yang digunakan adalah malam berkualitas rendah yaitu malam tembokan. Dengan cara seperti itu, maka karya yang dihasilkan akan tetap berkualitas meskipun biaya produksi lebih terjangkau. Selain dari segi malam, untuk menghemat biaya produksi adalah dengan melakukan pelorotan secara bersama-sama terhadap beberapa kain sekaligus. Hal itu selain menghemat biaya, juga menghemat waktu dan tenaga dalam proses membatik.

2. Pembahasan Khusus

Berikut ini akan dibahas satu per satu dari karya yang telah diciptakan. Adapun karya-karyanya adalah sebagai berikut