Pelorodan Penjahitan Proses Penciptaan Karya a. Pengolahan Kain

61 maupun sulur juga diwujudkan sebagai visualisasi dari setting alam. Hal tersebut berfungsi agar batik yang dihasilkan dapat terkesan natural. Selain motif utama dan motif pendukung, batik ini juga menggunakan motif pinggiran yang merupakan gubahan biji yang sedang tumbuh, dan menggunakan isen-isen seperti yang digunakan pada batik tradisional agar tetap mempertahankan ciri khas asli batik. 2 Warna Warna merupakan salah satu unsur yang penting dalam sebuah batik. Setelah proses pencantingan, maka proses selanjutnya adalah mewarna. Untuk membuat batik ini, perpaduan yang digunakan adalah dengan menggabungkan tiga warna yaitu merah muda, merah dan juga ungu tua. Dengan memperhitungkan prinsip desain, maka diharapkan warna yang dihasilkan bisa mencerminkan situasi yang ingin ditampilkan dalam desain batik tanpa mengurangi nilai artistik dari batik yang dibuat.

d. Aspek proses

Penciptaan seluruh karya batik ini melalui proses yang hampir sama. Proses pengerjaan dilakukan dengan teknik batik tulis, yaitu dengan menggunakan alat canting untuk menggoreskan malam. Tahapan-tahapan yang dilakukan adalah mulai dengan mendesain motif, yaitu hasil dari eksplorasi dan perencanaan dalam membuat sket dan mencoba kemungkinan-kemungkinan desain yang akan digunakan. Proses selanjutnya adalah persiapan alat dan bahan, hal tersebut penting dilakukan karena dengan mempersiapkan alat dan bahan secara matang, maka akan mendukung proses berkarya dengan cepat namun tetap memperoleh hasil yang memuaskan. 62 Memasuki proses pembuatan karya batik, hal yang pertama dilakukan adalah pembuatan pola pada kain, setelah sket motif yang akan digunakan terpilih, maka proses selanjutnya adalah memadu-padankan motif agar tersusun dengan indah dan siap untuk memasuki proses pembatikan. Pembatikan diawali dengan mencanting pola yang telah digambar pada kain. Pencantingan dilakukan sesuai dengan kebutuhan, tergantung dari hasil yang ingin dicapai. Setelah proses pencantingan awal telah selesai, maka dilanjutkan dengan proses pewarnaan menggunakan napthol. Warna yang digunakan pertama adalah warna merah muda ASBR-Merah 3GL, warna merah ASBS-Merah B, dan warna ungu tua yaitu ASBO-Bordo GP. Apabila warna batik telah sesuai dengan yang diharapkan, maka untuk menghilangkan malam yang menempel pada kain adalah dengan melorod kain. Untuk menghasilkan batik yang bagus, pelorodan dapat dilakukan beberapa kali agar kain benar-benar bersih dari malam bekas cantingan. Setelah kain batik dihasilkan, maka proses terakhir yang dilakukan adalah penjahitan. Penjahitan berfungsi untuk menghasilkan elemen perlengkap kamar tidur yang siap untuk digunakan sesuai dengan fungsinya.

e. Aspek ekonomi

1 Sasaran Sasaran konsumen untuk produk batik ini adalah orang dewasa. Pertimbangan dari pemilihan konsumen ini karena orang dewasa memiliki kebutuhan yang lebih kompleks untuk memenuhi perlengkapan kamar tidur mereka, selain itu orang dewasa juga memiliki daya beli yang tinggi, jadi kemungkinan terjualnya produk ini di pasar cukup besar. Produk-produk yang dibuat meliputi seprai dobel ukuran