41 Untuk menghasilkan batik yang bagus pelorodan dapat dilakukan beberapa kali
agar kain benar-benar bersih dari malam bekas cantingan. g.
Finishing, setelah kain batik dihasilkan, maka proses terakhir yang dilakukan adalah penjahitan. Penjahitan berfungsi untuk menghasilkan elemen perlengkap
kamar tidur yang siap untuk digunakan.
5. Aspek Ekonomi
a. Sasaran Konsumen
Sasaran konsumen untuk produk batik ini adalah orang dewasa. Pertimbangan dari pemilihan konsumen ini karena orang dewasa memiliki kebutuhan yang lebih
kompleks untuk memenuhi perlengkapan kamar tidur mereka. Guna menyesuaikan produk dengan sasaran konsumen, maka pembuatan produk menyesuaikan ukuran
perabot yang ada dikamar utama, yaitu meliputi seprai ukuran 240cm x 220cm, bedcover ukuran 220cm x 200cm, 2 sarung bantal, 2 sarung guling, 2 taplak meja, 2
kap lampu, 2 tirai hingga 1 hiasan dinding. Dengan menggubah orangutan menjadi motif yang tidak terlalu merubah bentuk aslinya, diharapkan hasil desain tidak
bersifat terlalu anak-anak sehingga cocok digunakan untuk orang dewasa. Selain itu, untuk mewujudkan desain yang cocok untuk kalangan dewasa maka warna yang
digunakan jauh dari warna-warna cerah yang identik dengan warna anak-anak, penggunaan warna lebih bersifat klasik yaitu seperti merah muda, merah dan ungu
tua. b.
Bahan Aspek ekonomi diamati dari pertimbangan bahan yang digunakan dalam
proses produksi. Pertimbangan bahan produksi, pembatikan menggunakan jenis
42 malam dengan beberapa kualitas. Untuk motif, maka malam yang digunakan adalah
malam berkualitas bagus yaitu malam carikan, sedangkan untuk menemblok, maka malam yang digunakan adalah malam berkualitas rendah yaitu malam tembokan.
Dengan cara seperti itu, maka karya yang dihasilkan akan tetap berkualitas meskipun biaya produksi lebih terjangkau.
Selain dari segi malam, untuk menghemat biaya produksi adalah dengan melakukan pelorotan secara bersama-sama terhadap beberapa kain sekaligus. Hal itu
selain menghemat biaya, juga menghemat waktu dan tenaga dalam proses membatik.