64
a. Seprai 1
Visualisasi
Gambar 43: Seprai
Sumber: Dokumentasi Rica N. Setyorini, September 2015 Karya di atas memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 240cm
dan lebar 200cm. Karya ini memiliki fungsi sebagai penutup kasur dan melindungi kasur dari kotoran, sehingga jika kotor seprai mudah dilepas dan dicuci.
2 Deskripsi
Motif utama yang terdapat pada karya ini terletak pada bagian bawah seprai, yaitu visualisasi orangutan jantan dengan induk orangutan dan anaknya. Orangutan
jantan berada ditengah dengan gaya sedang bersantai dan makan pisang, sedangkan induk orangutan dan anaknya ditempatkan pada sisi kanan dan kiri orangutan jantan.
Hal tersebut memiliki maksud bahwa pada desain mengilustrasikan cerita tentang kehidupan orangutan, di mana setiap pejantan yang telah dewasa akan memiliki
sebuah tanggung jawab besar memimpin kelompoknya yang terdiri atas beberapa betina dan juga anaknya. Penempatan induk dan anak yang berada di kanan dan kiri
65
pejantan dimaksudkan agar tercipta prinsip keseimbangan desain. Untuk membuat desain terlihat lebih natural, maka diilustrasikan gambar induk orangutan sedang
bersantai dengan anaknya, anaknya membawa sebuah pisang, sedangkan interaksi yang lain adalah di mana sang anak sedang berdiri dengan memegang tangan
induknya. Bila interaksi induk dan anak mencerminkan kasih sayang antara dua mahkhuk yaitu ibu dan anak, maka penggambaran orangutan jantan lebih
menekankan bahwa peran pejantan adalah untuk melindungi betina dan anaknya. Di dalam desain tersebut juga terdapat motif pendukung, diantaranya adalah
motif pinggiran yang terdapat pada bagian paling bawah seprai dan juga motif pendukung yang berfungsi sebagai background belakang orangutan. Motif pinggiran
yang ada, terdiri dari gubahan daun yang digambarkan sedang tumbuh. Daun disusun berjajar namun memiliki ketinggian yang berbeda, hal tersebut berfungsi sebagai
repetisi agar penggambaran motif pinggiran tidak membosankan. Sedangkan untuk background belakang orangutan adalah tumbuhan yang menjulur agar menimbulkan
kesan natural. Penggambaran tumbuhan sulur berperan sebagai pemecah kekakuan desain yang terdiri dari motif utama yang disusun simetris dan ditambah dengan
keberadaan desain pinggiran yang bersifat tegas. Motif sengaja diletakkan pada bagian bawah saja karena mengingat dalam prinsip desain tidak boleh terlalu penuh
atau harus ada space kosong, agar motif utama bisa terlihat menonjol. Alasan lain juga karena seprai tidak hanya digunakan sendiri, harus dipadankan dengan sarung
bantal dan sarung guling, jadi apabila motif seprai terlalu penuh, maka dikhawatirkan perpaduan antara motif satu dengan motif yang lainnya tidak akan menimbulkan
sebuah keindahan dan keserasian namun akan saling mengganggu satu sama lain.