Protocol Link State LS

12

2.3.7 OSPF Topology Network

Bagaimana protocol OSPF berkomunikasi dalam network sangat bergantung pada media network yang digunakan. Media yang dapat meneruskan informasi OSPF yaitu: 1. Broadcast Multiaccess, media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router DR dan Backup Designated Router BDR. 2. Point-to-Point, digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour. 3. Point-to-Multipoint, media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya. 4. Nonbroadcast Multiaccess NBMA, media berjenis Nonbroadcast multiaccess ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja. 2.3.8 Perhitungan Nilai Cost Cara penentuan jalur terbaiknya dengan menggunakan nilai metric berdasarkan nilai OSPF cost. Routing update hanya akan dikirim ketika ada perubahan link up atau down. Perbedaan OSPF dengan routing-routing lain, pada OSPF tedapat penggunaan area-area. Perhitungan nilai cost setiap jalur ditentukan dengan Persamaan 2.1. 13 ���� = 100 ,000 ���� ���� ����� 2.1

2.4 Video streaming

Video adalah suatu media informasi yang berupa gambar dan suara yang disajikan secara bersamaan. Sedangkan streaming adalah suatu teknologi yang memainkan file gambar atau suara secara langsung ataupun pre-recorder dari sebuah server. Jadi, Video streaming adalah sistem komunikasi yang memiliki informasi berupa video yang ditransmisikan melalui jaringan secara langsung maupun pre- recorder dari server menuju client. Dalam sistem layanan video streaming, server merupakan tempat file yang melakukan broadcast. Client adalah bagian yang melakukan request untuk menerima video tersebut. Terdapat tiga kategori dalam sistem video streaming [4], yaitu : 1. Streaming stored video, merupakan jenis layanan yang memberikan file video yang terdapat di dalam memori server. Biasanya client dapat memilih video yang akan disaksikan. Contoh layanan pada streaming stored video adalah Video On Demand. 2. Streaming live video, merupakan jenis layanan yang memberikan file video yang di-broadcast oleh server saja. Client pada streaming jenis ini tidak dapat memilih video yang akan disaksikan. Contoh layanan pada streaming live video adalah TV broadcasting. 3. Interactive video, merupakan jenis layanan video streaming yang mampu membuat server dan client dapat berinteraksi. Contoh layanan jenis ini adalah Video Conference. File video atau audio di-stream, akan berbentuk sebuah buffer di komputer client, dan data video – audio tersebut akan mulai di download ke dalam buffer yang telah terbentuk pada mesin client. Dalam waktu sepersekian detik, buffer telah terisi penuh dan secara otomatis file video atau audio langsung dijalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi dari buffer dan tetap melakukan proses download file, sehingga proses streaming tetap berlangsung ke komputer client.