Umum ANALISIS DAN PEMBAHASAN

44 Paket RTP inilah yang digunakan untuk menghitung QoS jaringan. RTP sebagai transport protocol biasa digunakan untuk layanan video streaming karena packet data yang diterima client dapat langsung ditayangkan. Oleh karena itu, ketangguhan jaringan dalam mengantisipasi paket data RTP sangat mempengaruhi QoS layanan. Proses pengamatan paket RTP dilakukan pada end user penerima pemilik IP destination atau client dalam hal ini berada pada Net 6. Karena di Net 6 inilah packet data yang berhasil disampaikan dari pengirim menuju ke penerima seperti terlihat pada Gambar 4.2. Pada Gambar 4.2 juga menunjukkan pengalamatan yang terjadi pada jaringan yang telah disimulasikan. Dalam hal ini end user yang berfungsi sebagai client adalah Microsoft Loopback dengan alamat 192;168.6.2 dengan default gateway 192.168.6.1. Gambar 4.2. Pengamatan Packet Data yang melintasi jaringan Pengamatan packet data RTP dilakukan pada jaringan yang dikonfigurasi secara MPLS maupun tanpa MPLS. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan presisi jaringan dilakukan sebanyak lima puluh percobaan pada kedua konfigurasi tersebut. Kemudian didapatkan parameter-parameter Quality of Service yaitu throughput dalam satuan MBits, delay dalam satuan ms, dan paket data yang tidak berhasil disampaikan yaitu packet loss dalam satuan persen. Parameter-parameter tersebutlah yang menunjukkan kinerja jaringan yang telah dirancang. 45 Selain trafik yang berasal dari video streaming yang telah dilakukan juga terdapat trafik yang lain yaitu; trafik yang berasal dari Router R6 menuju R7 atau sebaliknya. Penggunaan trafik digunakan sebagai uji pembebanan pada jaringan yang difungsikan sebagai media untuk layanan video streaming. Pada Gambar 4.3 ditunjukkan pembebanan yang tertangkap oleh WireShark. Terdapat trafik TCP untuk protocol layanan HTTPS, ICMP echos untuk ping, dan TELNET untuk remote router yang biasa digunakan oleh administrator. Gambar 4.3 Trafik Lain yang ada di Jaringan

4.2 Throughput

Setelah dilakukan proses simulasi jaringan dengan layanan video streaming diperoleh data seperti pada Tabel D.1 di Lampiran D. Tabel D.1 diperoleh dengan menggunakan software WireShark Lampiran C. Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa nilai throughput pada jaringan dengan konfigurasi MPLS lebih baik dibandingkan dengan konfigurasi tanpa MPLS. Hal tersebut terlihat dari rata-rata di lima puluh percobaan yang dilakukan yaitu 0.2402 Mbps. Selain itu, juga diperoleh bahwa nilai throughput tertinggi adalah 0.259 Mbps dan terendah memmiliki nilai 0,166 Mbps. Pada Gambar 4.4 menunjukkan bahwa nilai throughput jaringan dengan konfigurasi MPLS lebih stabil dibandingkan jaringan tanpa MPLS. Kestabilan dan kecepatan throughput tersebut dikarenakan kehandalan konfigurasi jaringan dengan 46 MPLS dalam proses distribusi label di setiap paket data yang ditransmisikan. Gambar 4.4 Grafik Nilai Throughput pada Lima puluh Percobaan