Arsitektur Jaringan Multiprotocol Label Switching MPLS

9 merupakan kumpulan paket yang menerima perlakukan forwarding yang sama di sebuah LSR. LSP dibentuk melalui suatu protokol persinyalan Seperti terlihat pada Gambar 2.3 yang menentukan forwarding berdasarkan label pada paket. Gambar 2.3 Arsitektur Jaringan MPLS [1] Label yang pendek dan berukuran tetap untuk mempercepat proses forwarding. Router dalam melakukan pengambilan keputusan ditentukan oleh semua sumber informasi yang dapat dikerjakan oleh sebuah label switching dengan melihat nilai suatu label yang panjangnya tertentu. Tabel ini biasa disebut Label Forwarding Information Base LFIB. Sebuah label akan digunakan sebagai sebuah indeks suatu node dan akan digunakan untuk memutuskan tujuan selanjutnya, dengan pergantian label di dalam node tersebut. Label lama digantikan oleh label baru, dan paket akan dikirimkan ke tujuan selanjutnya. Karenanya sebuah label switching akan membuat pekerjaan router dan switch menjadi lebih mudah dalam menentukan pengiriman suatu paket. MPLS ini akan memperlakukan switch-switch sebagai suatu peer-peer, dan mengontrol feature yang secara normal hanya dapat berjalan di jaringan ATM. Dalam jaringan MPLS sekali suatu paket telah dibubuhi “label”, maka tidak perlu lagi terdapat analisa header yang dilakukan oleh router, karena semua pengiriman paket telah dikendalikan oleh label yang ditambahkan tersebut. 10

2.1.4 Prinsip Kerja Jaringan Multiprotocol Label Switching MPLS

Prinsip kerja MPLS ialah penggabungkan kecepatan switching pada layer 2 dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3. Cara kerjanya adalah dengan menyelipkan label di antara header layer 2 dan layer 3 pada paket yang diteruskan. Label dihasilkan oleh Label Switching Router LSR dimana bertindak sebagai penghubung jaringan MPLS dengan jaringan luar. Label berisi informasi tujuan node selanjutnya kemana paket harus dikirim seperti pada Gambar 2.4. Kemudian paket diteruskan ke node berikutnya, di node ini label paket akan dilepas dan diberi label yang baru yang berisi tujuan berikutnya. Paket-paket diteruskan dalam path yang disebut LSP Label Switching Path. Mekanisme prinsip kerja Jaringan MPLS sangat bergantung pada label swapping pertukaran label. Label ditukar sesuai informasi yang dimiliki router sebelumnya untuk keperluaan transfer paket data dari pengirim menuju penerima [8]. IP Packet MPLS Label added in IP Packet Switching Port MPLS packet switched accros network MPLS Label removed at destination MPLS Network Gambar 2.4 Prinsip Kerja jaringan MPLS Dengan label switching, paket dianalisa secara menyeluruh dari header lapisan 3 dan dilakukan hanya sekali, yakni pada Label Switch Router LSR di edge, yang dialokasikan bagi setiap edge dari jaringan. 11

2.2 Protocol Routing Open Shortest Path First OSPF

Protocol routing merupakan salah satu komponen terpenting pada sebuah jaringan backbone. Protocol routing secara dinamis berkomunikasi untuk menentukan rute terbaik untuk mencapai tujuan. Paket di-forward dari satu router ke router yang lain sesuai dengan protocol routing yang digunakan Sudah cukup banyak protocol routing yang telah dikembangkan hingga saat ini, salah satunya adalah Open Shortest Path First biasa disingkat dengan OSPF. OSPF dikembangkan untuk menggantikan Routing Information Protocol RIP [5]. OSPF merupakan protocol routing Link State LS yang bersifat open-standart dan sudah dipublikasikan pada dokumen RFC-2328. OSPF dapat melakukan konvergensi secara cepat dan melakukan path pemilihan jalur rute paket data berdasarkan cost terendah [3]. Protocol jenis LS dapat mempelajari lebih banyak informasi tentang struktur network dibandingkan jenis protocol lainnya. Sehingga lebih banyak juga informasi yang dipertukarkan antar-neighbour. Agar lebih mudah untuk memahami OSPF akan dibahas pada hal- hal berikut ini :

2.3.6 Protocol Link State LS

Peotocol Link State LS dapat mengetahui kondisi network secara lebih akurat. Masing-masing router memiliki “gambaran jelas” tentang topologi network, termasuk juga info bandwidth dari network lainnya. Beberapa hal yang menjadi karakteristik LS, yaitu : 1. Dapat merespon dengan cepat terhadap perubahan network. 2. Mengirim update ketika menjadi perubahan pada network. 3. Mengirim update secara periodik pada interval tertentu mmisal 30 menit, yang disebut dengan Link State refresh. Protocol LS melakukan update routing ketika menjumpai perubahan pada link atau topologi network. Perangkat router yang mendeteksi perubahan akan menghasilkan Link State Advertisement LSA yang berisi status link, kemudian mengirimkannya ke router-router tetangga. Pertukaran LSA antara router kan menghasilkan status maisng-masing router beserta kondisi link.