11
2.2 Protocol Routing Open Shortest Path First OSPF
Protocol routing merupakan salah satu komponen terpenting pada sebuah jaringan backbone. Protocol routing secara dinamis berkomunikasi untuk
menentukan rute terbaik untuk mencapai tujuan. Paket di-forward dari satu router ke router yang lain sesuai dengan protocol routing yang digunakan
Sudah cukup banyak protocol routing yang telah dikembangkan hingga saat ini, salah satunya adalah Open Shortest Path First biasa disingkat dengan OSPF. OSPF
dikembangkan untuk menggantikan Routing Information Protocol RIP [5]. OSPF merupakan protocol routing Link State LS yang bersifat open-standart dan sudah
dipublikasikan pada dokumen RFC-2328. OSPF dapat melakukan konvergensi secara cepat dan melakukan path
pemilihan jalur rute paket data berdasarkan cost terendah [3]. Protocol jenis LS dapat mempelajari lebih banyak informasi tentang struktur network dibandingkan
jenis protocol lainnya. Sehingga lebih banyak juga informasi yang dipertukarkan antar-neighbour. Agar lebih mudah untuk memahami OSPF akan dibahas pada hal-
hal berikut ini :
2.3.6 Protocol Link State LS
Peotocol Link State LS dapat mengetahui kondisi network secara lebih akurat. Masing-masing router memiliki “gambaran jelas” tentang topologi network, termasuk
juga info bandwidth dari network lainnya. Beberapa hal yang menjadi karakteristik LS, yaitu :
1. Dapat merespon dengan cepat terhadap perubahan network. 2. Mengirim update ketika menjadi perubahan pada network.
3. Mengirim update secara periodik pada interval tertentu mmisal 30 menit, yang disebut dengan Link State refresh.
Protocol LS melakukan update routing ketika menjumpai perubahan pada link atau topologi network. Perangkat router yang mendeteksi perubahan akan
menghasilkan Link State Advertisement LSA yang berisi status link, kemudian mengirimkannya ke router-router tetangga. Pertukaran LSA antara router kan
menghasilkan status maisng-masing router beserta kondisi link.
12
2.3.7 OSPF Topology Network
Bagaimana protocol OSPF berkomunikasi dalam network sangat bergantung pada media network yang digunakan. Media yang dapat meneruskan informasi OSPF
yaitu: 1. Broadcast Multiaccess, media jenis ini adalah media yang banyak terdapat dalam
jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet, FDDI, dan token ring. Dalam kondisi media seperti ini, OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam
pencarian router-router neighbour-nya. Namun ada yang unik dalam proses pada media ini, yaitu akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated
Router DR dan Backup Designated Router BDR. 2. Point-to-Point, digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang
terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router. Contoh dari teknologi ini misalnya link serial. Dalam kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu
membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour.
3. Point-to-Multipoint, media jenis ini adalah media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan. Jaringan-jaringan yang ada di
bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya.
4. Nonbroadcast Multiaccess NBMA, media berjenis Nonbroadcast multiaccess ini secara fisik merupakan sebuah serial line biasa yang sering ditemui pada media
jenis Point-to-Point. Namun secara faktanya, media ini dapat menyediakan koneksi ke banyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja.
2.3.8 Perhitungan Nilai
Cost
Cara penentuan jalur terbaiknya dengan menggunakan nilai metric berdasarkan nilai OSPF cost. Routing update hanya akan dikirim ketika ada
perubahan link up atau down. Perbedaan OSPF dengan routing-routing lain, pada OSPF tedapat penggunaan area-area. Perhitungan nilai cost setiap jalur ditentukan
dengan Persamaan 2.1.