peranan variabel bebas dalam menjelaskan pengaruh terhadap variabel tak bebasnya tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya. Pengujian asumsi ini
menggunakan VIF Variance Inflation Factor dan variabel bebas dikatakan tidak terjadi multikkolinieritas apabila nilai VIF kurang dari 5. Umumnya jika nilai VIF
melebihi 10 maka menunjukkan adanya kasus multikolineritas yang parah Berdasarkan nilai VIF yang ditampilkan pada tabel diatas, diperoleh nilai VIF
untuk variabel ROE sebesar 1,956 dan EVA sebesar 1,956 sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.
4.3. Analisis regresi linier berganda
4.3.1. Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar presentase variasi dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan dalam variabel independen. Nilai R
2
terletak antara 0 dan 1. Jika R
2
semakin besar , maka semakin besar variasi dalam variabel independen. Hal ini berarti semakin tepat garis regresi tersebut
mewakili hasil penelitian yang sebenarnya. Koefisien determinasi dinyatakan dalam prosentase tertentu.
Tabel 4.2 Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
.836
a
.699 .659
819.79 1.239
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate
Durbin-W atson
Predictors: Constant, EVA, ROE a.
Dependent Variable: Harga saham b.
Sumber : analisis data Nilai koefisien determinasi dari hasil analisis data diperoleh nilai sebesar
0.699 , yang artinya variabel independen dapat menjelaskan variasi variabel
dependen hanya sebesar 69,9 dan sisanya sebesar 30,1 dijelaskan oleh variabel lain diluar model seperti inflasi, kurs, dan SBI. Pada periode tersebut
inflasi Indonesia mengalami fluktuasi, dimulai dengan inflasi sebesar 6,4 pada tahun 2004 kemudian meningkat menjadi 17,1 pada tahun 2005 lalu mengalami
penurunan pada tahun 2006 dan 2007 sebesar 6,6 dan 6,7 dan meningkat lagi pada tahun 2008 sebesar 11. Inflasi dan harga saham memiliki hubungan
berbanding terbalik, apabila terjadi kenaikan inflasi maka harga saham akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung untuk tidak menginvestasikan
dananya.
Untuk mengatasi inflasi pemerintah akan melakukan kebijakan moneter meningkatkan suku bunga tabungan. Hal ini terlihat pada data yang menunjukkan
bahwa pada tahun 2004 SBI sebesar 7,43, lalu meningkat pada tahun 2005 sebesar 12,75, kemudian mengalami penurunan menjadi 9,75 dan 8 pada
tahun 2006 dan 2007 yang kemudian meningkat lagi menjadi 10,83 pada tahun 2008. SBI dan harga saham memiliki hubungan berbanding terbalik, apabila suku
bunga sebagai portofolio bebas resiko tinggi Rf tinggi maka harga saham akan turun karena return yang ditawarkan oleh saham akan menjadi lebih kecil dan
tidak menguntungkan sehingga investor akan memilih untuk menyimpan uangnya di bank yang menawarkan return tinggi dan tidak beresiko.
4.3.2. Pengujian koefisien regresi serentak uji F