Domain Perilaku Multidimensional Scaling.

2.1.7 Domain Perilaku

Bloom dalam Notoatmodjo 2003:15, membagi perilaku itu didalam 3 domain ranahkawasan, meskipun kawasan-kawasan tersebut tidak mempunyai batasan yang jelas dan tegas. Pembagian kawasan ini dilakukan untuk kepentingan tujuan pendidikan, yaitu mengembangkan atau meningkatkan ketiga domain perilaku tersebut, yang terdiri dari ranah kognitif kognitif domain, ranah affektif affectife domain, dan ranah psikomotor pshychomotor domain. Dalam perkembangan selanjutnya oleh para ahli pendidikan dan untuk kepentingan pengukuran hasil, ketiga domain itu diukur dari :

1. Pengetahuan knowlegde

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tanpa pengetahuan seseorang tidak mempunyai dasar untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan terhadap masalah yang dihadapi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang : 1 Faktor Internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya intelegensia, minat, kondisi fisik. 2 Faktor Eksternal : faktor dari luar diri, misalnya keluarga, masyarakat, sarana. 3 Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar, misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran. Ada enam tingkatan domain pengetahuan yaitu : 1 Tahu Know Tahu diartikan sebagai mengingat kembali recall terhadap suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2 Memahami Comprehension Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3 Aplikasi Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. 4 Analisis Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi dan ada kaitannya dengan yang lain. 5 Sintesa Sintesa menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan baru. 6 Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi objek.

2. Domain Kognitif

Bloom membagi domain kognisi menjadi 6 tingkatan. Domain ini terdiri dari dua bagian: bagian pertama berupa adalah pengetahuan kategori 1 dan bagian dua berupa kemampuan dan keterampilan intelektual kategori 2-6. a. Pengetahuan Knowledge Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar, dan sebagainya. Sebagai contoh, ketika diminta menjelaskan manejemen kualitas, orang yang berada dilevel ini bisa menguraikan dengan baik definisi dari kualitas, karakteristik produk yang berkualitas, standar kualitas minimum untuk produk dan sebagainya. b. Aplikasi Application Di tingkat ini, seseorang memilki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dan sebagainya di dalam kondisi kerja. Sebagai contoh, ketika diberi informasi tentang penyebab meningkatnya reject di produksi, seseorang yang berada di tingkat aplikasi akan mampu merangkum dan menggambarkan penyebab turunnya kualitas dalam bentuk fish bone diagram. c. Analisis Analysis Ditingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisa informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. Sebagai contoh, di level ini seseorang akan mampu memilah-milah penyebab meningkatnya reject, membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab, dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yang ditimbulkan. d. Sintesis Synthesis Satu tingkat di atas analisa, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah scenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk. e. Evaluasi Evaluation Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dan sebagainya dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya. Sebagai contoh, di tingkat ini seseorang manajer kualitas harus mampu menilai alternatif solusi yang sesuai untuk dijalankan berdasarkan efektivitas, urgensi, nilai manfaat, nilai ekonomis, dan sebagainya.

3. Domain Psikomotor

Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh ahli lain berdasarkan domain yang dibuat Bloom. a. Persepsi Perception Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan. b. Kesiapan Set Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan. c. Gided Response Respon Terpimpin Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. d. Mekanisme Mechanism Membiasakan gerakan-gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. e. Respon tampak yang kompleks Complex Overt Response Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks. f. Penyesuaian Adaptation Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi. g. Penciptaan Origination Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu. Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh : 1 Faktor predisposisi predisposing factor, yang terwujud dalam pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya. 2 Faktor pendukung enabling factor, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya. 3 Faktor pendorong reinforcing factor yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.

2.1.11 Keterkaitan Sikap dan Perilaku

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN SEJARAH DAN SIKAP SISWA TERHADAP GURU SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XII IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 3 14

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS XI DI SMK 2 MEI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 8 11

PENGARUH PENTINGNYA PEMAHAMAN BUDAYA DAERAHTERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA SMA YAYASAN PEMBINA UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 16 29

PENGARUH PENTINGNYA PEMAHAMAN BUDAYA DAERAH TERHADAP SIKAP NASIONALISME SISWA SMA YAYASAN PEMBINA UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

3 42 73

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 88

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 28 104

PERANAN MEDIA MASSA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA N 1 PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 56

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 38

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURUPADA SAAT MENGAJAR DI KELAS TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA KELAS X DI SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 20 74

PENGARUH KOMPETENSI GURU PPKN TERHADAP AKTIVITAS DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PPKN DI MTS MUHAMMADIYAH BANDAR LAMPUNG

5 28 95