Metode Penelitian Teknik Analisis Data

Observasi Pengamatan yang dilakukan pada siswa dalam menggunakan media bangun ruang adalah dengan menyediakan lembar pengamatan tentang kegiatan Siswa, pada : 1. Pendahuluan meliputi: a melengkapi alat tulis, b mengerjakan PR. 2. Kegiatan inti Meliputi : a. Memperhatikan uraian guru. b. Mengerjakan latihan tepat waktu. c. Mengerjakan latihan dengan memahami rumus. d. Berani bertanya. e. Berani menjawab pertanyaan guru. f. Kurang memperhatikan seperti bercanda, minta izin. 3. Penutup Meliputi : merangkum pelajaran. Refleksi Melalui hasil kolaborasi peneliti dengan pengamat serta hasil observasi maka peneliti menetapkan langkah berikutnya.

3.2.3 Alur penelitian dapat dilihat di bawah ini : Siklus 1 :

Langkah-langkah yang digunakan adalah : a. mengamati aneka bangun ruang. b. memberi nama bangun ruang c. menggunakan media bangun ruang untuk menunjukkan sisi, rusuk, dan titik sudut. d. Menghitung sisi, rusuk, dan titik sudut e. Megukur panjang, lebar, tinggi, diameter, dan jari-jari bangun ruang. f. Memberi nama sisi, rusuk, dan titik sudut. g. Mencari luas sisi-sisi bangun ruang. h. Menemukan rumus luas pemukaan bangun ruang i. Latihan. Siklus 2 : Langkah-langkah yang digunakan adalah : a. Mengamati jaring-jaring bangun ruang b. Mengukur panjang masing-masing rusuk c. Memberi nama sisi pada jaring-jaring bangun ruang d. Menggunting jaring-jaring bangun ruang. e. Membentuk beberapa macam model jaring bangun ruang. f. Mengelompokkan sisi-sisi yang sebangun g. Mencari luas masing-masing sisi. h. Menjumlahkan semua sisi. i. Menggunakan rumus pencari luas pemukaan bangun ruang untuk menyelesaikan latihan . 3.3 SETTING PENELITIAN 3.3.1 Subjek Penelitian Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 10 Metro Pusat yang terdiri dari 31 siswa dengan komposisi perempuan 19 dan laki-laki 12 siswa. 3.3.2 Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas V SD Negeri 10 Metro Pusat Pada semester ganjil tahun ajaran 20122013 mulai tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap pelaporan.

3.3.3 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yaitu mulai bulan Mei sampai Agustus 2012 mulai tahap penyusunan RPP, LKS sampai tahap pelaksanaan pembelajaran dikelas dan tahap pelaporan tahun pelajaran 20122013.

3.3.4 Lama Penelitian Adapun penelitian ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 4

bulan, terhitunng dari perencanaan sampai penulisan laporan hasil penelitian. 3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA 3.4.1 Lember panduan Observasi Instrumen ini dirancang peneliti untuk berkolaborasi dengan guru kelas lain. Lembar observasi ini digunakan untuk menggumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Matematika dengan media bangun ruang.

3.4.2 Tes hasil Belajar

Instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan cara mengumpulkan data memberikan tes awal pembelajaran pretes dan tes akhir pembelajaran postes dengan soal yang sama untuk mengetahui aktivitas siswa menggunakan media bangun ruang.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan dinamika proses belajar. Untuk pengolahan data utama yaitu hasil belajar digunakan teknik persentase. Dimana hasil belajar siswa siklus I dipersentasekan dan dibandingkan dengan hasil belajar siswa awal, kemudian peningkatan hasil belajar pada siklus II dipersentasekan dan dibandingkan dengan nilai hasil belajar siklus I, sasarannya adalah data tentang aktivitas guru, aktivitas belajar siswa, dan interaksi pembelajaran yang bersumber dari data observasi. 1.1 Persentase aktivitas siswa dan guru diperoleh dengan rumus : NP = N x SM R  100 Keterangan: NP = Nilai persen yang dicari atau diharapkan R = Skor mentah yang diperoleh siswaguru SM = Skor maksimum dari tes yang ditentukan 100= Bilangan tetap N = Hasil NP = 100 x siswa seluruh jumlah belajar tuntas yang siswa jumlah Keterangan: Ketuntasan individua = jika siswa mencapai 60 Ketuntasan klasikal = jika seluruh siswa mencapai ketuntasan 80 diadopsi dari purwanto 2008: 102 Dimisalkan : data utama tentang hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri 10 Metro Pusat mata pelajaran Matematika setelah tindakan kelas siklus I diperoleh data kuantitas sebagai berikut : 1. Jumlah soal 10 butir, skor tiap soal 2, kalau data dijawab benar, nilainya 1 dan 0 jika dijawab salah, skor maksimal adalah 20. 2. Misalnya skor yang diperoleh siswa B, dari 10 soal adalah 18. Setelah itu dimasukkan dalam rumus di atas maka diperoleh nilai hasil belajar siswa Z adalah : Hasil belajar = 90 100 20 18  x Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa sebagai kesimpulan keberhasilan penelitian. Analisis yang didapat dari hasil pembelajaran siswa yang dilakukan melalui tes awal pembelajaran dan tes akhir pembelajaran. Persentase ketuntasan belajar siswa memiliki kriteria keberhasilan siswa sebagai berikut. Kriteria tingkat keberhasilan belajar siswa dalam NO TINGKAT KEBERHASILAN KETERANGAN 1 80 Sangat Tinggi 2 60-79 Tinggi 3 40-59 Sedang 4 20-39 Rendah 5 20 Sangat Rendah Sumber: Aqib, 2009: 41 1.2 Nilai rata-rata dari hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus: X = N X  Keterangan: X = Nilai rata-rata yang dicari  X = Jumlah nilai N = Banyak siswa diadopsi dari Arikunto 2010: 264 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut: p = 100 x siswa belajarnya tuntas yang siswa   diadopsi Aqib, 2009: 41 Dimisalkan : aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Matematika dikelas V SD Negeri 10 Metro Pusat pada tindakan kelas siklus I diperoleh data kuantitas sebagai berikut : a. Jumlah pertanyaan 10 butir, skor tiap pertanyaan paling tinggi 5, sehingga akor maksimal adalah 50. b. Misalnya skor yang diperoleh siswa Z dari 10 butir pertanyaan adalah 33. Setelah itu dimasukkan dalam rumus di atas maka diperoleh nilai aktivitas siswa Z adalah : Aktivitas siswa = 66 100 50 33  x

3.6 INDIKATOR KEBERHASILAN

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu siswa berhasil belajar jika daya serap siswa secara individu mencapai 60 ke atas dan secara klasikal sebesar 80 dari jumlah siswa yang ada. 3.6.1 Peningkatan aktivitas guru dan siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika mencapai 75. 3.6.2 Peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Matematika mencapai 75. JADWAL PELAKSANAAN No Kegiatan Mei Juni Juli Agustus September November 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Persiapan Penyusun Proposal PTK x Seminar Proposal PTK x 2 Pelaksanaa n Membuat perangkat siklus I x Pelaksanaan PTK siklus I x Refleksi siklus I x Membuat perangkat siklus II x Pelaksanaan PTK siklus II x Refleksi siklus II x 3 Pelaporan Pembuatan laporan PTK x Ujian x Keterangan: Tanda x adalah waktu yang ditetapkan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar

Menurut Dalyono 2005: 49 belajar merupakan satu usaha atau kegiatan yang bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya. Menurut Hamalik 2001: 27 bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Sedangkan menurut Winkel dalam Angkowo dan Kosasih, 2007: 48 belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan demi menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan peningkatan keterampilan-keterampilan tertentu yang menekankan pengalaman sebagai hasil belajarnya, sehingga seseorang yang belajar mampu untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

2.2 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran dapat diidentikkan dengan kata “ mengajar “ berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui diturut ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik http:Krisna1.blog.uns.ac.id.Pengerian-dan-ciri-ciri-pembelajaran. Html 2012041916.25. Hamzah 2007: 19 pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Kualitas hubungan antara guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran sebagian besar ditentukan oleh pendidik dalam mengajar dan peserta didik dalam belajar. Belajar adalah suatu proses di dalam kepribadian manusia, perubahan tersebutditempatkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas. Sedangkan menurut Purwanto, MP memberikan definisi belajar dari beberapa elemen:a. Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku di mana perubahan itu dapatmengarah kepada tingkah laku yang lebih baik tetapi ada kemungkinan mengarah kepadatingkah laku yang buruk. b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman dalam arti perubahan- perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau tidak dianggap sebagai hasil belajar seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.c. Belajar adalah perubahan relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktuyang cukup panjang.d. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap. http:lhizaspears21.blogspot.com200907defenisi-belajar.htm20120611. Dari pengertian di atas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan karena adanya usaha.

2.3 Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk menghasilkan perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan, sehingga menjadi manusia yang mandiri dalam kehidupannya. Paul Sardiman, 2010:101 membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa antara lain dapat digolongkan sebagai berikut: visual aktivities yang termasuk didalamnya termasuk membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain, oral activities seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, member saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, interupsi, listening activities sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, writing activities seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin, drawing activities misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, diagram, motor activities yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat kontruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak, mental activities sebagai contoh misalnya: menanggapi,mengingat, memecahkan soal, menganalisis, membuat hubungan, menggambil keputusan, and emotional activities seperti misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup. Sedangkan menurut Hanafiah 2009 : 23 menyatakan aktivitas pembelajaran haruslah melibatkan seluruh aspek psikologis peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga akselerasi perubahan perilakunya dapat secara cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Menurut Rohani 2003 : 6 belajar yang berhasil harus melalui berbagai macam aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat dan aktif dengan anggota badan sedangkan aktivitas psikis kejiwaan adalah jika daya dan jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak fungsi dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh Sanjaya 2006 : 132 yang mengemukakan bahwa aktivitas tidak terbatas pada aktivitas fisik saja, akan tetapi juga meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Berdasarkan berbagai pendapat ahli di atas, maka yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan siswa untuk memperoleh pengalaman dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dengan inidikator pelibatan fisik, mental, dan emosi siswa.

2.4 Hasil Belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang berada dilingkungan sekitar lingkungan kegiatan belajar yang dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil belajar out put namun juga dapat dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk terjadinya proses belajar dan mempercepat pengguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang dipelajarinya.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INDUKTIF PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV B SEKOLAH DASAR NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 46

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 18 58

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI 5 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 15 46

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 22 38

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR N EGERI 3 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWA KELAS I B SDN 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 13 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL INKUIRI SISWA KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 12 37