Stres Oksidatif pada Proses Tumorigenesis
terputusnya rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa toksik dan menyebabkan kerusakan pada membran sel Yunus, 2001.
Proses terbentuknya MDA dimulai dari radikal bebas oksigen O
2
yang diproduksi melalui proses enzimatik dan non enzimatik. Sel-sel tubuh yang
dapat membentuk
radikal bebas
oksigen dan
H
2
O
2
adalah sel
polimorfonuklear, monosit, dan makrofag. Radikal bebas yang terbentuk akan bereaksi dengan SOD dan ion Cu
+2
menjadi H
2
O
2
. H
2
O
2
ini banyak diproduksi di mitokondria dan mikrosom dan yang penting. H
2
O
2
ini dapat menembus membran sel O
2
tidak menembus membran sel. Sebagai sistem pertahanan tubuh, H
2
O
2
oleh katalase dapat diubah menjadi H
2
O dan O
2
. Hidrogen peroksida ini merupakan oksidan yang kuat oleh karena dapat bereaksi dengan
berbagai senyawa. Selain itu H
2
O
2
oleh enzim glutation peroksidase diubah pula menjadi H
2
O Yoshikawa dan Naito, 2002. Pada stres oksidatif radikal bebas oksigen yang terbentuk tentu berlebihan,
begitu juga dengan H
2
O
2
yang terbentuk banyak, sehingga sistem proteksi tubuh seperti enzim katalase dan glutation peroksidase tidak dapat lagi
menetralkan semua radikal bebas oksigen yang terbentuk. Selanjutnya jika H
2
O
2
bereaksi dengan dengan Fe
+2
dan Cu
+2
maka terbentuklah radikal bebas hidroksil melalui reaksi Fenton dan Haber-Weiss Yoshikawa dan Naito,
2002. Radikal hidroksil adalah spesies yang sangat reaktif . Membran sel terdiri dari
banyak komponen penting yaitu fosfolipid dan glikolipid yang mengandung asam lemak tak jenuhdan kolesterol. Asam lemak tak jenuh ini sangat peka
terhadap radikal hidroksil. Kemampuan radikal hidroksil ini akan membentuk reaksi rantai dengan satu atom hidrogen dari membran sel dan terbentuk
peroksida lipid. Kelanjutan dari reaksi ini adalah terputusnya rantai asam lemah menjadi senyawa aldehid yang memiliki daya perusak yang tinggi
terhadap sel-sel tubuh antara lain malondialdehid, 4-hidroksinenal, etana, dan pentana. Demikian pula dengan DNA dan protein juga mengalami kerusakan
yang cukup hebat Yoshikawa dan Naito, 2002.
Gambar 6.
Mekanisme pembentukan MDA Sumber: Murray dkk., 2003