g. Menafsirkan persentase angket dengan menggunakan tafsiran Arikunto 1997 :
155 : Tabel 6. Tafsiran persentase angket
Persentase Kriteria
80,1-100 Sangat tinggi
60,1-80 Tinggi
40,1-60 Sedang
20,1-40 Rendah
0,0-20 Sangat rendah
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: 1.
Karakteristik LKS berbasis keterampilan proses sains pada materi stoikio- metri hasil pengembangan adalah isi LKS mengacu pada kompetensi inti KI
dan kompetensi dasar KD yang sesuai dengan kurikulum 2013, yang terdiri dari bagian pembuka, bagian inti terdiri dari 5 kegiatan, dan bagian akhir
LKS; 2.
Langkah-langkah dalam LKS sudah sesuai dengan langkah-langkah pembela- jaran dengan berbasis keterampilan proses sains yaitu mengamati, menginfe-
rensi, mengklasifikasi, menafsirkan, meramalkan, dan mengkomunikasikan yang dikemas dalam unit-unit kegiatan belajar secara sistematik dan menarik ,
sehingga memudahkan siswa dalam menemukan konsep stoikiometri secara mandiri.
3. Penilaian guru terhadap produk LKS yang dikembangkan dilihat dari aspek
kesesuaian isi dengan materi, keterbacaan, serta konstruksi LKS adalah baik. Hal ini terlihat dari kriteria jawaban guru pada ketiga aspek tersebut adalah
sangat baik dengan persentase pada aspek kesesuaian isi sebesar 90,90,
aspek keterbacaan sebesar 92, serta pada aspek kemenarikan sebesar 87,14. Ini berarti LKS hasil pengembangan layak digunakan untuk pem-
belajaran di sekolah. 4.
Tanggapan siswa terhadap produk LKS yang dikembangkan dilihat dari as- pek keterbacaan dan kemenarikan LKS adalah baik. Hal ini terlihat dari kri-
teria jawaban siswa pada kedua aspek tersebut adalah sangat baik dengan per- sentase rata-rata pada aspek keterbacaan sebesar 87,87 dan pada aspek ke-
menarikan sebesar 86,42. Ini berarti LKS hasil pengembangan sudah me- narik serta menumbuhkan minat siswa untuk mempelajarinya.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa :
1. LKS berbasis keterampilan proses sains pada materi stoikiometri yang di-
kembangkan ini hanya dilakukan sampai revisi berdasarkan tanggapan guru dan siswa pada tahap pengembangan produk sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk menguji efektivitasnya secara luas. 2.
LKS yang dikembangkan ini hanya menampilkan materi stoikiometri berbasis keterampilan proses sains sehingga diharapkan peneliti lain untuk melakukan
pengembangan LKS pada materi kimia yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, S. 2007. Strategi Pembelajaran Kimia. Universitas Terbuka. Jakarta. Arifin. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Rosda. Bandung.
Arifin, M. et al. 2003. Strategi Belajar Mengajar Kimia Common Textbook
Edisi Revisi. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Bandung. Arikunto, S. 1997. Penilaian Program Pendidikan. Edisi III. Bina Aksara.
Jakarta. BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Depdiknas. Jakarta. Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian
Kurikulum 2004. Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Dhari, H.M. dan Haryono, A.P. 1988. PerangkatPembelajaran. Depdikbud.
Malang. Djamarah, S.B. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi edukatif. Rineka
Cipta. Jakarta. Esler, W.K dan Esler, M.K. 1996. Teaching Elementary Science. California
Wadsworth. Ergul, et. al. 2011. The Effects of Inquiry-Based Science Teaching on
Elementary School Student’s Science Process Skills and Science Attitudes. Bulgarian Jurnal of Science and Education Policy BJSEP vol 51, p.48-
68.
Fadiawati, N. 2011. Perkembangan Konsepsi Pembelajaran Tentang Struktur Atom Dari SMA Hingga Perguruan Tinggi. Disertasi. SPs-UPI. Bandung.
Fadly, Laili. 2012. Pengembangan Representasi Kimia Sekolah Berbasis Intertekstual pada Submateri Kepolaran Senyawa dalam Bentuk
Multimedia. Skripsi. UPI. Bandung. Gonzales, P. 2009. Highlights From TIMSS 2007: Mathematics and Science
Achievement of U.S. Fourthand Eighth-Grade Students in an International
Context. Washington: National Center for Education Statistics. [Online]. Tersedia: http:nces.ed.govpubs20092009001.pdf. [26 November 2014]
Hariwibowo, K, R. Febrianto, A. Rengganis, dan Hera. Makalah Pembelajaran- proses; Pendekatan Keterampilan Proses.
www.Yahoo.com .
CERPEN LUBIS GRAFURA. Lubis grafura ed, 26 Mei 2009. Universitas Negeri
Semarang. 16 Desember 2009. http: lubisgrafura.wordpress.com 201405
26makalah-pembelajaran-proses-pendekatan-keterampilan-proses Hartono. 2007. Profil Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Program
Pendidikan Jarak Jauh SI PGSD Universitas Sriwijaya. Proceeding of The First International Seminar on Science Education, 27 Oktober 2007.
Bandung.
Hidayah.2007.Workshop PendidikanMatematika 2. JurusanMatematika UNNES. Semarang.
Krisnawati, I.Prayitno, Fajaroh, F. 2013. Menggali Pemahaman Konsep Siswa Madrasah Aliyah Tentang Stoikiometri dengan Menggunakan Instrumen
Diagnostik Two-Tier. Diakses 02 Januari 2015 dari http: jurnal-online.um.
ac.iddata artikelartikel66830EA5902A2D670A5FE146A3545283.pdf
Karamustafaoglu, S. 2011. Improving The Science Process Skills Ability of Science Student Teacher Using I Diagrams. Eurasian J.Pys. Chem. Educ.
31, p.26-38. Nasution, S. 2006. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bumi
Aksara. Jakarta. Nuh, Usep. 2010. Fisika SMA Online: Keterampilan Proses Sains. Artikel
Pendidikan. Diakses dari http:fisikasma online.blogspot.comketerampilan -proses-sains.html
OECD. 2007. Executive Summary PISA 2006: Science Competencies for Tomorrow’s World. [Online]. Tersedia:http:www.eric.ed.gov ERIC
Docsdataericdocs2sqlcontentstorage010000019b804323b9.pdf . [26 November 2014]
Prianto dan Harnoko. 1997. Perangkat Pembelajaran. Depdikbud. Jakarta. Pusparini, R. 2012. Pengembangan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Pada
Pembelajaran Titrasi Asam Basa Menggunakan Model Problem Solving. Skripsi. Repository-UPI. Bandung.
Rustaman,N. 2005. Strategi Belajar Mengajar Biologi. UM Press. Malang. Samosir, T. 2013. Pengembangan Asesmen Asam-Basa Berbasis Keterampilan
Proses Sains. Skripsi : FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.