TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Ilmu Kimia
Setiawan dalam Hariwibowo, 2009 mengemukakan empat alasan mengapa pen- dekatan keterampilan proses harus diwujudkan dalam proses belajar dan pembela-
jaran, yaitu: a.
Dengan kemajuan yang sangat pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, guru tidak mungkin lagi mengajarkan semua fakta dan konsep dari sekian mata
pelajaran, karena waktuny atidak akan cukup. b.
Siswa-siswa, khususnya dalam usia perkembangan anak, secara psikologis le- bih mudah memahami konsep, apalagi yang sulit, bila disertai dengan contoh-
contoh konkrit, dialami sendiri, sesuai dengan lingkungan yang dihadapi. Piaget mengatakan bahwa intisari pengetahuan adalah kegiatan atau aktivitas,
baik fisik maupun mental. c.
Ilmu pengetahuan dapa dikatakan bersifat relatif, artinya suatu kebenaran teori pada suatu saat berikutnya bukan kebenaran lagi, tidak sesuai lagi dengan situ-
asi. Suatu teori bisa gugur bila ditemukan teori-teori yang lebih baru dan lebih jitu.
d. Proses belajar dan pembelajaran bertujuan membentuk manusia yang utuh
artinya cerdas, terampil dan memiliki sikap dan nilai yang diharapkan.
C. Lembar Kerja Siswa
Pada proses kegiatan belajar mengajar, LKS digunakan sebagai sarana pembela-
jaran untuk menuntun siswa dalam menemukan konsepnya sendiri. Dengan ada- nya LKS siswa akan mengeksplorasi keterampilan proses saat pembelajaran, serta
akan membimbing siswa dalam berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, serta mengaplikasikan ma- teri pembelajaran.
Menurut Trianto 2011, Lembar kerja siswa merupakan panduan siswa yang bia-
sa digunakan dalam kegiatan observasi, eksperimen, maupun demonstrasi untuk mempermudah proses penyelidikan atau memecahkan suatu permasalahan.
Menurut Senam 2008, lembar kerja siswa adalah sumber belajar penunjang yang
dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi kimia yang harus mereka kuasai. Menurut Hidayah 2007, isi pesan LKS harus memperhatikan unsur-un-
sur penulisan media grafis, hirarki dan pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan efektif.
Menurut Sudjana Djamarah dan Aswan, 2000, fungsi LKS adalah :
1. Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.
2. Sebagai alat bantu untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih
menarik perhatian siswa. 3.
Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian pengertian yang diberikan guru.
4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengar-
kan uraian guru tetapi lebih aktif dalam pembelajaran. 5.
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan pada siswa. 6.
Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar, karena hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
Menurut Prianto dan Harnoko dalam Tohir 2012, manfaat dan tujuan LKS anta- ra lain:
a Mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar.
b Membantu siswa dalam mengembangkan konsep.
c Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar
mengajar. d
Membantu guru dalam menyusun pelajaran. e
Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajar- an.
f Membantu siswa memperoleh catatan tentang materi yang dipelajarai me-
lalui kegiatan belajar. g
Membantu siswa untuk menambah informasi tentang konsep yang dipel- ajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
Penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, sya-
rat konstruksi, dan syarat teknik Darmodjo dan Kaligis dalam Widjajanti, 2008. a.
Syarat-syarat didaktik 1
Mengajak siswa aktif dalam proses pembelajaran 2
Memberi penekanan pada proses untuk menemukan konsep 3
Memiliki variasi stimulus melalui berbagaimedia dan kegiatan siswa sesuai dengan ciri KTSP
b. Syarat-syarat konstruksi
1 Menggunakan bahasa yang sesuai dengantingkat kedewasaan anak. 2 Menggunakan struktur kalimat yang jelas.
3 Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuaidengan tingkat kemampuan
anak. 4 Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka.
5 Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS.
6 Gunakan lebih banyak ilustrasi daripada kata-kata. 7 Dapat digunakan oleh seluruh siswa, baik yang lamban maupun yang
cepat. 8 Memiliki tujuan yang jelas serta bermanfaat sebagai sumber motivasi.
9 Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya. Misalnya, kelas, matapelajaran, topik, nama atau nama-namaanggota kelompok,
tanggal dansebagainya. c. Syarat-syarat teknik
1 Tulisan a Gunakan huruf cetak.
b Gunakan huruf tebal yang agak besar untuk topik. c Gunakan kalimat pendek.
d Usahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gam-
bar serasi 2 Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikanpesanisi dari gambar tersebut secaraefektif kepada
pengguna LKS
Penggunaan media LKS ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam proses pembelajaran, hal ini seperti yang dikemukakan oleh Arsyad 2004 antara lain
yaitu : 1 Memperjelas penyajian pesan dan informasi. 2 Meningkatkan motivasi
siswa dengan mengarahkan perhatian siswa. 3 Penggunaan media dapat meng- atasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. 4 Siswa akan mendapatkan penga-
laman yang sama mengenai suatu peristiwa dan memungkinkan terjadinya inter- aksi langsung dengan lingkungan sekitar.
D. Analisis Konsep
Herron et al. dalam Fadiawati 2011 berpendapat bahwa belum ada definisi ten-
tang konsep yang diterima atau disepakati oleh para ahli, biasanya konsep disama- kan dengan ide. Markle dan Tieman dalam Fadiawati 2011 mendefinisikan kon-
sep sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh ada. Mungkin tidak ada satupun de- finisi yang dapat mengungkapkan arti dari konsep. Untuk itu diperlukan suatu
analisis konsep yang memungkinkan kita dapat mendefinisikan konsep, sekaligus menghubungkan dengan konsep-konsep lain yang berhubungan. Lebih lanjut la-
gi, Herron et al. dalam Fadiawati 2011 mengemukakan bahwa analisis konsep merupakan suatu prosedur yang dikembangkan untuk menolong guru dalam me-
rencanakan urutan-urutan pengajaran bagi pencapaian konsep. Prosedur ini telah digunakan secara luas oleh Markle dan Tieman serta Klausemer dkk. Analisis
konsep dilakukan melalui tujuh langkah, yaitu menentukan nama atau label kon- sep, definisi konsep, jenis konsep, atribut kritis, atribut variabel, posisi konsep,
contoh, dan non contoh.
TABEL 3. ANALISIS KONSEP PERHITUNGAN KIMIA STOIKIOMETRI
Nama label
Definisi Konsep Jenis
Konsep Atribut Konsep
Posisi Konsep Contoh
Non- contoh
Kritis Variabel
Superordi nat
Ordinat Subordinat
Massa Molekul
Relatif Jumlah dari massa
seluruh atom yang menyusun suatu
molekul,dimana molekul merupakan
gabungan dari dua atom atau lebih.
Konsep yang
menyata kan sifat
dan nama
atribut
Massa Molekul
Gabungan dari dua atom atau
lebih
Nama molekul
Massa atom
relatif
Unsur penyusun
molekul Mol
Massa rumus relatif
Massa atom relatif
Mr H
2
O = 18 Mr CO
2
= 44 Ar O= 16
Ar C = 12
Massa Atom
Relatif Massa rata-rata suatu
atom relatif dibandingkan dengan
112 kali massa atom C-12
Konsep yang
menyata kan sifat
dan nama
atribut
Massa Atom
Didasarkan pada 112 kali massa
atom C-12
Jenis Atom Massa
Molekul relatif
- -
Ar O= 16 Ar C = 12
Mr H
2
O = 18
Mr CO
2
= 44
Kadar unsur
persentase massa zat yang terkandung
dalam suatu senyawa abstrak
Kadar dalam senyawa
Rumus molekul senyawa
stoikiometr i
Mol, rumus empiris, rumus
molekul -
Kadar N dalam urea
adalah 46,7 Tetntukan
jumlah mol 6 gram urea
Konsep mol
Konsep yang menyatakan jumlah
partikel yang terkandung dalam
suatu zat. 1 mol suatu zat
Konsep berdasa
rkan prinsip
Jumlah partikel
dalam suatu zat
1 mol = 6,02 x 10
23
butir partikel
Jenis zat
Jumlah zat
Hukum- hukum
dasar kimia
Persamaan
reaksi
Massa molekul
relatif
Rumus Kimia
Satu mol H
2
O mengandun
g 6,02 x 10
23
molekul air Satu mol
H
2
O mengandu
ng 6,02 x 10
23
atom Hidrogen
19
didefinisikan sebagai jumlah partikel yang
terkandung dalam suatu zat yang
jumlahnya = 6,02 x 10
23
butir partikel. empiris
dan molekul
Massa zat
Volume
zat
Molaritas
Kadar zat Rumus
empiris Rumus kimia yang
menyatakan jenis dan jumlah
perbandingan yang paling sederhana
dari partikel penyusun suatu zat,
dan dinyatakan dengan lambang
unsur-unsurnya Konsep
yang menyat
akan simbol
Jenis dan
jumlah perbandingan
yang paling sederhana dari
partikel penyusun
suatu zat
Lambang
unsur- unsurnya
Rumus empiris
Rumus kimia
yang menyataka
n jenis dan jumlah
perbandin gan yang
paling sederhana
dari partikel
penyusun suatu zat,
Konsep yang menyatakan
simbol
Jenis dan
jumlah perbandi
ngan yang
paling sederhan
a dari partikel
penyusu n suatu
zat Rumus
empiris Rumus
kimia yang
menyataka n jenis dan
jumlah perbandin
gan yang paling
sederhana dari
partikel penyusun
suatu zat,
20
dan dinyatakan
dengan lambang
unsur- unsurnya
Lamban
g unsur- unsurnya
dan dinyatakan
dengan lambang
unsur- unsurnya
Rumus molekul
Rumus yang menyatakan jenis
dan jumlah atom- atom unsur dalam
satu molekul senyawa.
Rumus molekul menyatakan jenis
dan jumlah yang sesungguhnya atom-
atom yang menyusun suatu
molekul, dan dinyatakan dengan
lambang unsur- unsurnya
Konsep yang
menyat akan
simbol
Rumus sesungguhnya
dari jumlah atom yang
menyusun molekul
Jenis
molekul molekul
unsur dan molekul
senyawa
Komposisi
molekul Rumus
kimia Rumus
empiris -
C
2
H
6
C
2
H
4
CH
3
CH
2
Persamaan reaksi
Persamaan yang menyatakan
Konsep yang
Kesetaraan
jumlah zat yang
Jenis zat Reaksi
kimia Konsep mol
Sisa
rektan
CH
4
+ 2O
2
→ Pembakar
an metana
21
kesetaraan jumlah zat-zat yang terlibat
dalam reaksi kimia dengan
menggunakan rumus kimia. Yang
terdiri dari rumus kimia pereaksi
reaktan ditulis di sebelah kiri
persamaan dan rumus kimia produk
dituliskan di sebelah kanan yang
dihubungkan melalui simbol tanda panah
menyat akan
simbol terlibat dalam
reaksi kimia
Menggunakan rumus kimia
Terdiri dari
rumus kimia pereaksi
reaktan dan rumus kimia
produk
Dihubungkan
melalui simbol tanda panah
Wujud zat
Jenis reaksi
Jumlah
reaktan
Jumlah produk
Pereaksi
pembatas CO
2
+ 2 H
2
O
2K s + 2H
2
O l →
2KOH aq + H
2
g oleh
oksigen
Sisa reaktan
Jumlah massa reaktan yang tidak
ikut bereaksi dalam reaksi kimia
Konkrit Massa reaktan yang tidak ikut
bereaksi Jenis zat
Jumlah zat Persamaan
reaksi
Jumlah reaktan
Jumlah
produk Pereaksi
pembatas -
1 gr H
2
bereaksi dengan 9 gr
O
2
menghasilk an 9 gr H
2
O reaktan
yang bersisa yaitu 1 gr
O
2
1 gr H
2
bereaksi dengan 8
gr O
2
menghasil kan 9 gr
H
2
O tidak ada
reaktan yang
22
bersisa Jumlah
reaktan Jumlah massa
reaktan yang terlibat dalam reaksi kimia
konkrit massa reaktan
yang terlibat dalam reaksi
kimia Jenis zat
Jumlah zat Persamaan
reaksi
Sisa reaktan
Jumlah produk
pereaksi
pembatas -
3,22 gr ZnS, mengandun
g 2,16 gr Zn, maka
massa S yaitu 3,22
gr
– 2,16 gr = 1,06 gr
2,16 gr Zn bereaksi
dengan 1,06 gr S
menghasil kan 3,22
gr ZnS
Jumlah produk
Jumlah massa produk yang terlibat
dalam reaksi kimia Konkrit Massa produk
yang terlibat dalam reaksi
kimia Jenis zat
Jumlah zat Persamaan
reaksi
Sisa reaktan
Jumlah reaktan
Pereaksi
pembatas -
2,16 gr Zn bereaksi
dengan 1,06 gr S
menghasilk an 3,22 gr
ZnS 3,22 gr
ZnS, mengandu
ng 2,16 gr Zn, maka
massa S yaitu 3,22
gr
– 2,16 gr = 1,06
gr Molaritas
Satuan yang menyatakan
kepekatan suatu larutan.
Kemolaran larutan menyatakan jumlah
konkrit Ukuran
kepekatan
Ukuran zat terlarut tiap
liter larutan
Jumlah mol suatu larutan
Konsep mol
Massa
molekul relatif
Rumus
Kimia -
Konsentrasi HCl 2 M
Konsentra si HCl 2
mol
23
mol zat terlarut dlam tiap liter larutan
empiris dan molekul
Volume gas
Kadar zat
Massa zat
Pereaksi pembatas
Pereaksi yang akan habis terlebih dahulu
sementara pereaksi lainny bersisa
Konkrit Pereaksi yang akan habis
terlebih dahulu Jenis zat
Jumlah zat Persamaan
reaksi
Sisa reaktan
Jumlah reaktan
Jumlah
produk -
1 gr H
2
bereaksi dengan 9 gr
O
2
menghasilk an 9 gr H
2
O reaktan
yang bersisa yaitu 1 gr
O
2
, sehingga H
2
berperan sebagai
pereaksi pembatas
1 gr H
2
bereaksi dengan 9
gr O
2
menghasil kan 9 gr
H
2
O reaktan
yang bersisa
yaitu 1 gr O
2
, sehingga
O
2
berperan sebagai
pereaksi pembatas