Koefisien Determinasi Metode Penelitian

Bab III Objek dan Metode Penelitian 70 a. Apabila r = +1, maka korelasi antara kedua variabel dikatakan sangat kuat dan searah, artinya jika X naik sebesar 1 maka Y juga akan naik sebesar 1 atau sebaliknya. b. Apabila r = 0, maka hubungan antara kedua variabel sangat lebar atau tidak ada hubungan sama sekali. c. Apabila r = -1, maka korelasi antara kedua variabel sangat kuat dan berlawanan arah, artinya apabila X naik sebesar 1 maka Y akan turun sebesar 1 atau sebaliknya. Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis menggunakan pedoman sebagai berikut: Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,25 Korelasi sangat lemah tidak ada 0,25 – 0,5 Korelasi cukup 0,5 – 0,75 Korelasi kuat 0,75 – 1 Korelasi sangat kuat Sumber : SPSS Teori dan Latihan, Jonathan Sarwono, 2005

3. Koefisien Determinasi

Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi yang sering disebut koefisien penentu, karena besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi r 2 . Sehingga koefisien ini berguna untuk mengetahui Bab III Objek dan Metode Penelitian 71 besarnya kontribusi pengaruh penerapan SISMIOP terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Sumber: Jonathan, 2005:72 Keterangan : Kd = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono 2008 : 377 hipotesis adalah : “Hipotesis didefinisikan sebagai dengan atas jawaban sementara menganai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui apakah penyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak.” Hipotesis yang akan diuji dalam penlitian ini berkaitan dengan sejauh mana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya, yaitu Analisis atas Penerapan Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak dan Implikasinya terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu sebagai berikut : 1. Menentukan variabel pengukuran Variabel X = Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak Variabel Y = Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Kd = r 2 x 100 Bab III Objek dan Metode Penelitian 72 2. Menentukan hipotesis nol H H : β = 0 Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. 3. Menentukan hipotesis alternative Hi Hi : β ≠ 0 Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak berpengaruh secara signifikan terhadap Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Rancangan pengujian hipotesis ini kan dimulai dengan penetapan hipotesis penelitian, kemudian akan dilakukan pemilihan dan perhitungan tes statistik serta penetapan tingkat signifikansi. Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya hubungan dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Pengujian hipotesis yang dilakukan adalah pengujian hipotesis no H yang menyatakan bahwa koefisien korelasi tidak berarti atau tidak signifikan sedangkan hipotesis alternative Hi menyatakan bahwa koefisien korelasinya berarti atau signifikan.

1. Menentukan Tingkat Signifikan