Pencetakan SPPT dan STTS

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 98 Berdasarkan hasil tanggapan responden tersebut maka kemungkinan masalah mengenai ketidakakuratan data tentang subjek dan objek pajak akan muncul. Masalah yang selama ini terjadi terjawab dalam hasil tanggapan responden mengenai masalah ketidakakuratan data mengenai subyek dan obyek pajak, yaitu masih ada responden yang menanggapi bahwa kegiatan pemeliharaan basis data bukan kepada prosedur kerja yang baik melainkan kepada perintah atasan. Selain itu responden berpendapat kegiatan pemeliharaan basis data tidak berdasarkan pada prosedur kerja yang semestinya, tetapi kepada kondisi lokasi obyek pajak dan penghimpunan data karena perubahan data semata.

7. Pencetakan SPPT dan STTS

Indikator pencetakan SPPT dan STTS diukur menggunakan tanggapan responden pada pertanyaan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. 12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pencetakan SPPT dan STTS No Butir Kuesioner Skor Jawaban Responden Jumlah Skor 1 2 3 4 5 11 Pentingnya pencetakan SPPT dan STTS F 8 13 9 121 26,7 43.3 30 100 Total F 8 13 9 121 Persentase Total Skor Tanggapan Responden = 80.67 Berdasarkan jumlah skor jawaban responden pada tabel 4.12 diatas, selanjutnya ditetapkan tingkat kategori persentase skor tanggapan responden terhadap skor ideal dengan mengunakan rumus sebagai berikut: Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 99 skor tanggapan responden = 121 x 100 1x5x30 skor tanggapan responden = 121 x 100 150 skor tanggapan responden = 80.67 Presentase total skor tanggapan responden sebesar 80.67, bila merujuk pada tabel 4.12 termasuk dalam kategori sudah baik. Hasil tanggapan responden mengenai pentingnya pencetakan SPPT dan STTS menunjukkan bahwa paling banyak responden berpendapat bahwa pencetakan SPPT dan STTS merupakan bagian dari tugas pegawai yaitu sebesar 43.3, kemudian 30 responden berpendapat pencetakan SPPT dan STTS merupakan dasar penetapan pajak terutang dan bukti pembayaran, 26.7 responden berpendapat bahwa pencetakan SPPT dan STTS dilakukan apabila diminta atasan. Jika kita telaah lebih dalam mengenai jawaban atas tanggapan responden mengenai pentingnya pencetakan SPPT dan STTS sebagian besar dinyatakan sebagai tugas pegawai, juga tambahan tanggapan dari responden mengenai menunggu instruksi dari atasan terlebih dahulu baru melakukan pencatatan maka kita dapat sedikit menyimpulkan sementara bahwa sebenarnya pencetakan ini menurut tanggapan responden bukan hal yang penting, tetapi lebih kepada rutinitas dan prosedur pekerjaan semata. Tapi jika kita mengambil sudut pandang bahwa pentingnya pekerjaan didasarkan pada prosedur kerja maka pencetakan SPPT dan STTS merupakan suatu hal yang dianggap penting karena memenuhi prosedur kerja Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 100 yang telah ditentukan dalam suatu kebijakan sebelumnya oleh suatu institusi dalam hal ini KPP Pratama.

8. Pemantauan Penerimaan