Sesungguhnya angin mempunyai fungsi lain yang sangat penting namun terkadang tidak disadari yakni adalah mencampur lapisan udara antara udara
panas dengan antara dingin, antara udara lembab dengan udara dingin, antara udara yang kaya karbon dengan udara yang kandungan karbondioksidanya
rendah. Kandary, 2011.
2.1.2 Jenis-Jenis Angin
Jenis-jenis angin adalah antara lain: 1. Angin tetap
a Angin Barat, bertiup dari daerah subtropik ke daerah kutub. b Angin Timur, bertiup dari daerah kutub.
c Angin pasat, bertiup dari daerah subtropik selatan dan utara menuju ke daerah khatulistiwa.
d Angin anti pasat, bertiup berlawanan dengan angin pasat. 2. Angin periodik
a Angin muson, bertiup setiap setengah tahun sekali dan selalu berganti arah. b Angin darat, bertiup dari darat ke laut dan terjadi pada malam hari.
c Angin laut, bertiup dari laut ke darat dan terjadi pada siang hari. d Angin gunung, bertiup dari lereng gunung ke lembah dan terjadi pada
malam hari. e Angin lembah, bertiup dari lembah ke puncak gunung dan terjadi pada siang
hari.
3. Angin lokal a Angin siklon, bertiup didaerah depresi yang memiliki barometris minimum
dan dikelilingi barometris maksimum b Angin antisiklon, bertiup di daerah yang memiliki barometris maksimum
dan dikelilingi oleh barometris minimum. Contohnya : angin taifun di Asia Timur dan Tornado di USA
c Angin fohn, bertiup dari daerah pegunungan yang bersifat panas dan kering. Contohnya : angin kumbang di Cirebon, angin bahorok di Deli, angin
gending di Pasuruan, angin brubu di Makasar dan angin wambrau di Biak, Papua. Rustandi, 2011
2.1.3 Konversi Kecepatan Angin
Biasanya pengukuran angin dilakukan di daratan, padahal di dalam rumus-rumus pembangkitan gelombang data angin yang digunakan adalah yang ada di atas
permukaan laut. Oleh karena itu diperlukan transformasi dari data angin di atas daratan yang terdekat dengan lokasi studi ke data angin di atas permukaan laut.
Hubungan antara angin di atas laut dan angin di atas daratan terdekat diberikan oleh:
dengan : U
W
= Kecepatan angin di atas laut. U
L
= Kecepatan angin di atas darat. R
L
= U
W
U
L
1
seperti dalam gambar 2 yang merupakan hasil penelitian yang dilakukan di Great Lake, Amerika Serikat, grafik tersebut dapat digunakan untuk daerah lain
kecualiapabila karakteristik daerah sangat berlainan.
Gambar 2. Hubungan antara kecepatan angin di laut dan di darat
Rumus-rumus dan grafik-grafik pembangkitan gelombang mengandung variabel U
A
, yaitu faktor tegangan angin wind-stress factor yang dapat dihitung dari kecepatan angin. Setelah dilakukan berbagai konversi kecepatan angin seperti
yang dijelaskan di atas, kecepatan angin dikonversikan pada faktor tegangan angin dengan menggunakan rumus berikut:
U
A
= 0,71 U
W 1,23
2 di mana U
W
adalah Kecepatan angin di atas laut dalam md.Triadmodjo, 1999.