membentuk pantai, menimbulkan arus dan transport sedimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang pantai dan menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada
bangunan pelindung pantai. Gelombang merupakan faktor utama dalam perencanaan bangunan pelindung pantai.
2.2.1 Pembangkitan Gelombang
Dalam sub bab ini akan dipelajari pembangkitan gelombang oleh angin, angin yang berhembus di atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air.
Kecepalan angin akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang
kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak tersebut menjadi semakin besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya akan
terbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk. Triadmodjo, 1999.
Berdasarkan teori gelombang amplitudo kecilteori gelombang Airy-1845 small
amplitude wave theory energi total suatu panjang gelombang merupakan penjumlahan dari energi kinetik dan energi potensial. Energi kinetik gelombang
adalah energi yang disebabkan kecepatan partikel air karena adanya gerak gelombang. Sedangkan energi potensial gelombang adalah energi yang dihasilkan
oleh perpindahan muka air karena adanya gelombang. Besarnya energi kinetik persatuan lebar untuk satu panjang gelombang diperoleh dengan persamaan
Triadmodjo, 1999.
2.2.2 Distribusi Gelombang Bagian dari distribusi gelombang adalah:
1. Standar Deviasi dan Varians Salah satu teknik statistik yang digunakan untuk menjelaskan homogenitas kelompok. Varians merupakan jumlah kuadrat
semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Sedangkan akar dari varians disebut dengan standar deviasi atau simpangan baku.
Standar Deviasi dan Varians Simpangan baku merupakan variasi sebaran data. Semakin kecil nilai sebarannya berarti variasi nilai data makin sama jika
sebarannya bernilai 0, maka nilai semua datanya adalah sama. Semakin besar nilai sebarannya berarti data semakin bervariasi. Adiarsa, 2012.
Dengan rumus:
√
– –
3
Dimana: Xi = data ke i
n = jumlah data = rata-rata
2. Koefisien kurtosis Ck merupakan statistik yang digunakan dalam memberikan gambaran apakah distribusi data cenderung rata atau runcing. Setiawan, 2012
Dengan rumus:
{ ∑
̅
}
4
dimana: n = jumlah data
X
i
= nilai data X ke-i S = standar deviasi
= rata-rata
3. Koefisien skewness Cs merupakan statistik yang digunakan dalam memberikan gambaran distribusi data apakah miring ke kiri, ke kanan atau
simetris. Setiawan, 2012 Dengan rumus:
∑
̅
5 dimana:
n = jumlah data
X
i
= nilai data X ke-i S
= standar deviasi = rata-rata
4. Tinggi gelombang signifikan H
s
adalah tinggi gelombang rata –rata dari 33,3
data tinggi gelombang terbesar. H
10
adalah tinggi gelombang rata –rata dari
10 dari data tinggi gelombang terbesar. Sedangkan H
100
adalah rata –rata
dari seluruh data tinggi gelombang
2.2.3 Perkiraan Gelombang Perkiraan gelombang pada dasarnya adalah upaya pendekatan empiris dengan
menggunakan beberapa persamaan untuk mencari tinggi dan periode gelombang dari data angin yang ada. Adapun tahapan untuk mencari tinggi dan