5 Ruang Lingkup Penelitian Manfaat Penelitian
Sanjaya 2009 diungkapkan bahwa Media is a channel of communication. Derived from the Latin word for “between”, the term refers “to anything that
carries information between a source and a receiver. Menurut Arsyad 2005 dalam Sukiman 2012 media pendidikan memiliki ciri-
ciri sebagai berikut: 1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai
hardware perangkat keras, yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai software perangkat lunak, yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras
yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada peserta didik. 3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
6. Media pendidikan dapat digunakan secara massal misalnya: radio, televisi, kelompok besar dan kelompok kecil misalnya: film, slide, video, OHP, atau
perorangan misalnya: modul, komputer, radio tapekaset, video recorder. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengi- rim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan mi-
nat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Peng- gunaan media pembelajaran dapat memungkinkan terjadinya interaksi antara guru
dengan murid dan antara murid dengan murid, sehingga media pembelajaran da- pat menjadi salah satu media untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembela-
jaran. Dengan demikian tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Menurut Sadiman, dkk. 2005 mengemukakan kegunaan media pendidikan da- lam proses belajar mengajar, sebagai berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam ben- tuk kata-kata tertulis atau lisan belaka;
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti a. Objek yang terlalu besar
– bisa digantikan dengan realita, gambar, film bing- kai,
b. Objek yang kecil – dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau
gambar; c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse
atau high-speed photography; d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal; 3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi
sikap pasif anak didik. Dalam hal ini pendidikan berguna untuk: a. Menimbulkan kegairahan belajar;
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan ling-
kungan dan kenyataan; c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya. Jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam,
mulai dari media yang sederhana sampai pada media yang cukup rumit dan cang- gih. Untuk mempermudah mempelajari jenis media, karakter, dan kemampuan-
nya dilakukan pengklasifikasian atau penggolongan. Salah satu klasifikasi yang mudah dipelajari adalah klasifikasi yang disusun oleh Heinich, dkk. 1996 se-
bagai berikut: Tabel 1. Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Jenis Media
Media yang tidak diproyeksikan Realia, model, bahan grafis, papan display
Media yang diproyeksikan OHT, slide, opaque
Media audio Audio kaset, audio vission, active audio
vission Media Video
Video Media berbasis komputer
Computer Assisted Instruction CIA Computer Managed Instruction CMI
Multimedia kit Perangkat praktikum