Modal Pinjaman Perkembangan Struktur Modal Proyek Energi

- Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran pemilik modal; - Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama; - Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan ke pihak lain.

b. Kekurangan modal sendiri

Kekurangan modal sendiri antara lain : - Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat tergantung dari pemilik dan jumlahnya relative terbatas; - Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru calon pemegang saham baru sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan prospek usahanya ; - Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing.

2.2.2 Modal Pinjaman

Modal pinjaman dapat berasal dari pasar kredit atau pasar sekurita. Pinjaman pasar kredit atau pasar sekuritas. Pinjaman pasar kredit biasanya dari lembaga keuangan yang member pinjaman seperti layaknya bank. Pinjaman kepada pasar kredit untuk suatu proyek tertentu biasanya disertai kajian kelayakan proyek dari segi teknis dan ekonomi. Kajian kelayakan dijadikan bahan pertimbangan pemberi pinjaman. Hal ini yang perlu dipertimbangkan adalah jaminan pengembalian pinjaman. Pinjaman lain berasal dari pasar sekuritas. Obligasi merupakan salah atu instrument pasar modal berbentuk pinjaman. Instrument pinjaman itu umumnya member bunga tetap berupa bunga kupon dan memiliki jatuh tempo tertentu. Obligasi adalah suatu surat pengakuan pinjaman uang masyarakat dalam bentuk tertentu. Karena penerbitan obligasi menyangkut kepentingan banyak orang maka diperlukan mekanisme perlindungan kepada masyarakat sebagai pemilik sumber dana. Sejalan 5 dengan hal tersebut, emiten yang menerbitkan obligasi harus memiliki perjanjian trust dengan trustee. Yang bertindak selaku pihak yang diberi kepercayaan mewakili kepentingan pemegang obligasi. Untuk menjamin pembayaran bunga maupun pokok pinjaman, emitemen diwajibkan menyediakan jaminan berupa kekayaan emitemen dan dari penjamin jika dipandang perlu. Pendanaan proyek dengan pinjaman dapat mencapai 60-80 dari biaya proyek. Pinjaman dapat beraal dari lembaga investasi seperti dana pensiun dan perusahaan asuransi, bank komersial, IFC dan bank regional.

2.2.3 Perkembangan Struktur Modal Proyek Energi

Sebagian besar proyek permiyakan di Negara berkembang sebelum tahun 1970-an didominasi dan perusahaan minyak internasional. Proyek dibiayai modal sendiri dari sumber pembiayaan internal kas perusahaan. Pemerintah dalam rangka mengawasi cadangan minyak mulai berperan dalam pembiayaan proyek perminyakan pada awal 1970-an. Pemerintahan terlibat dalam impor minyak untuk menjamin ketersediaan minyak yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Kemudian dikembangkan proyek patungan antara perusahaan minyak internasional dan pemerintah. Tetapi dana pemerintah semakin terbatas. Pemerintah mulai mengurangi campur tangan pendanaan proyek perminyakan sejak tahun 1990-an. Kini pihak swasta yang tampil. Harga minyak yang cenderung melemah, isu lingkungan hidup yang kian deras, meningkatnya biaya eksplorasi dan produksi dan perkembangan politik yang mendorong partisipasi domestic, membuat proyek pendanaan perminyakan tidak dapat lagi dibiayai internal ka perusahaan minyak internasional . pembiayaan proyek perminyakan jauh lebih sulit dan melibatkan pemanfaatan berbagai sumber dana, masyarakat dan komersial. Gambar 1.1 adalah skema pendanaan proyek perminyakan sebelum 1970. 6 Gambar 1.1 Skema perminyakan sebelum 1970 Proyek perminyakan dan proyek kelistrikan di Negara berkembang sejak semula sudah berbeda. Struktur pasarnya diatur pemerintah. System pendanaan proyek kelistrikan lebih banyak menggunakan sumber pendanaan internal perusahaan, anggaran pemerintah, dan pinjaman resmi pemerintah dari lembaga keuangan bilateral dan multilateral. 7 Gambar 1.2 menggambarkan system pendanaan proyek kelistrikan pada 1990-an yang memasukkan tidak hanya sumber dana sendiri tetapi juga dana pinjaman. Gambar 1.2 Skema Pendanaan Proyek Kelistrikan tahun 1990

2.3 Resiko Proyek