lunak atau komersial, bila proyek menggunakan dana pinjaman dari pasar kredit. Biaya pinjaman pasar sekuritas, misalnya obligasi, tergantung nilai obligasi, nilai
pengembalian nominal, dan suku bunga kupon coupon rate. Kalau dilaksanakan dengan modal sendiri Ke cost of equity yang berbeda dengan biaya pinjaman.
2.4.1 Biaya Modal sendiri
Biaya modal sendiri menunjukkan tingkat pengembalian modal dari pemilik sumber dana saat penyerahan dana kepada pemilik proyek. Estimasi biaya modal
sendiri cukup rumit karena menyangkut pembagian keuntungan proyek yang menjadi hak pemegang saham setelah prioritas pembayaran pinjaman dilakukan. Sebagian
keuntungan proyek dapat saja ditahan, sebagian lagi dibagikan kepada pemegang saham disertai dengan penerbitan saham baru. Disamping itu perubahan harga saham
juga ikut mempengaruhi biaya modal. Garis kebijaksanaan pembagian keuntungan setiap proyek berbeda, tetapi perkiraan besarnya biaya modal sendiri yang akan
dipakai proyek perlu ditetapkan.
2.4.2 Biaya Modal Pinjaman
Modal pinjaman didapatkan dari pasar sekuritas maupun pasar kredit. Besar biaya pinjaman keduanya berbeda. Biaya pinjaman dan obligasi didapatkan dari pasar
modal dan biaya pinjaman dengan kredit diperoleh dari pinjaman perbankan.
a. Pasar Sekuritas Obligasi
Pembayaran bunga serta pokok obligasi prinsipnya menggunakan konsep nilai sekarang present value. Selama ini dikenal berbagai macam obligasi seperti obligasi
dengan bunga tetap, obligasi dengan bunga tidak tetap, dan obligasi tanpa bunga.
b. Pasar Kredit
Biaya pinjaman Kd dari sudut pandang peminjam dipengaruhi langsung oleh besarnya tingkat suku bunga yang dibayarkan kepada pemilik sumber dana. Sumber
dana dapat berupa deposito, tabungan, giro, dan surat berharga lainnya
15
Besarnya Kd tergantung pada upaya efisiensi yang dilakukan intermediaries sistem perbankan untuk menurunkan biaya administrasi dan overhead sumber dana
netto, biaya risiko, dann marjin keuntungan. Biaya sumber dana netto lebih banyak dipengaruhi factor eksternal yang terkait dengan paritas tingkat suku bunga riel.
Tingkat suku bunga itu dipengaruhi oleh depresiasi mata uang domestic terhadap mata uang asing. Akan terjadi pelarian modal ke luar negeri yang menawarkan tingkat
suku bunga lebih menarik jika tingkat suku bunga domestik rendah. Walaupun tidak dapat diabaikan begitu saja, dalam praktik factor eksternal mempunyai porsi dominan
dalam struktur biaya pinjaman. Prinsip tingkat paritas suku bunga adalah tingkat suku bunga yang dihasilkan
pemilik dana dari berbagai simpanan yang harus identik dalam keseimbangan. Identik dalam keseimbangan berarti sudah memasukkan faktor depresiasi mata uang
domestic dalam kurun waktu tertentu. Pemilik sumber dana dalam hal tertentu dapat memilih tingkat suku bunga yang lebih rendah dengan mempertimbangkan risiko dan
likuiditas Dalam jangka pendek, bila tidak ada pembatasan aliran modal, perbedaan
suku bunga nominal mencerminkan perubhan kurs. Karena itu suku bunga riel perlu disamakan supaya terjadi keseimbangan dalam pasar uang internasional.Bank sentral
untuk tujuan pengaturan besar tingkat suku bunga dapat melakukan operasi pasar.
2.5 Menentukan Struktur Modal yang Optimum
Kebijakan mengenai struktur modal melibatkan trade off antara resiko dan tingkat pengembalian. Faktor yang mempengaruhi keputusan sehubungan dengan
struktur modal adalah resiko bisnis perusahaan dan posisi pajak. Dua dimensi dari resiko yaitu resiko bisnis yang meupakan resiko dari operasi perusahaan, jika tidak
menggunakan hutang. Sedangkan resiko keuangan yaitu bagian dari resiko yang ditanggung pemegang saham yang melebihi resiko bisnis yang mendasar, sebagai
akibat dari penggunaan leverage keuangan. Untuk menentukan strukturmodal yang
16
optimal dan nilai dari hubungan dasar keuangan. Jika nilai perusahaan maksimal maka biaya modal adalah minimal. Untuk mencari struktur modal yang optimal untuk
perusahaan, ada beberapa alat atau metode yang dapat digunakan untuk menentukan suatu pilihan pendanaan.
Menurut Lukas 1994:333-334, menyatakan metode-metode yang digunkan untuk menentukan suatu pilihan pendanaan adalah sebagai berikut :
a. Analisis EBIT-EPS Melalui analisis ini manajemen dapat melihat dampak dan berbagai alternatif
pendanaan terhadap EPS pada tingkat EBIT yang bervariasi. Yang dimaksud EPS adalah laba bersih sesudah pajak dibagi lembar saham perusahaan. Analisis ini
mencoba mengetahui bagaimana hubungan antara EBIT dengan EPS. b. Membandingkan Rasio-Rasio Leverage
Untuk menentukan efek dari setiap alternatif pendanaan terhadap rasio-rasio leverage dan rasio-rasio pada alternatif pendanaan tertentu dengan rasio-rasio
industri sejenis. Rasio leverage terdiri dari rasio hutang dan rasio jaminan. Rasio ini dihitung berdasarkan posisi keuangan perusahaan pada saat ini, posisi
keuangan dengan alternatif-alternatif pendanaan yang ada. c. Analisis Arus Kas Perusahaan
Metode ini menganalisis dampak keputusan struktur modal terhadap arus kas perusahaan. Semakin besar jumlah hutang dan semakin pendek jangka waktu
pelunasannya, semakin besar beban tetap perusahaan. Semakin stabil dan semakin besar aliran kas perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan untuk
menggunakan hutang. Dalam analisis ini perlu diperhitungkan berapa probabilitas ketidakmampuan
memenuhi kewajiban pembayaran kas, probabilitas ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar deviasi penyimpangan aliran kas yang sebenarnya
dengan aliran kas yang diharapkan.
17
2.6 Dasar-Dasar Pendanaan Proyek Energi