BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai sumber energy terbarukan yang berlimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal. Sebagai contoh, sumber daya air yang tersedia
dapat membangkitkan lebih dari 75,000 MW, namun hingga 2011 hanya sekitar 6,600 MW yang sudah termanfaatkan. Hal yang sama juga terjadi pada sumber energy
panas bumi, biomassa, biogas dan lain-lain. Pemerintah perlu memfasilitasi proyek- proyek energi terbarukan untuk mengakses pembiayaan guna mendorong peningkatan
produksi energi terbarukan di Tanah Air yang sampai sekarang masih tergolong rendah.
Proyek energy mempunyai karakteristik yang spesifik. Selain memerlukan dana cukup besar dan terkadang harus menghadapi resiko gagal, proyek tersebut juga
melibatkan kepentingan Negara dan perusahaan internasional. Tingkat resiko relative besar bnyak ditemui dalam kegiatan ekploritasi dna produksi. Kadar resiko semakin
berkurang dalam proyek industry energy di bagian hilir. Disamping itu sumber dana dan truktur pembiayaan proyek energy dengan menggunakan modal sendiri ekuitas
dan pinjaman. Struktur ssumber dana menentukan bear biaya modal yang dipakai, sebagai daar perhitungan tingkat pengembalian modal.
Ada berbagai resiko, ketidakpastian, dan kendala yang dapat menggalkan sebuah proyek energy. Pembiayaan proyek energy dapat menggunakan modal sendiri dan
pinjaman. Pembiayaan modal pinjaman saat ini berkembang dengan berbagai skema. Skema pinjaman untuk mendanai proyek-proyek energy itu dengan sendirinya dikaji
secara terperinci.
1.2 Rumusan Masalah
1 1
- Apa yang dimaksud dengan Pembiayaan Proyek dan jenis - jenisnya?
- Apa yang dimaksud dengan Risiko Proyek?
- Apa saja jenis-jenis struktur modal?
- Apa saja dasar- dasar pendanaan proyek energy?
- Apa saja kasus – kasus pendanaan dan aliran keuangan proyek energy?
1.3 Tujuan -
Mengetahui definisi pembiayaan proyek
- Mengetahui definisi dari resiko proyek
- Memahami jenis- jenis struktur modal
- Mengetahui dasar – dasar pendanaan proyek energy
- Memahami kasus kasus pendanaan dan aliran keuangan proyek energy.
BAB II PEMBAHASAN
2 3
2.1 Pengertian Pembiayaan Proyek