Kanker Paru-Paru Materi Pembelajaran

5 dihindari. Berolahraga secara teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara berolah raga secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan kapasitas paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.  Melindungi diri dari udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran bronkial yang membuat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit Emfisema Paru-paru bisa bertambah parah.

2. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90 kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70 pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru. Hanya sebagian kecil kanker paru-paru sekitar 10-15 pada pria dan 5 pada wanita yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok. Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga. Kadang kanker paru terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru- paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis. Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah: 1. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat. 2. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak. 3. Napas sesak dan pendek-pendek. 4. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas. 5. Kelelahan kronis 6. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas. 6 7. Suara serakparau. 8. Pembengkakan di wajah atau leher. E. METODE PEMBELAJARAN Model : Diskusi kelas Metode : Buzz group Pendekatan : Saintifik F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAPAN KEGIATAN GURU TERLAKSANA TIDAK Kegiatan Awal 5 menit Memotivasi siswa mengamati, menanya 1. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memotivasi siswa dengan memberikan gambar kalangan remaja yang sedang merokok. Apersepsi 1. Dari jawaban peserta didik, guru mengkaitkan dengan konsep diskusi yang akan dibahas mengenai sistem respirasi. 7 TAHAPAN KEGIATAN GURU TERLAKSANA TIDAK Tahap 1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan siswa. 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui kegiatan diskusi. 2. Guru mempersiapkan siswa dengan membagi kelompok diskusi. Satu kelompok terdiri atas 3-4 orang. Kegiatan Inti 35 menit Tahap 2 Fokus diskusi mengamati, menanya 1. Guru mengarahkan fokus diskusi dengan menguraikan aturan-aturan dasar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal, menyajikan situasi yang tidak dapat segera dijelaskan, atau menyampaikan isi diskusi yang berhubungan dengan kebiasaan merokok. 1. Kelompok 1 bertindak sebagai remaja yang merokok. 2. Kelompok 2 bertindak sebagai pedagang rokok. 3. Kelompok 3 bertindak sebagai pemerintah Departemen Kesehatan. 4. Kelompok 4 bertindak sebagai petani tembakau. 2. Guru membagikan artikel pada tiap kelompok sebagai bahan bacaan sebelum melaksanakan diskusi. 3. Guru menyajikan gambar atau video mengenai kebiasaan merokok bagi kalangan remaja. Tahap 3 Menyelenggarakan diskusi mengasosiasi, mengeksplorasi, mengumpulkan informasimengel 1. Guru memonitor interaksi antar peserta didik. 2. Guru mengajukan pertanyaan, mendengarkan gagasan peserta didik, menanggapi gagasan, melaksanakan aturan-aturan dasar, membuat catatan diskusi, menyampaikan gagasan sendiri. 3. Perwakilan kelompok secara bergantian menyampaikan dan menanggapi opini dari 8 TAHAPAN KEGIATAN GURU TERLAKSANA TIDAK aborasi, mengkomunikasik an kelompok lain. Kegiatan Penutup 5 menit Tahap 4 Membawa diskusi ke kesimpulan. 1. Guru menutup diskusi. 2. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah diselenggarakan kepada peserta didik. Tahap 5 Melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi 1. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa proses diskusi dan berpikir mereka. 2. Guru memilih salah satu siswa untuk menjelaskan pengalaman mereka setelah melakukan diskusi.

G. Media Pembelajaran