Kebiasaan Merokok Emfisema Materi Pembelajaran

3 1. Siswa dapat m enunjukkan rasa cinta terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa rasa syukur dengan berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Siswa dapat m enunjukkan perilaku ilmiah: rasa ingin tahu, cermat, dan tanggung ’ jawab dalam mengajukan pertanyaan serta berargumentasi dalam diskusi kelas mengenai esensi rokok bagi kalangan remaja. 3. Siswa dapat mengidentifikasi fakta tentang faktor yang mempengaruhi adanya kebiasaan merokok di kalangan remaja. 4. Siswa dapat menganalisis tentang dampak merokok bagi kalangan remaja. 5. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai kebiasaan merokok di depan kelas. 6. Siswa dapat mengidentifikasi solusi untuk mengatasi permasalahan rokok di kalangan remaja.

D. Materi Pembelajaran

1. Kebiasaan Merokok

Rokok kini sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi masyarakat. Kini keberadaan rokok sudah dapat ditemukan di berbagai daerah, meskipun daerah terpencil sekalipun. Pada dasarnya mereka tahu, jika merokok adalah hal yang sangat membahayakan, tetapi mereka juga percaya bahwa rokok bisa menghilangkan stress, penat, maupun sugesti lainnya yang bisa meningkatkan nilai esensi dari merokok itu sendiri. Bagi kalangan remaja, merokok juga sudah menjadi hal yang biasa. Mereka menggunakan rokok sebagai hal yang dianggap dapat menghilangkan kejenuhan akibat sekolah. Faktor yang menyebabkan mereka merokok adalah kebiasaan, pergaulan, serta terutama adalah lingkungan. Jika sudah membicarakan rokok, maka secara otomatis juga akan membicarakan respirasi. Karena asap rokok sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi tubuh, diantaranya yaitu :

1. Emfisema

Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan letih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut Paru-Paru Basah. Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru merupakan penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan obstruksi saluran napas, karena 4 kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas. Gejala Emfisema Paru-paru  Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah: 1. Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis. 2. Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit. 3. Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk. 4. Bibir tampak kebiruan. 5. Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun. 6. Batuk menahun. Penyebab dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah: 1. Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok. 2. Mengisap asap rokokdebu. 3. Pengaruh usia. Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya adalah: 1. Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan. 2. Daya tahan tubuh kurang sempurna. 3. Proses peradangan yang kronis di saluran napas. 4. Tingkat kerusakan paru makin parah. Jika seseorang telah memiliki penyakit emfisema paru-paru, pengobatan yang dapat diambil untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi yaitu b erhenti merokok. Berhenti merokok merupakan paling penting yang dapat diambil untuk kesehatan penderita secara keseluruhan untuk menghentikan perkembangan emfisema. Jika perlu, Bergabunglah dengan program berhenti merokok agar anda benar benar bisa menghentikan kebiasan mengkonsumsi rokok.  Hindari iritasi pernapasan termasuk asap dari knalpot cat dan mobil, beberapa bau masakan, parfum tertentu, bahkan membakar lilin dan kemenyanpun juga perlu 5 dihindari. Berolahraga secara teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara berolah raga secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan kapasitas paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.  Melindungi diri dari udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran bronkial yang membuat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit Emfisema Paru-paru bisa bertambah parah.

2. Kanker Paru-Paru