Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI “SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA”

Disusun oleh :

Nama : Rakmawati NIM : 14030204055

Kelas : Pendidikan Biologi B 2014

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

SURABAYA 2015


(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Jenjang Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas/Semester : XI / Genap

Mata Pelajaran : Biologi

Topik : Sistem Pernapasan Pada Manusia


(3)

B. Kompetensi Dasar

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup.

1.1.1 Menunjukkan rasa cinta terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa rasa syukur dengan berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas atau laboratorium maupun di luar kelas atau laboratorium.

2.1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah: rasa ingin tahu, cermat, dan tanggung jawab dalam mengajukan pertanyaan serta berargumentasi dalam diskusi kelas mengenai esensi rokok bagi kalangan remaja.

3.8 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem respirasi dan mengaitkannya dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan proses pernapasan serta gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem respirasi manusia melalui studi literatur, pengamatan, percobaan, dan simulasi.

3.8.1 Mengidentifikasi fakta tentang faktor yang mempengaruhi adanya kebiasaan merokok di kalangan remaja.

3.8.2 Menganalisis tentang dampak merokok bagi kalangan remaja.

4.8 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan organ pernapasan atau respirasi yang menyebabkan gangguan sistem respirasi manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.

4.8.1....Mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai kebiasaan merokok di depan kelas.

4.8.2 Mengidentifikasi solusi untuk mengatasi permasalahan rokok di kalangan remaja.


(4)

1. Siswa dapat menunjukkan rasa cinta terhadap ciptaan Tuhan Yang Maha Esa berupa rasa syukur dengan berdoa sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. 2. Siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah: rasa ingin tahu, cermat, dan

tanggung’jawab dalam mengajukan pertanyaan serta berargumentasi dalam diskusi kelas mengenai esensi rokok bagi kalangan remaja.

3. Siswa dapat mengidentifikasi fakta tentang faktor yang mempengaruhi adanya kebiasaan merokok di kalangan remaja.

4. Siswa dapat menganalisis tentang dampak merokok bagi kalangan remaja. 5. Siswa dapat mengkomunikasikan hasil diskusi mengenai kebiasaan

merokok di depan kelas.

6. Siswa dapat mengidentifikasi solusi untuk mengatasi permasalahan rokok di kalangan remaja.

D. Materi Pembelajaran

1. Kebiasaan Merokok

Rokok kini sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi masyarakat. Kini keberadaan rokok sudah dapat ditemukan di berbagai daerah, meskipun daerah terpencil sekalipun. Pada dasarnya mereka tahu, jika merokok adalah hal yang sangat membahayakan, tetapi mereka juga percaya bahwa rokok bisa menghilangkan stress, penat, maupun sugesti lainnya yang bisa meningkatkan nilai esensi dari merokok itu sendiri.

Bagi kalangan remaja, merokok juga sudah menjadi hal yang biasa. Mereka menggunakan rokok sebagai hal yang dianggap dapat menghilangkan kejenuhan akibat sekolah. Faktor yang menyebabkan mereka merokok adalah kebiasaan, pergaulan, serta terutama adalah lingkungan.

Jika sudah membicarakan rokok, maka secara otomatis juga akan membicarakan respirasi. Karena asap rokok sangat berbahaya dan dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi tubuh, diantaranya yaitu :

1. Emfisema

Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan letih dan tidak bergairah atau kalau bahasa awamnya disebut Paru-Paru Basah.

Emfisema Paru-paru adalah penyakit paru obstruktif kronik. Emfisema paru-paru merupakan penyakit yang gejala utamanya adalah penyempitan (obstruksi) saluran napas, karena


(5)

kantung udara di paru menggelembung secara berlebihan dan mengalami kerusakan yang luas.

Gejala Emfisema Paru-paru

 Adapun gejala dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah: 1. Pada awal gejalanya serupa dengan bronkhitis Kronis.

2. Napas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit.

3. Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak menonjol, penderita sampai membungkuk.

4. Bibir tampak kebiruan.

5. Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun. 6. Batuk menahun.

Penyebab dari penyakit emfisema paru-paru diantaranya adalah: 1. Bronkhitis Kronis yang berkaitan dengan merokok. 2. Mengisap asap rokok/debu.

3. Pengaruh usia.

Komplikasi yang terjadi pada penderita Emfisema Paru-paru, diantaranya adalah: 1. Sering mengalami infeksi ulang pada saluran pernapasan.

2. Daya tahan tubuh kurang sempurna.

3. Proses peradangan yang kronis di saluran napas. 4. Tingkat kerusakan paru makin parah.

Jika seseorang telah memiliki penyakit emfisema paru-paru, pengobatan yang dapat diambil untuk menghentikan perkembangan dan untuk melindungi diri dari komplikasi yaitu berhenti merokok. Berhenti merokok merupakan paling penting yang dapat diambil untuk kesehatan penderita secara keseluruhan untuk menghentikan perkembangan emfisema. Jika perlu, Bergabunglah dengan program berhenti merokok agar anda benar benar bisa menghentikan kebiasan mengkonsumsi rokok.

 Hindari iritasi pernapasan termasuk asap dari knalpot cat dan mobil, beberapa bau masakan, parfum tertentu, bahkan membakar lilin dan kemenyanpun juga perlu


(6)

dihindari. Berolahraga secara teratur. Penderita bisa mengurangi penyakit emfisema dengan cara berolah raga secara teratur, dengan melakukan hal ini penderita dapat meningkatkan kapasitas paru paru yang tentunya akan membuat pernafasan lebih lega.

 Melindungi diri dari udara dingin. Udara dingin dapat menyebabkan kejang pada saluran bronkial yang membuat lebih sulit untuk bernapas. Sehingga penyakit Emfisema Paru-paru bisa bertambah parah.

2. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru.Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga. Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah: 1. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.

2. Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak. 3. Napas sesak dan pendek-pendek.

4. Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas. 5. Kelelahan kronis

6. Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.


(7)

7. Suara serak/parau.

8. Pembengkakan di wajah atau leher.

E. METODE PEMBELAJARAN Model : Diskusi kelas

Metode : Buzz group Pendekatan : Saintifik

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN GURU TERLAKSANA/TIDAK

Kegiatan Awal (5 menit) Memotivasi siswa

(mengamati, menanya)

1. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru mengecek kehadiran siswa.

3. Guru memotivasi siswa dengan memberikan gambar kalangan remaja yang sedang merokok. Apersepsi 1. Dari jawaban peserta didik, guru mengkaitkan dengan konsep diskusi yang akan dibahas mengenai sistem respirasi.


(8)

TAHAPAN KEGIATAN GURU TERLAKSANA/TIDAK Tahap 1

Menyampaikan tujuan

pembelajaran dan mempersiapkan siswa.

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran melalui kegiatan diskusi.

2. Guru mempersiapkan siswa dengan membagi kelompok diskusi. Satu kelompok terdiri atas 3-4 orang.

Kegiatan Inti (35 menit) Tahap 2

Fokus diskusi (mengamati, menanya)

1. Guru mengarahkan fokus diskusi dengan menguraikan aturan-aturan dasar, mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal, menyajikan situasi yang tidak dapat segera dijelaskan, atau menyampaikan isi diskusi yang berhubungan dengan kebiasaan merokok.

1. Kelompok 1 bertindak sebagai remaja yang merokok.

2. Kelompok 2 bertindak sebagai pedagang rokok.

3. Kelompok 3 bertindak sebagai pemerintah (Departemen Kesehatan).

4. Kelompok 4 bertindak sebagai petani tembakau.

2. Guru membagikan artikel pada tiap kelompok sebagai bahan bacaan sebelum melaksanakan diskusi.

3. Guru menyajikan gambar atau video mengenai kebiasaan merokok bagi kalangan remaja.

Tahap 3

Menyelenggarakan diskusi

(mengasosiasi, mengeksplorasi, mengumpulkan informasi/mengel

1. Guru memonitor interaksi antar peserta didik. 2. Guru mengajukan pertanyaan, mendengarkan gagasan peserta didik, menanggapi gagasan, melaksanakan aturan-aturan dasar, membuat catatan diskusi, menyampaikan gagasan sendiri. 3. Perwakilan kelompok secara bergantian menyampaikan dan menanggapi opini dari


(9)

TAHAPAN KEGIATAN GURU TERLAKSANA/TIDAK aborasi,

mengkomunikasik an)

kelompok lain.

Kegiatan Penutup (5 menit) Tahap 4

Membawa diskusi ke kesimpulan.

1. Guru menutup diskusi.

2. Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah diselenggarakan kepada peserta didik.

Tahap 5

Melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi

1. Guru meminta peserta didik untuk memeriksa proses diskusi dan berpikir mereka.

2. Guru memilih salah satu siswa untuk menjelaskan pengalaman mereka setelah melakukan diskusi.

G. Media Pembelajaran 1. Alat dan Bahan. 2. LCD/Proyektor. 3. Slide Power Point.

4. Gambar atau video mengenai bahaya merokok. H. Sumber Pembelajaran

1. Buku Siswa.

2. Buku Biologi lain yang relevan.

3. Buku pengayaan siswa yang relevan (LKS). 4. Artikel mengenai rokok.

5. Situs Internet mengenai sistem respirasi dan kelainannya. 6. Siswa dan guru.

I. Penilaian

1. Jenis / Teknik Penilaian

a. Lembar penilaian sikap spiritual. b. Lembar penilaian sikap sosial. c. Lembar penilaian kognitif.


(10)

d. Lembar penilaian ketrampilan. 2. Instrumen Penilaian

a. Instrumen penilaian observasi sikap spiritual. b. Instrumen penilaian observasi sikap sosial. c. Instrumen penilaian tes tulis.

d. Instrumen penilaian ketrampilan.

PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

PETUNJUK

1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti !

2. Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spirituall peserta didik.

3. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai dengan yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang

‘’’’’’tertera dalam indikator.

2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera

‘’’’’dalam’indikator, tetapi belum konsisten.

3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera

‘’’’’dalam indikator.

4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator.

Nama Peserta Didik : ……….

Kelas : ……….

Materi Pokok : ……….


(11)

No Pernyataan 1 2 3 4 1 Peserta didik berdoa sebelum dan sesudah

melakukan sesuatu kegiatan.

2 Peserta didik mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan.

3 Peserta didik memberi salam sebelum dan sesudah pembelajaran.

4 Peserta didik mengungkapkan keagungan Tuhan secara lisan maupun tulisan.

Jumlah


(12)

RUBRIK PENILAIAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL

No Pernyataan 1 2 3 4

1 Peserta didik berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan.

Peserta didik tidak konsisten berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan. Peserta didik kurang konsisten berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan.

Peserta didik mulai konsisten berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan. Peserta didik sudah konsisten berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu kegiatan.

2 Peserta didik mengucapkan rasa syukur atas segala karunia Tuhan.

Peserta didik tidak konsisten

mengucap syukur atas karunia Tuhan.

Peserta didik kurang konsisten mengucap syukur atas karunia Tuhan.

Peserta didik mulai konsisten mengucap syukur atas karunia Tuhan. Peserta didik sudah konsisten mengucap syukur atas karunia Tuhan. 3 Peserta didik

memberi salam sebelum dan sesudah pembelajaran.

Peserta didik tidak konsisten memberi salam sebelum dan sesudah pembelajaran. Peserta didik kurang konsisten memberi salam sebelum dan sesudah pembelajaran.

Peserta didik mulai konsisten memberi salam sebelum dan sesudah pembelajaran. Peserta didik sudah konsisten memberi salam sebelum dan sesudah pembelajaran. 4 Peserta didik

aktif

mengungkapkan keagungan Tuhan secara lisan maupun tulisan.

Peserta didik tidak konsisten untuk aktif mengungkapkan keagungan Tuhan. Peserta didik kurang konsisten untuk aktif mengungkapkan keagungan Tuhan.

Peserta didik mulai konsisten untuk aktif mengungkapkan keagungan Tuhan. Peserta didik sudah konsisten untuk aktif mengungkapkan keagungan Tuhan. Jumlah


(13)

*) Petunjuk Penskoran

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

*)Kriteria Penilaian

Peserta didik akan memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100) Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79) Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)

Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 2.40 (kurang dari 60%) Skor Akhir = Jumlah Skor yang Diperoleh Skor Maksimum X 4


(14)

LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI SIKAP SOSIAL I

Nama Peserta Didik : ……….

Kelas : ……….

Materi Pokok : ……….

Tanggal : ……….

PETUNJUK

1. Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik saat diskusi berlangsung.

2. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai dengan yang ditampilkan oleh peserta didik.

*)Keterangan :

1 : apabila tidak pernah melakukan.

2 : apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan. 3 : apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

‘’’’melakukan.

4 : apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

RUBRIK PENILAIAN DIRI SIKAP SOSIAL I

No Aspek

Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1 Cermat. Peserta didik tidak melakukan

pengamatan

Peserta didik melakukan pengamatan

Peserta didik melakukan pengamatan

Peserta didik melakukan pengamatan

No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1 Cermat. 2 Kerjasama.


(15)

dengan cermat, mengandung inferensi serta tidak mencatat data kuantitatif dan kualitatif selama diskusi. dengan cermat tetapi mengandung inferensi, serta tidak mencatat data kuantitatif dan kualitatif selama diskusi. dengan cermat dan bebas inferensi, tetapi tidak mencatat data kuantitatif dan kualitatif selama diskusi. dengan cermat dan bebas inferensi, mencatat data kuantitatif dan kualitatif selama diskusi.

2 Kerjasama. Peserta didik tidak melakukan

kerjasama dengan kelompok dan tidak berperan aktif dalam diskusi. Peserta didik melakukan kerjasama dengan kelompoki, tetapi tidak berperan aktif dalam diskusi. Peserta didik melakukan kerjasama dengan kelompok, tetapi kurang berperan aktif dalam diskusi. Peserta didik melakukan kerjasama dengan kelompok dan berperan aktif dalam diskusi. Jumlah

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

*)Kriteria Penilaian

Peserta didik akan memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100) Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79) Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)

Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 2.40 (kurang dari 60%)

LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI SIKAP SOSIAL II

Nama Peserta Didik : ……….

Kelas : ……….

Materi Pokok : ……….

Tanggal : ……….


(16)

PETUNJUK

1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti !

2. Berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan peserta didik.

Kriteria : Mengkomunikasikan hasil diskusi tentang kebiasaan merokok bagi kalangan remaja.

*)Keterangan :

1 : apabila tidak pernah melakukan.

2 : apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan. 3 : apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak

‘’’’melakukan.

4 : apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

RUBRIK PENILAIAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL II

No Aspek yang

Dinilai

1 2 3 4

1 Penguasaan konsep tentang kebiasaan merokok yang disampaikan. Peserta didik tidak menguasai konsep kebiasaan merokok, istilah-istilah yang digunakan kurang tepat. Peserta didik kurang menguasai konsep kebiasaan merokok, istilah-istilah yang digunakan Peserta didik menguasai konsep kebiasaan merokok, istilah-istilah yang digunakan kurang tepat. Peserta didik menguasai konsep kebiasaan merokok, istilah-istilah yang digunakan tepat.

No Aspek yang Dinilai 1 2 3 4

1 Penguasaan konsep tentang kebiasaan merokok yang disampaikan.

2 Penampilan penyaji. Jumlah


(17)

No Aspek yang Dinilai

1 2 3 4

kurang tepat. 2 Penampilan

penyaji.

Penyampaian sulit dipahami dan tidak komunikatif dengan audience.

Penyampaian sulit dipahami, tetapi cukup komunikatif dengan audience.

Penyampaian mudah dipahami, tetapi tidak komunikatif dengan audience.

Penyampaian mudah dipahami dan sangat komunikatif dengan audience. Jumlah

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

*)Kriteria Penilaian

Peserta didik akan memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,20 – 4,00 (80 – 100) Baik : apabila memperoleh skor 2,80 – 3,19 (70 – 79) Cukup : apabila memperoleh skor 2.40 – 2,79 (60 – 69)

Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 2.40 (kurang dari 60%)

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan tepat !

1. Identifikasilah faktor-faktor yang mempengaruhi kebiasaan merokok! (10)

……… ……… ………

2. Tuliskan dan jelaskan (2) penyakit pada sistem respirasi yang disebabkan oleh rokok! (25)


(18)

……… ……… ………

3. Analisislah dampak yang ditimbulkan oleh rokok! (20)

……… ……… ………

4. Tuliskan menurut pendapatmu, solusi yang tepat untuk mengatasi kebiasaan merokok! (25)

……… ……… ………

5. Diskusikan artikel dibawah ini (20) :

Saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dimanapun kita berada, kita akan selalu menemukan orang-orang yang merokok. Hal itu menunjukkan bahwa merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat Indonesia. Tingginya jumlah perokok di Indonesia juga tidak lain karena Indonesia merupakan produsen rokok terbesar di dunia. Indonesia memiliki setidaknya 3.800 pabrik rokok. Tidak heran jika jumlah perokok aktif di Indonesia memasuki urutan lima besar dunia.

Lebih dari 200.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok. Namun, bukannya membuat angka perokok berkurang, dari tahun ke tahun jumlah perokok aktif di Indonesia justru bertambah. Berdasarkan data hasil statistik, Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1,49% tiap tahunnya dan 28% diantaranya merupakan perokok aktif. Ironisnya, perokok di Indonesia bukan hanya dari kalangan dewasa, melainkan juga anak-anak dan remaja.


(19)

RUBRIK PENILAIAN TES TULIS

Kunci jawaban Pedoman Penskoran

1. Faktor :

Skor Keterangan

10 Menjawab benar sesuai kata kunci 5 Menjawab kurang sesuai kata kunci 0 Tidak menjawab

2. Penyakit akibat rokok : Skor Keterangan

25 Menjawab benar sesuai kata kunci 15 Menjawab kurang sesuai kata kunci 0 Tidak menjawab

3. Dampak merokok :

1. Kesehatan organ pernapasan. 2. Keadaan ekonomi.

3. Kesehatan orang lain.

4. Kehigienisan lingkungan (udara).

Kata Kunci : kesehatan, lingkungan, ekonomi.

Skor Keterangan

20 Menjawab benar sesuai kata kunci 10 Menjawab kurang sesuai kata kunci 0 Tidak menjawab

34. Solusi untuk mengatasi kebiasaan Skor Keterangan

25 Menjawab benar sesuai kata kunci 1. Kebiasaan

2. Lingkungan 3. Pendidikan 4. Pergaulan 5. Ekonomi

Kata Kunci : Kebiasaan, lingkungan.

1. Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan sering kali dengan perasaan letih dan tidak bergairah. 2. Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.


(20)

Kunci jawaban Pedoman Penskoran 1. Mulai menerapkan hidup sehat

2. Menghilangkan sugesti bahwa rokok merupakan obat penghilang stress.

3. Bergaul dengan lingkungan yang baik dan sehat. Kata Kunci : sehat, sugesti, lingkungan.

0 Tidak menjawab

5. Diskusi :

Merokok merupakan kebiasaan bagi masyarakat Indonesia. Tingginya presentase perokok di Indonesia merupakan salah satu indikasi bahwa rokok sudah mulai memasyarakat. Banyaknya pabrik rokok juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka perokok di Indonesia. Tapi tidak bisa dipungkiri juga bahwa rokok juga merupakan penghasil devisa tertinggi negara. Untuk kalangan remaja yang merokok, seharusnya mereka bisa mengendalikan diri dan membiasakan diri untuk hidup sehat, sebab merokok dapat mengakibatkan penyakit kronis pada organ pernapasan.

Kata Kunci : pabrik, rokok, remaja, sehat.

Skor Keterangan

20 Menjawab benar sesuai kata kunci 10 Menjawab kurang sesuai kata kunci 0 Tidak menjawab

*) Petunjuk Penskoran

*)Kriteria Penilaian

Peserta didik akan memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 80 – 100 Baik : apabila memperoleh skor 70 – 79 Cukup : apabila memperoleh skor 60 – 69 Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 60


(21)

ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA

Saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dimanapun kita berada, kita akan selalu menemukan orang-orang yang merokok. Hal itu

menunjukkan bahwa merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat Indonesia. Tingginya jumlah perokok di Indonesia juga tidak lain karena Indonesia merupakan produsen rokok terbesar di dunia. Indonesia memiliki setidaknya 3.800 pabrik rokok. Tidak heran jika jumlah perokok aktif di Indonesia memasuki urutan lima besar dunia.

Lebih dari 200.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok. Namun, bukannya membuat angka perokok berkurang, dari tahun ke tahun jumlah perokok aktif di Indonesia justru bertambah. Berdasarkan data hasil statistik, Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1,49% tiap tahunnya dan 28% diantaranya merupakan perokok aktif. Ironisnya, perokok di Indonesia bukan hanya dari kalangan dewasa, melainkan juga anak-anak dan remaja.

Merokok di kalangan pelajar kini sudah menjadi perilaku yang sangat memperihatinkan bagi bangsa ini. Meningkatnya merokok di kalangan pelajar disebabkan akibat dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Hampir sebagian perokok di Indonesia adalah kalangan pelajar, baik di tingkat SMP maupun SLTA (SMA sederajat). Perokok pemula biasanya dimulai dari SMP dan kebanyakan waktu beranjak SMA. Hal ini disebabkan karena faktor kebiasaan, karena jika seseorang sudah biasa dengan suatu aktivitas/perbuatan yang di jalaninya sejak lama / sejak kecil maka akan terbawa sampai dia dewasa. Di semua sekolah, sudah merupakan suatu peraturan amat penting yang menyatakan bahwa siswa dilarang merokok di lingkungan sekolah. Tetapi kenyataannya merokok di kalangan pelajar semakin marak. Lalu dari biaya, harga rokok, tentunya jika sudah kecanduan, bisa menghabiskan uang saku siswa tersebut.

Selain itu, jelas-jelas sekolah pun melarang siswa untuk merokok, tentunya bukan sekedar peraturan, tapi punya tujuan jelas, yaitu untuk kesehatan. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan


(22)

merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan problem pula di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini terdapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang, khususnya Indonesia, malah cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok mulai dari usia dini hingga usia dewasa.

Sumber: http://www.kompasiana.com/syarifahkusumadewi/rokok-bagi-kalangan-remaja-indonesia_552fa32d6ea83430078b45c7

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Menjelaskan Ide atau Usulan Untuk Pemerintah dalam Mengatasi Kebiasaan Merokok Para Remaja di Indonesia


(23)

Kelompok :

Kelas :

Nama Anggota : 1. 2. 3. 4.

Perunjuk :

1. Siswa akan disajikan artikel dan video terkait kebiasaan merokok di kalangan remaja. 2. Siswa mengisi lembar kegiatan siswa yang berisi pertanyaan terkait artikel dan video. Deskripsi :

Saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dimanapun kita berada, kita akan selalu menemukan orang-orang yang merokok. Hal itu menunjukkan bahwa merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat Indonesia. Tingginya jumlah perokok di Indonesia juga tidak lain karena Indonesia merupakan produsen rokok terbesar di dunia. Indonesia memiliki setidaknya 3.800 pabrik rokok. Tidak heran jika jumlah perokok aktif di Indonesia memasuki urutan lima besar dunia.

Lebih dari 200.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok. Namun, bukannya membuat angka perokok berkurang, dari tahun ke tahun jumlah perokok aktif di Indonesia justru bertambah. Berdasarkan data hasil statistik, Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1,49% tiap tahunnya dan 28% diantaranya merupakan perokok aktif. Ironisnya, perokok di Indonesia bukan hanya dari kalangan dewasa, melainkan juga anak-anak dan remaja.

Diskusi :

1. Jelaskan bahaya maupun penyakit dalam sistem pernapasan yang dapat dimiliki oleh perokok aktif maupun perokok pasif!

2. Berikan solusi yang tepat untuk pemerintah dalam menurunkan jumlah perokok di kalangan remaja!


(24)

Diskusikan dengan teman sekelompok kalian dan presentasikan pendapat serta alasan kalian didepan kelas!

KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA

Kunci jawaban Pedoman Penskoran

1. Penyakit bagi perokok aktif maupun pasif ! 1. Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran pernafasan yang berciri sesak napas terus menerus

Skor Keterangan

50 Menjawab benar sesuai kata kunci 20 Menjawab kurang sesuai kata kunci 0 Tidak menjawab


(25)

Kunci jawaban Pedoman Penskoran sering kali dengan perasaan letih dan tidak bergairah.

2. Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.

Kata Kunci : Emfisema, kanker paru-paru. 2. Solusi yang tepat untuk pemerintah : 1. Mengurangi pabrik rokok yang ada. 2. Mengurangi produksi rokok.

3. Memberi peringatan bahaya merokok pada tiap kemasan rokok.

4. Memperketat peraturan sekolah-sekolah untuk mengurangi remaja yang merokok.

5. Mensosialisasikan bahaya merokok.

Skor Keterangan

50 Menjawab benar sesuai kata kunci 25 Menjawab kurang sesuai kata kunci 0 Tidak menjawab

*) Petunjuk Penskoran

*)Kriteria Penilaian

Peserta didik akan memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 80 – 100 Baik : apabila memperoleh skor 70 – 79 Cukup : apabila memperoleh skor 60 – 69 Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 60


(1)

Kunci jawaban Pedoman Penskoran 1. Mulai menerapkan hidup sehat

2. Menghilangkan sugesti bahwa rokok merupakan obat penghilang stress.

3. Bergaul dengan lingkungan yang baik dan sehat. Kata Kunci : sehat, sugesti, lingkungan.

0 Tidak menjawab

5. Diskusi :

Merokok merupakan kebiasaan bagi masyarakat Indonesia. Tingginya presentase perokok di Indonesia merupakan salah satu indikasi bahwa rokok sudah mulai memasyarakat. Banyaknya pabrik rokok juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka perokok di Indonesia. Tapi tidak bisa dipungkiri juga bahwa rokok juga merupakan penghasil devisa tertinggi negara. Untuk kalangan remaja yang merokok, seharusnya mereka bisa mengendalikan diri dan membiasakan diri untuk hidup sehat, sebab merokok dapat mengakibatkan penyakit kronis pada organ pernapasan.

Kata Kunci : pabrik, rokok, remaja, sehat.

Skor Keterangan

20 Menjawab benar sesuai kata kunci 10 Menjawab kurang sesuai kata kunci

0 Tidak menjawab

*) Petunjuk Penskoran

*)Kriteria Penilaian

Peserta didik akan memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 80 – 100 Baik : apabila memperoleh skor 70 – 79 Cukup : apabila memperoleh skor 60 – 69 Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 60


(2)

ROKOK BAGI KALANGAN REMAJA

Saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dimanapun kita berada, kita akan selalu menemukan orang-orang yang merokok. Hal itu

menunjukkan bahwa merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat Indonesia. Tingginya jumlah perokok di Indonesia juga tidak lain karena Indonesia merupakan produsen rokok terbesar di dunia. Indonesia memiliki setidaknya 3.800 pabrik rokok. Tidak heran jika jumlah perokok aktif di Indonesia memasuki urutan lima besar dunia.

Lebih dari 200.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok. Namun, bukannya membuat angka perokok berkurang, dari tahun ke tahun jumlah perokok aktif di Indonesia justru bertambah. Berdasarkan data hasil statistik, Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1,49% tiap tahunnya dan 28% diantaranya merupakan perokok aktif. Ironisnya, perokok di Indonesia bukan hanya dari kalangan dewasa, melainkan juga anak-anak dan remaja.

Merokok di kalangan pelajar kini sudah menjadi perilaku yang sangat memperihatinkan bagi bangsa ini. Meningkatnya merokok di kalangan pelajar disebabkan akibat dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Hampir sebagian perokok di Indonesia adalah kalangan pelajar, baik di tingkat SMP maupun SLTA (SMA sederajat). Perokok pemula biasanya dimulai dari SMP dan kebanyakan waktu beranjak SMA. Hal ini disebabkan karena faktor kebiasaan, karena jika seseorang sudah biasa dengan suatu aktivitas/perbuatan yang di jalaninya sejak lama / sejak kecil maka akan terbawa sampai dia dewasa. Di semua sekolah, sudah merupakan suatu peraturan amat penting yang menyatakan bahwa siswa dilarang merokok di lingkungan sekolah. Tetapi kenyataannya merokok di kalangan pelajar semakin marak. Lalu dari biaya, harga rokok, tentunya jika sudah kecanduan, bisa menghabiskan uang saku siswa tersebut.

Selain itu, jelas-jelas sekolah pun melarang siswa untuk merokok, tentunya bukan sekedar peraturan, tapi punya tujuan jelas, yaitu untuk kesehatan. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan


(3)

merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan problem pula di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini terdapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang, khususnya Indonesia, malah cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok mulai dari usia dini hingga usia dewasa.

Sumber: http://www.kompasiana.com/syarifahkusumadewi/rokok-bagi-kalangan-remaja-indonesia_552fa32d6ea83430078b45c7

LEMBAR KEGIATAN SISWA

Menjelaskan Ide atau Usulan Untuk Pemerintah dalam Mengatasi Kebiasaan Merokok Para Remaja di Indonesia


(4)

Kelompok :

Kelas :

Nama Anggota : 1. 2. 3. 4. Perunjuk :

1. Siswa akan disajikan artikel dan video terkait kebiasaan merokok di kalangan remaja. 2. Siswa mengisi lembar kegiatan siswa yang berisi pertanyaan terkait artikel dan video. Deskripsi :

Saat ini, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dimanapun kita berada, kita akan selalu menemukan orang-orang yang merokok. Hal itu menunjukkan bahwa merokok merupakan salah satu gaya hidup masyarakat Indonesia. Tingginya jumlah perokok di Indonesia juga tidak lain karena Indonesia merupakan produsen rokok terbesar di dunia. Indonesia memiliki setidaknya 3.800 pabrik rokok. Tidak heran jika jumlah perokok aktif di Indonesia memasuki urutan lima besar dunia.

Lebih dari 200.000 jiwa meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang disebabkan oleh rokok. Namun, bukannya membuat angka perokok berkurang, dari tahun ke tahun jumlah perokok aktif di Indonesia justru bertambah. Berdasarkan data hasil statistik, Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk sebanyak 1,49% tiap tahunnya dan 28% diantaranya merupakan perokok aktif. Ironisnya, perokok di Indonesia bukan hanya dari kalangan dewasa, melainkan juga anak-anak dan remaja.

Diskusi :

1. Jelaskan bahaya maupun penyakit dalam sistem pernapasan yang dapat dimiliki oleh perokok aktif maupun perokok pasif!

2. Berikan solusi yang tepat untuk pemerintah dalam menurunkan jumlah perokok di kalangan remaja!


(5)

Diskusikan dengan teman sekelompok kalian dan presentasikan pendapat serta alasan kalian didepan kelas!

KUNCI JAWABAN LEMBAR KEGIATAN SISWA

Kunci jawaban Pedoman Penskoran

1. Penyakit bagi perokok aktif maupun pasif !

1. Emfisema Paru-paru adalah penyakit saluran

pernafasan yang berciri sesak napas terus menerus yang menghebat pada waktu mengeluarkan tenaga dan

Skor Keterangan

50 Menjawab benar sesuai kata kunci 20 Menjawab kurang sesuai kata kunci


(6)

Kunci jawaban Pedoman Penskoran sering kali dengan perasaan letih dan tidak bergairah.

2. Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.

Kata Kunci : Emfisema, kanker paru-paru. 2. Solusi yang tepat untuk pemerintah : 1. Mengurangi pabrik rokok yang ada. 2. Mengurangi produksi rokok.

3. Memberi peringatan bahaya merokok pada tiap kemasan rokok.

4. Memperketat peraturan sekolah-sekolah untuk mengurangi remaja yang merokok.

5. Mensosialisasikan bahaya merokok.

Skor Keterangan

50 Menjawab benar sesuai kata kunci 25 Menjawab kurang sesuai kata kunci

0 Tidak menjawab

*) Petunjuk Penskoran

*)Kriteria Penilaian

Peserta didik akan memperoleh nilai :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor 80 – 100 Baik : apabila memperoleh skor 70 – 79 Cukup : apabila memperoleh skor 60 – 69 Kurang : apabila memperoleh skor kurang dari 60