Tata Cara Pemberian Imunisasi Jadwal Imunisasi

mengaktifkan organ-organ tubuh membuat zat anti. Pada pemberian kedua dan ketiga terbentuk zat anti yang cukup. Imunisasi DPT diberikan melalui intramuscular. c. Pemberian DPT dapat berefek samping ringan ataupun berat. Efek ringan misalnya terjadi pembengkakan, nyeri pada tempat penyuntikan, dan demam. Efek berat misalnya terjadi menangis hebat, kesakitan kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi kejang, encephalopathy, dan syok. 5. Campak Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah 1 dosis. Imunisasi campak diberikan melalui subkutan. Imunisasi ini memiliki efek samping seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan panas Alimul, 2009.

2.3.6. Tata Cara Pemberian Imunisasi

a. Sebelum melakukan vaksinasi, dianjurkan mengikuti tata cara seperti berikut: 1. Memberitahukan secara rinci tentang risiko imunisasi dan risiko apabila tidak divaksinasi. 2. Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan secepatnya bila terjadi reaksi ikutan yang tidak diharapkan. Universitas Sumatera Utara 3. Baca dengan teliti informasi tentang yang akan diberikan dan jangan lupa mendapat persetujuan orang tua. Melakukan tanya jawab dengan orang tua atau pengasuhnya sebelum melakukan imunisasi. 4. Tinjau kembali apakah ada kontraindikasi terhadap vaksin yang akan diberikan. 5. Periksa identitas penerima vaksin dan berikan antipiretik bila diperlukan. 6. Periksa jenis vaksin dan yakin bahwa vaksin tersebut telah disimpan dengan baik. 7. Periksa vaksin yang akan diberikan apakah tampak tanda-tanda perubahan. Periksa tanggal kadaluarsa dan catat hal-hal istimewa, misalnya adanya perubahan warna yang menunjukkan adanya kerusakan. 8. Yakin bahwa vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal dan ditawarkan pula vaksin lain untuk mengejar imunisasi yang tertinggal catch up vaccination bila diperlukan. 9. Berikan vaksin dengan teknik yang benar. Lihat uraian mengenai pemilihan jarum suntik, sudut arah jarum suntik, lokasi suntikan, dan posisi penerima vaksin. 10. Setelah pemberian vaksin, kerjakan hal-hal seperti berikut: b. Berilah petunjuk sebaiknya tertulis kepada orang tua atau pengasuh, apa yang harus dikerjakan dalam kejadian reaksi yang biasa atau reaksi ikutan yang lebih berat. Universitas Sumatera Utara c. Catat imunisasi dalam rekam medis pribadi dan dalam catatan klinis. d. Catatan imunisasi secara rinci harus disampaikan kepada Dinas Kesehatan bidang P2M. e. Periksa status imunisasi anggota keluarga lainnya dan tawarkan vaksinasi untuk mengejar ketinggalan, bila diperlukan Alimul, 2009.

2.3.7. Jadwal Imunisasi

Bayi yang kelihatannya sehat belum tentu kebal terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi dasar lengkap adalah pemberian 5 vaksin imunisasi sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk bayi dibawah 1 tahun. Jadwal pemberian imunisasi tersebut, meliputi : 1. Hepatitis B a. Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B. b. Imunisasi hepatitis B diberikan sedini mungkin untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis B, imunisasi dapat diberikan 12 jam setelah bayi lahir atau pada bayi usia 0-7 hari. 2. BCG a. Imunisasi BCG dilakukan sekali pada bayi berusia 1 bulan. b. Apabila BCG diberikan pada umur lebih dari 3 bulan, sebaiknya dilakukan uji tuberkulin terlebih dahulu. Vaksin BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif. Universitas Sumatera Utara 3. Polio a. Merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit poliomyelitis yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan. b. Imunisasi polio diberikan 4 kali yaitu polio 1 diberikan pada saat bayi berusia 1 bulan, polio 2 pada bayi usia 2 bulan, polio 3 pada bayi usia 3 bulan dan polio 4 pada bayi usia 4 bulan. 4. DPT-HB a. Merupakan imunisasi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus b. Saat ini Imunisasi DPT diberikan bersaman dengan dosis ulangan imunisasi hepatitis B. Sehingga disebut dengan DPT combo c. Pemberian Imunisasi DPT-HB adalah pada saat bayi berusia 2 bulan untuk DPT-HB 1, bayi berusia 3 bulan untuk DPT-HB 2, bayi berusia 4 bulan untuk DPT-HB 3. d. Pemberian DPT combo juga dikombinasikan dengan pemberian imunisasi polio. e. Dosis DPT adalah 0,5 ml, intramuskular, baik untuk imunisasi dasar maupun ulangan. 5. Campak a. Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit campak b. Pemberian Imunisasi hanya sekali saja yaitu pada saat bayi berusia 9 bulan. Universitas Sumatera Utara c. Pemberian imunisasi campak dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS Bulan Imunisasi Anak Sekolah yang dicanangkan pemerintah Kemenkes, 2011.

2.3.8. Kontraindikasi Imunisasi

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

0 8 112

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 5 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

0 0 7

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DAN KARAKTERISTIK IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR DOLOK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

0 1 53

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi (Communication - Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 0 28

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 1 12

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DAN KARAKTERISTIK IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR DOLOK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magist

0 0 20