terdapat nilai p=0,000 0,05, artinya ada hubungan antara variabel sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 2,167 95 CI
= 1,240-3,785, artinya ibu dengan sikap baik mempunyai hubungan 2,1 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar dibandingkan ibu dengan sikap buruk.
4.5. Analisis Multivariat
Berdasarkan hasil uji chi-square diketahui komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan
karakteristik ibu pengetahuan dan sikap terdapat hubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar maka dapat diidentifikasi variabel independen tersebut dapat
dimasukkan dalam analisis multivariat. Analisis multivariat merupakan analisis untuk mengetahui pengaruh komunikasi interpersonal dan karakteristik ibu terhadap
kelengkapan imunisasi dasar serta mengetahui variabel dominan yang memengaruhi. Untuk melihat pengaruh komunikasi interpersonal tenaga kesehatan dan
karakteristik ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok dapat dilihat pada Tabel 4.21 :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.21. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Keterbukaan, Empati, Sikap Mendukung dan Sikap Positif dan Karakteristik Ibu Pengetahuan
dan Sikap terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang
Variabel Independen Nilai
B Nilai
p Exp
B 95 C.I.for Exp B
Lower Uppr
Keterbukaan 3,170
0,012 23,799
2,001 283,082
Empati 4,294
0,005 73,256
3,616 1484,019
Sikap Mendukung 2,892
0,023 18,028
1,490 218,062
Pengetahuan 2,917
0,007 18,483
2,254 151,595
Sikap 2,116
0,040 8,297
1,100 62,588
Constant -10,050
0,001 0.000
Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan bahwa faktor komunikasi interpersonal keterbukaan, empati dan
sikap mendukung dan karakteristik ibu pengetahuan dan sikap berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok
Kabupaten Deli Serdang dilakukan dengan uji regresi logistik ganda dengan metode enter dengan nilai signifikansi masing-masing variabel p 0,05. Sedangkan variabel
komunikasi interpersonal sikap positif dan kesetaraan tidak berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar.
Hasil analisis uji regresi logistik ganda juga menunjukkan bahwa variabel faktor komunikasi interpersonal yaitu variabel keterbukaan dengan p value 0,012
p0,05, empati dengan p value 0,005 p0,05, sikap mendukung dengan p value 0,023 p0,05, pengetahuan dengan p value 0,007 p0,05 dan sikap dengan p
value 0,040 p0,05 berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar di Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Hasil analisis uji regresi logistik ganda menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan memengaruhi kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja
Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang adalah variabel empati yaitu pada nilai koefisien regresi exp B 73,256. Hal ini menunjukkan variabel tersebut
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang.
Variabel empati bernilai positif menunjukkan bahwa variabel tersebut mempunyai pengaruh yang searah positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar di
wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang. Jadi dapat ditafsirkan secara teoritis bahwa kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja
Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang akan meningkat jauh lebih baik apabila terjadi peningkatan empati dari tenaga kesehatan.
Pada tabel 4.21 juga terlihat bahwa variabel keterbukaan, sikap mendukung, pengetahuan dan sikap bernilai positif menunjukkan bahwa variabel tersebut
mempunyai pengaruh yang searah positif terhadap kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang, yaitu variabel
keterbukaan pada nilai koefisien regresi exp B 23,799, variabel sikap mendukung pada nilai koefisien regresi exp B 18,028, variabel pengetahuan pada nilai koefisien
regresi exp B 18,483 dan variabel sikap pada nilai koefisien regresi exp B 8,297. Kemudian variabel keterbukaan, sikap mendukung, pengetahuan dan sikap
bernilai positif artinya mempunyai pengaruh yang searah positif terhadap
Universitas Sumatera Utara
kelengakapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan keterbukaan, sikap
mendukung, pengetahuan dan sikap terhadap kelengkapan imunisasi dasar akan meningkatkan di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang
atau dengan kata lain memiliki peluang yang besar untuk ditingkatkan. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, variabel keterbukaan
diperoleh nilai Exp B atau Odds Ratio OR sebesar 23,799 pada Confidence Interval 95 yaitu antara 2,001 sampai 283,082, sehingga dapat disimpulkan bahwa
ibu yang memperoleh keterbukaan komunikasi dari petugas kesehatan mempunyai kemungkinan 23,7 kali akan lengkap imunisasi dasar pada bayinya dibandingkan ibu
yang tidak memperoleh keterbukaan komunikasi dari petugas kesehatan. Variabel empati diperoleh nilai Exp B atau Odds Ratio OR sebesar 73,256 pada Confidence
Interval 95 yaitu antara 3,616 sampai 1484,019, sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu yang mendapatkan empati saat berkomunikasi dari petugas kesehatan
mempunyai kemungkinan 73,2 kali akan lengkap imunisasi dasar dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan empati saat berkomunikasi dari petugas kesehatan, variabel
sikap mendukung diperoleh nilai Exp B atau Odds Ratio OR sebesar 18,028 pada Confidence Interval 95 yaitu antara 1,490 sampai 218,062 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ibu yang mendapat adanya sikap mendukung dari petugas kesehatan saat berkomunikasi mempunyai kemungkinan 18,0 kali akan lengkap
imunisasi dasar bayinya dibandingkan ibu yang tidak mendapat sikap mendukung
Universitas Sumatera Utara
dari petugas kesehatan, variabel pengetahuan diperoleh nilai Exp B atau Odds Ratio OR sebesar 18,483 pada Confidence Interval 95 yaitu antara 2,254 sampai
151,595 sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu yang berpengetahuan baik mempunyai kemungkinan 18,4 kali akan lengkap imunisasi dasar bayinya
dibandingkan ibu yang berpengetahuan buruk, dan variabel sikap diperoleh nilai Exp B atau Odds Ratio OR sebesar 8,297 pada Confidence Interval 95 yaitu antara
1,100 sampai 62,588, sehingga dapat disimpulkan bahwa ibu yang bersikap baik mempunyai kemungkinan 8,2 kali akan lengkap imunisasi dasar bayinya
dibandingkan ibu yang bersikap buruk. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda tersebut dapat ditentukan
model persamaan regresi logistik ganda yang dapat menafsirkan faktor komunikasi interpersonal keterbukaan, empati dan sikap mendukung dan karakateristik ibu
pengetahuan dan sikap yang memengaruhi variabel dependen kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang
adalah sebagai berikut: 1
f Z = 1 + e
–-10,050 + 3,170 X1 + 4,294X2 + 2,892X3 + 2,917X4 + 2,116X5
fZ = Probabilitas kelengkapan imunisasi dasar α
= Konstanta ß
1
- ß
5
= Koefisien regresi X
1
= Keterbukaan
Universitas Sumatera Utara
X
2
= Empati X
3
= Sikap Mendukung X
4
= Pengetahuan X
5
= Sikap E
= Error tingkat kesalahan
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Komunikasi Interpersonal terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar
5.1.1. Pengaruh Keterbukaan terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di
Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang
Hasil penelitian tentang variabel keterbukaan ditemukan ibu yang menyatakan adanya keterbukaan dari petugas kesehatan dengan persentase lengkap imunisasi
dasar bayinya sebesar 85,7. Uji statistik menunjukkan variabel keterbukaan berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar. Mengacu pada hasil uji tersebut
dapat dijelaskan semakin tinggi keterbukaan komunikasi interpersonal petugas kesehatan kepada ibu maka akan meningkat kelengkapan imunisasi dasar.
Keterbukaan penting karena merupakan dasar dari mengertinya orang dalam hal menerima informasi dapat lebih mudah diterima dan diadopsi pada orang. Dalam hal
ini keterbukaan komunikasi interpersonal petugas kesehatan masih kurang dapat kita lihat dari 66 orang ibu, yang menyatakan ada keterbukaan komunikasi interpersonal
petugas kesehatan terhadap ibu sebanyak 28 orang 42,4. Keterbukaan petugas kesehatan yang diterima oleh ibu akan berpengaruh
terhadap kelengkapan imunisasi dasar, dengan keterbukaan yang diperolehnya, akan berusaha untuk lebih mengetahui tentang imunisasi dasar dan lebih berupaya mencari
informasi tentang jenis dan manfaat jenis imunisasi dasar. Keterbukaan akan membuat seseorang ingin lebih mengetahui lebih banyak hal yang diperlukan dan
Universitas Sumatera Utara