Metode Pengumpulan Data 1. Jenis Data Data Primer Metode Pengukuran Tabel 3.1. Variabel, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur Analisis Bivariat

3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Jenis Data

a. Data Primer

Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner.

b. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengambil data-data demografi dari dokumen atau catatan yang diperoleh dari Puskesmas Bandar Dolok dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang.

3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t, dilihat penafsiran dan indeks korelasinya. Uji validitas dalam penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner komunikasi interpersonal petugas kesehatan dan mengenai pengetahuan ibu tentang kelengkapan imunisasi. Uji validitas bertujuan mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai yang menunjukan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara mengukur kolerasi antara variabel pada analisis reliabilitas dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai r hitung r tabel sebesar 0,361, maka dinyatakan valid dan sebaliknya Hidayat, 2010. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji validitas variabel komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan karakteristik ibu pengetahuan dan sikap terlihat hasil korelasi diketahui bahwa semua item mempunyai korelasi 0,361 maka dapat dikatakan bahwa item alat ukur tersebut valid dan dapat digunakan dalam pengumpulan data penelitian. b. Uji Reliabilitas Setelah mengukur validitas maka perlu mengukur reliabilitas data, apakah alat ukur dapat dipergunakan atau tidak. Pertanyaan dikatakan reliabel, jika jawaban responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya, untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercayai juga. Apabila datanya memang benar dan sesuai dengan kenyataan, maka berapa kali diambil tetap akan sama Riwidikdo, 2009. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercayai dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha r tabel, maka dinyatakan reliabel Riyanto 2009. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil uji reliabilitas variabel komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan karakteristik ibu pengetahuan dan sikap terlihat nilai cronbach’s alpha 0,361 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada ibu sebanyak 30 orang di wilayah kerja Puskesmas Karang Anyer.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1. Variabel Bebas 1. Komunikasi Interpersonal

a. Keterbukaan adalah adanya keterbukaan dalam suatu komunikasi petugas kesehatan untuk membuka diri dalam mengungkapkan segala informasi tentang imunisasi dasar yang 0. Ada keterbukaan, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 7-12 disampaikan yang berguna bagi ibu. Kategori Keterbukaan : 0. Ada keterbukaan 1. Kurang ada keterbukaan Pengukuran variabel keterbukaan disusun 12 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”ya bobot nilai 1” dan ”tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 1. Kurang ada keterbukaan, jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 1-6 Universitas Sumatera Utara b. Empati adalah kemampuan petugas kesehatan untuk mengetahui apa yang sedang dialami oleh ibu dalam mengungkapkan segala informasi tentang imunisasi dasar yang berguna bagi ibu. Kategori Empati : 0. Empati 1. Kurang empati Pengukuran variabel empati disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”ya bobot nilai 1” dan ”tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Empati, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 4-6 1. Kurang empati jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 1-3 c. Sikap mendukung adalah sikap petugas kesehatan dalam berkomunikasi secara terbuka dan empatik dengan memperlihatkan sikap mendukung. Kategori Sikap mendukung : 0. Mendukung 1. Kurag mendukung Pengukuran variabel sikap mendukung disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”ya bobot nilai 1” dan ”tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Mendukung, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 4-6 1. Kurang mendukung jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 1-3 Universitas Sumatera Utara d. Sikap positif adalah sikap petugas kesehatan dalam berkomunikasi memiliki sikap positif terhadap ibu atau dapat mendorong ibu menjadi teman berinteraksi. Kategori Sikap positif : 0. Sikap positif 1. Kurang bersikap positif Pengukuran variabel sikap positif disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”ya bobot nilai 1” dan ”tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Sikap positif, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 4-6 1. Kurang bersikap positif, jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 1-3 e. Kesetaraan adalah sikap petugas kesehatan dalam berkomunikasi yang menunjukkan tidak ada perbedaan dengan ibu dan menunjukkan kesetaraan dengan dirinya. Kategori Kesetaraan : 0. Ada kesetaraan 1. Kurang ada kesetaraan Pengukuran variabel kesetaraan disusun 6 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”ya bobot nilai 1” dan ”tidak bobot nilai 0”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Ada kesetaraan, jika responden memperoleh skor 50 yaitu 4-6 1. Kurang ada kesetaraan jika responden memperoleh skor ≤ 50 yaitu 1-3 Universitas Sumatera Utara

2. Karakteristik Ibu

a. Umur adalah jumlah tahun hidup responden pada saat wawancara yang dihitung dari ulang tahun terakhir dibulatkan pada yang lebih mendekati Kategori Umur : 0. 20 tahun 1. 20-35 tahun 2. 35 tahun b. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh dan diselesaikan oleh responden dengan memperoleh ijazah. Kategori Pendidikan : 0. Tinggi : DiplomaS1 Kemendiknas, 2009 1. Menengah : SMA 2. Dasar : SD dan SMP c. Pekerjaan adalah status pekerjaan sehari-hari ibu yang menghasilkan uang atau pendapatan keluarga. Kategori Pekerjaan : 0. Bekerja 1. Tidak bekerja d. Pengetahuan ibu adalah segala sesuatu yang diketahui ibu tentang imunisasi dasar yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap responden. Kategori Pengetahuan : 0. Baik 1. Buruk Untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar disusun sebanyak 15 pertanyaan dengan jawaban pilihan a adalah benar Universitas Sumatera Utara bobot nilai 1 dan jawaban b, c dan d adalah tidak benar bobot nilai 0, maka total skor untuk variabel pengetahuan adalah 15, jadi : 0. Baik, jika jawaban responden memiliki total skor ≥ 76 dari 15 = 12-15 1. Buruk, jika jawaban responden memiliki total skor 76 dari 15 = 0-11 Nursalam, 2011. e. Sikap adalah suatu reaksi atau respon ibu yang memiliki anak dengan usia 12- 15 bulan tentang pelaksanaan imunisasi dasar. Pengukuran variabel sikap disusun 8 pertanyaan yang diajukan dengan jawaban ”sangat setuju bobot nilai 4 ”, “setuju bobot nilai 3 ”, “tidak setuju bobot nilai 2 ”, dan “sangat tidak setuju bobot nilai 1 ”, dan dikategorikan menjadi 2, yaitu: 0. Baik, jika jawaban responden memiliki total skor ≥ 76 dari 32 = 25-32 Nursalam, 2011. 1. Buruk, jika jawaban responden memiliki total skor 76 dari 32 = 0-24

3.5.2. Varibel Terikat

Kelengkapan imunisasi dasar yaitu kelengkapan imunisasi yang didapat oleh seorang anak. Kategori Kelengkapan Imunisasi Dasar : 0. Lengkap : bila anak telah mendapatkan imunisasi HBO, BCG, Polio 1-4, DPTHB 1-3 dan campak pada anak usia 12-15 bulan dan sudah di cek buku imunisasi. Universitas Sumatera Utara 1. Tidak Lengkap : bila anak tidak mendapatkan salah satu imunisasi HBO, BCG, Polio 1-4, DPTHB 1-3 dan campak pada anak usia 12-15 bulan

3.6. Metode Pengukuran Tabel 3.1. Variabel, Cara, Alat, Skala dan Hasil Ukur

Variabel Cara dan Alat Ukur Skala Ukur Hasil Ukur Variabel Bebas 1. Komunikasi Interpersonal a. Keterbukaan Wawancara kuesioner Ordinal 0. Ada keterbukaan 1. Kurang ada keterbukaan b. Empati Wawancara kuesioner Ordinal 0. Empati 1. Kurang empati c. Sikap mendukung Wawancara kuesioner Ordinal 0. Mendukung 1. Kurang mendukung d. Sikap positif Wawancara kuesioner Ordinal 0. Sikap positif 1. Kurang bersikap positif e. Kesetaraan Wawancara kuesioner Ordinal 0. Ada kesetaraan 1. Kurang ada kesetaraan 2. Karakteristik Ibu a. Umur Wawancara kuesioner Ordinal 0. 20 tahun 1. 20-35 tahun 2. 35 tahun b. Pendidikan Wawancara kuesioner Ordinal 0. Tinggi 1. Menengah 2. Dasar c. Pekerjaan Wawancara kuesioner Ordinal 0. Bekerja 1. Tidak Bekerja d. Pengetahuan Wawancara kuesioner Ordinal 0. Baik 1. Buruk e. Sikap Wawancara kuesioner Ordinal 0. Baik 1. Buruk Variabel Terikat Kelengkapan Imunisasi Dasar Wawancara kuesioner Ordinal 0. Lengkap 1. Tidak Lengkap Universitas Sumatera Utara 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Univariat Analisis data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk memperoleh gambaran variabel independen yaitu komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan karakteristik ibu umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap.

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan komunikasi interpersonal petugas kesehatan dan karakteristik ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan statistik uji chi-square kemudian hasilnya dinarasikan.

3.7.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk menguji pengaruh komunikasi interpersonal petugas kesehatan dan karakteristik ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar bayi di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang dengan menggunakan uji statistik Regresi Logistik Ganda. Analisis multivariat dilakukan pada variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat. Universitas Sumatera Utara BAB HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Bandar Dolok berada di kecamatan Pagar Merbau kabupaten Deli Serdang, terletak antara 2,57º sd 3,16º LU dan 98,33º sd 99,27º BT, bearada pada ketinggian 11 – 50 m di atas permukaan laut. Kecamatan Pagar Merbau beriklim panas dan sedang serta dipengaruhi iklim musim penghujan. Secara geografis keadaan tanah di kecamatan Pagar Merbau mendatar dengan sebagian persawahan dan perkebunan sawit milik BUMN dan jarak puskesmas Bandar Dolok ke Kabupaten Deli Serdang adalah ±5 km. Kecamatan Pagar Merbau mempunyai luas wilayah ±62.89 km 2 1. Sebelah Utara : Sungai Ular Kabupaten Serdang Bedagai dengan batas wilayah sebagai berikut : 2. Sebelah Selatan : Kecamatan Galang dan Kecamatan Tanjung Morawa 3. Sebelah Barat : Kecamatan Lubuk Pakam dan Tanjung Morawa 4. Sebelah Timur : Kecamatan Galang

4.1.1. Jumlah Penduduk

Untuk melihat jumlah penduduk, jumlah rumah tangga dan kepadatan penduduk di kecamatan Pagar Merbau dapat di jabarkan pada tabel 4.1: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Distribusi Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kecamatan Pagar Merbau Menurut Desa No Desa Jumlah Penduduk Jumlah KK Kepadatan Penduduk Per km² 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Tg. Mulia Tg. Garbus Kampung Sumberjo Suka Mandi Hilir Suka Mandi Hulu Purwodadi Sidodadi Sukamulia Jatirejo Jatibaru Pagar Merbau 1 Pagar Merbau 2 Pasar Miring Perbarakan Bandar Dolok Tg. Garbus Kebun 6.158 1.524 4.018 3.226 1.514 2.682 1.437 1.938 1.782 1.691 1.157 2.210 4.697 2.595 1.034 258 1.344 366 1.025 777 341 653 361 489 446 444 304 561 1144 615 251 60 3328.65 491.61 994.55 693.76 1044.14 32700.73 5132.14 3955.10 3636.73 805.24 1157.00 174.43 1121.00 796.01 237.70 14.21 Jumlah 37.921 9.181 602.97 Berdasarkan data di atas jumlah penduduk di kecamatan Pagar Merbau 37,921 orang yang terdiri dari 18,764 orang laki-laki dan 19,157 orang dan kepadatan penduduk sebesat 602,97 jiwakm², dengan jumlah rumah tangga 9.181 kk, jumlah kk terbanyak terdapat di desa Tanjung Mulia sebanyak 1.344 kk dan paling sedikit di desa Tanjung Garbus Kebun sebanyak 60 kk.

4.1.2. Sarana dan Tenaga Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di kecamatan Pagar Merbau terdiri dari 1 puskesmas non perawatan yaitu puskesmas Bandar Dolok, 5 puskesmas pembantu, 14 praktek bidan, 7 poskesdes dan 43 posyandu yang terdiri dari 10 posyandu Universitas Sumatera Utara pratama, 29 posyandu madya, 4 posyandu purnama, sedangkan posyandu mandiri tidak ada. Tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Bandar Dolok terdiri dari Puskesmas dokter umum 2 orang, dokter gigi 1 orang, Bidan 7 orang, perawat 2 orang, tenaga gizi 1 orang, tenaga sanitasi 1 orang dan tenaga analis laboratorium 1 orang. Tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas pembantu 20 orang bidan dan 6 perawat dan yang bertugas di poskesdes ada 13 orang. Tenaga kesehatan yang bertugas melayani imunisasi dasar di wilayah kerja Pukesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang adalah bidan sebanyak 19 orang yang tersebar di 16 desa.

4.2. Analisis Univariat

Analisis univariat yang diteliti dalam penelitian ini meliputi: komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan, karakteristik ibu umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap dan kelengkapan imunisasi dasar. 4.2.1. Komunikasi Interpersonal 4.2.1.1. Keterbukaan Untuk melihat keterbukaan petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi tentang kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Bandar Dolok dapat dijabarkan pada Tabel 4.2 : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Keterbukaan Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dalam Menyampaikan Kelengkapan Imunisasi Dasar No Keterbukaan Jawaban Ya Tidak N N 1 2 Petugas kesehatan menjelaskan jenis imunisasi dasar dan kegunaannya masing-masing. Petugas kesehatan 37 39 menjelaskan secara jelas dan rinci jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B 56,1 59,1 29 27 43,9 40,9 3 4 5 6 7 8 9 10 Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci jadwal pemberian imunisasi DPT Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci jadwal pemberian imunisasi Polio Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci jadwal pemberian imunisasi BCG Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci jadwal pemberian imunisasi Campak Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci manfaat dari pemberian imunisasi Hepatitis Petugas kesehatan menjelaskan manfaat dari pemberian imunisasi BCG Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci manfaat dari pemberian imunisasi Polio Petugas kesehatan 32 45 37 30 37 39 32 45 menjelaskan secara jelas dan rinci manfaat dari pemberian imunisasi DPT 48,5 68,2 56,1 45,5 56,1 59,1 48,5 68,2 34 21 29 36 29 27 34 21 51,5 31,8 43,9 54,5 43,9 40,9 51,5 31,8 11 12 Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci manfaat dari pemberian imunisasi Campak Petugas kesehatan menjelaskan secara jelas dan rinci efek samping setiap pemberian imunisasi yang diberikan 37 30 56,1 45,5 29 36 43,9 54,5 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden mayoritas menjawab adanya petugas kesehatan menjelaskan seluruh jenis imunisasi dasar dan kegunaannya masing-masing sebanyak 37 orang 56,1, petugas kesehatan menjelaskan jadwal pemberian imunisasi Hepatitis B sebanyak 39 orang 59,1, petugas kesehatan menjelaskan jadwal pemberian imunisasi DPT sebanyak 32 orang 48,5, petugas kesehatan menjelaskan jadwal pemberian imunisasi Polio sebanyak Universitas Sumatera Utara 45 orang 68,2, petugas kesehatan menjelaskan jadwal pemberian imunisasi BCG sebanyak 37 orang 56,1, petugas kesehatan menjelaskan jadwal pemberian imunisasi Campak sebanyak 30 orang 45,5, petugas kesehatan menjelaskan manfaat dari pemberian imunisasi Hepatitis sebanyak 37 orang 56,1, petugas kesehatan menjelaskan manfaat dari pemberian imunisasi BCG sebanyak 39 orang 59,1, petugas kesehatan menjelaskan manfaat dari pemberian imunisasi Polio sebanyak 32 orang 48,5, petugas kesehatan menjelaskan manfaat dari pemberian imunisasi DPT sebanyak 45 orang 68,2, petugas kesehatan menjelaskan manfaat dari pemberian imunisasi Campak sebanyak 37 orang 56,1, petugas kesehatan menjelaskan efek samping setiap pemberian imunisasi yang diberikan No sebanyak 30 orang 45,5. Hasil pengukuran keterbukaan komunikasi petugas kesehatan kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kategori Keterbukaan Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kategori Keterbukaan f 1 Ada keterbukaan 28 42,4 2 Kurang ada keterbukaan 38 57,6 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa keterbukaan komunikasi petugas kesehatan mayoritas pada kategori kurang ada keterbukaan sebanyak 38 orang 57,6 dan minoritas ada keterbukaan sebanyak 28 orang 42,4. Universitas Sumatera Utara

4.2.1.2. Empati

Untuk melihat empati petugas kesehatan dalam menyampaikan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Bandar Dolok dapat dijabarkan pada Tabel 4.4 : Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Empati Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dalam Menyampaikan Kelengkapan Imunisasi Dasar Empati Jawaban Ya Tidak n N 1 2 3 4 5 6 Petugas kesehatan menunjukkan ikut serta merasakan suasana hati ibu saat berkomunikasi Petugas kesehatan berusaha mengerti kekwatiran ibu saat bayi hendak diimunisasi. 39 42 33 44 39 32 Petugas kesehatan memiliki kemampuan menyesuaikan diri pada ibu saat berkomunikasi. Petugas kesehatan memberikan perhatian secara penuh kepada ibu saat berkomunikasi. Petugas kesehatan dapat memberikan pemahaman secara personal pada perasaan dan pikiran ibu tentang pemberian imunisasi dasar Petugas kesehatan memberikan tanggapan yang baik pada saat ibu menyampaikan keluhan. 59,1 63,6 50,0 66,7 59,1 48,5 27 24 33 22 27 34 40,9 36,4 50,0 33,3 40,9 51,5 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden ada menjawab petugas kesehatan menunjukkan ikut serta merasakan suasana hati ibu saat berkomunikasi sebanyak 39 orang 59,1, petugas kesehatan berusaha mengerti kekwatiran ibu saat bayi hendak diimunisasi sebanyak 42 orang 63,6, petugas kesehatan memiliki kemampuan menyesuaikan diri pada ibu saat berkomunikasi sebanyak 33 orang 50,0, petugas kesehatan memberikan perhatian secara penuh kepada ibu saat berkomunikasi sebanyak 44 orang 66,7, petugas kesehatan dapat memberikan pemahaman secara personal pada perasaan dan pikiran ibu tentang Universitas Sumatera Utara pemberian imunisasi dasar sebanyak 39 orang 59,1, dan petugas kesehatan memberikan tanggapan yang baik pada saat ibu menyampaikan keluhan sebanyak 32 orang 48,5. Hasil pengukuran keterbukaan komunikasi petugas kesehatan kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kategori Empati Petugas Kesehatan Saat Berkomunikasi tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Kategori Empati f 1 Ada Empati 28 42,4 2 Kurang empati 38 57,6 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa empati petugas kesehatan mayoritas pada kategori kurang ada empati sebanyak 38 orang 57,6 dan minoritas ada empati sebanyak 28 orang 42,4.

4.2.1.3. Sikap Mendukung

Untuk melihat sikap mendukung petugas kesehatan dalam kelengkapan imunisasi dasar dapat dijabarkan pada Tabel 4.6 : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Sikap Mendukung Petugas Kesehatan dalam Berkomunikasi Interpersonal tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar No Sikap Mendukung Jawaban Ya Tidak n N 1 2 3 4 5 6 Petugas kesehatan memberikan dukungan pada ibu untuk datang membawa bayi imunisasi. Petugas kesehatan memperlakukan ibu dengan sopan sewaktu berkomunikasi. Petugas kesehatan memberi dorongan kepada ibu sewaktu berkomunikasi tentang imunisasi dasar Petugas kesehatan menghargai segala pendapat ibu dalam berkomunikasi Petugas kesehatan menghargai ibu ketika berkomunikasi Petugas kesehatan mendukung ketika ibu memutuskan dalam pelaksanaan kelengkapan imunisasi dasar. 42 43 36 44 36 24 63,6 65,2 54,5 66,7 54,5 36,4 24 23 30 22 30 42 36,4 34,8 45,5 33,3 45,5 63,6 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden menjawab ada petugas kesehatan memberikan dukungan pada ibu untuk datang membawa bayi imunisasi sebanyak 42 orang 63,6, petugas kesehatan memperlakukan ibu dengan sopan sewaktu berkomunikasi sebanyak 43 orang 65,2, petugas kesehatan memberi dorongan kepada ibu sewaktu berkomunikasi tentang imunisasi dasar sebanyak 36 orang 54,5, petugas kesehatan menghargai segala pendapat ibu dalam berkomunikasi sebanyak 44 orang 66,7, petugas kesehatan menghargai ibu ketika berkomunikasi sebanyak 36 orang 54,5, petugas kesehatan mendukung ibu ketika ibu memutuskan dalam pelaksanaan kelengkapan imunisasi dasar sebanyak 24 orang 36,4. Universitas Sumatera Utara Hasil pengukuran sikap mendukung komunikasi petugas kesehatan kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Mendukung Petugas Kesehatan Saat Berkomunikasi tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Kategori Sikap Mendukung f 1 Mendukung 21 31,8 2 Kurang mendukung 45 68,2 Jumlah 66 100 Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sikap mendukung petugas kesehatan mayoritas pada kategori kurang mendukung sebanyak 45 orang 68,2 dan minoritas mendukung sebanyak 21 orang 31,8.

4.2.1.4. Sikap Positif

Untuk melihat sikap positif petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi tentang kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Bandar Dolok dapat dijabarkan pada Tabel 4.8 : Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Sikap Positif Petugas Kesehatan Berkomunikasi Interpersonal tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar No Sikap Positif Jawaban Ya Tidak n N 1 2 3 4 Komunikasi petugas kesehatan dapat menambah kepercayaan dalam penggunaan imunisasi dasar. Petugas kesehatan menginformasikan jadwal pemberian imunisasi kepada ibu. Petugas kesehatan menginformasikan efek samping pemberian imunisasi kepada ibu Informasi tentang imunisasi dasar yang disampaikan oleh petugas kesehatan dapat dimengerti oleh ibu 34 43 30 44 51,5 65,2 45,5 66,7 32 23 36 22 48,5 34,8 54,5 33,3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Lanjutan 5 6 Informasi tentang manfaat imunisasi yang disampaikan oleh petugas kesehatan dapat dimengerti oleh ibu Petugas kesehatan dapat membantu ibu untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan kelengkapan imunisasi dasar 34 11 51,5 16,7 32 55 48,5 83,3 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden menjawab ada komunikasi petugas kesehatan dapat menambah kepercayaan dalam penggunaan imunisasi dasar sebanyak 34 orang 51,5, petugas kesehatan dengan sabar menginformasikan jadwal pemberian imunisasi kepada ibu sebanyak 43 orang 65,2, petugas kesehatan dengan sabar menginformasikan efek samping pemberian imunisasi kepada ibu sebanyak 30 orang 45,5, informasi tentang imunisasi dasar yang disampaikan oleh petugas kesehatan dimengerti oleh ibu sebanyak 44 orang 66,7, informasi tentang manfaat imunisasi yang disampaikan oleh petugas kesehatan dapat dimengerti oleh ibu sebanyak 34 orang 51,5 dan petugas kesehatan dapat membantu ibu untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan kelengkapan imunisasi dasar sebanyak 11 orang 16,5. Hasil pengukuran sikap positif komunikasi petugas kesehatan kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.9: Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Positif Petugas Kesehatan Saat Berkomunikasi tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar No Kategori Sikap Positif f 1 Bersikap positif 20 30,3 2 Kurang bersikap positif 46 69,7 Jumlah 66 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sikap positif petugas kesehatan mayoritas pada kategori kurang bersikap positif sebanyak 46 orang 69,7 dan minoritas bersikap negatif sebanyak 20 orang 30,3.

4.2.1.5. Kesetaraan

Untuk melihat kesetaraan petugas kesehatan dalam menyampaikan informasi tentang kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Bandar Dolok dapat dijabarkan pada Tabel 4.10 : Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Kesetaraan Petugas Kesehatan dengan Ibu dalam Berkomunikasi Interpersonal tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar No Kesetaraan Jawaban Ya Tidak n N 1 2 3 4 5 6 Petugas kesehatan menunjukkan kebersamaan dengan ibu saat berkomunikasi. Petugas kesehatan bersikap ramah dan tidak menunjukkan ada jarak dengan ibu saat kerkomunikasi. Petugas kesehatan bersama-sama dengan ibu membahas dan mendiskusikan tentang jenis- jenis imunisasi. Petugas kesehatan bersama-sama dengan ibu membahas tentang jenis imunisasi dasar yang di berikan kepada anak ibu. Petugas kesehatan menunjukkan sikap baik ketika ibu bertanya tentang manfaat imunisasi yg diberikan kepada anak ibu. Cara berkomunikasi petugas kesehatan dapat membantu ibu untuk menetapkan melaksanakan kelengkapan imunisasi dasar. 39 39 33 45 38 28 59,1 59,1 50,0 68,2 57,6 42,4 27 27 33 21 28 38 40,9 40,9 50,0 31,8 42,4 57,6 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa petugas kesehatan ada menunjukkan rasa kebersamaan dengan ibu saat berkomunikasi sebanyak 39 orang Universitas Sumatera Utara 59,1, petugas kesehatan bersikap ramah dan tidak menunjukkan ada jarak dengan ibu saat kerkomunikasi sebanyak 39 orang 59,1, petugas kesehatan bersama-sama dengan ibu membahas dan mendiskusikan tentang jenis-jenis imunisasi sebanyak 33 orang 50,0, petugas kesehatan bersama-sama dengan ibu membahas tentang jenis imunisasi dasar yang di berikan kepada anak ibu sebanyak 45 orang 68,2, petugas kesehatan menunjukkan sikap baik ketika ibu bertanya tentang manfaat imunisasi yang diberikan kepada anak ibu sebanyak 38 orang 57,6, cara berkomunikasi petugas kesehatan dapat membantu ibu untuk menetapkan melaksanakan kelengkapan imunisasi dasar sebanyak 28 orang 42,4. Hasil pengukuran kesetaraan komunikasi petugas kesehatan kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.11. Tabel 4.11. Distribusi Frekuensi Kategori Kesetaraan Petugas Kesehatan Saat Berkomunikasi dengan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Kategori Kesetaraan f 1 Ada Kesetaraan 27 40,9 2 Kurang Ada Kesetaraan 39 59,1 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa kesetaraan petugas kesehatan dengan ibu mayoritas pada kategori kurang ada kesetaraan sebanyak 39 orang 59,1 dan minoritas ada kesetaraan sebanyak 27 orang 40,9. Universitas Sumatera Utara 4.2.2. Karakteristik Ibu 4.2.2.1. Umur Untuk melihat umur ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok dapat dilihat pada Tabel 4.12 : Tabel 4.12. Distribusi Frekuensi Umur Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Umur Ibu f 1 20-35 tahun 47 71,2 2 35 tahun 19 28,8 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa umur ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang mayoritas dengan umur 20-35 tahun sebanyak 47 orang 71,2 dan minoritas dengan umur 35 tahun sebanyak 19 orang 28,8. 4.2.2.2. Pendidikan Untuk melihat pendidikan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok dapat dilihat pada Tabel 4.13 : Tabel 4.13. Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Pendidikan Ibu f 1 Menengah 31 47,0 2 Dasar 35 53,0 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa pendidikan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang mayoritas pendidikan dasar Universitas Sumatera Utara sebanyak 35 orang 53,0 dan minoritas pendidikan menengah sebanyak 31 orang 47,0. 4.2.2.3. Pekerjaan Untuk melihat pekerjaan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok dapat dilihat pada Tabel 4.14 : Tabel 4.14. Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Pekerjaan Ibu f 1 Bekerja 38 57,6 2 Tidak Bekerja 28 42,4 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa pekerjaan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok mayoritas bekerja sebanyak 38 orang 57,6 dan minoritas tidak bekerja sebanyak 28 orang 42,4.

4.2.2.4. Pengetahuan

Untuk melihat pengetahuan ibu tentang kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Bandar Dolok dapat dijabarkan pada Tabel 4.15 : Tabel 4.15. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar No Pengetahuan Jawaban Benar Salah n n 1 2 3 4 5 6 7 Pengertian imunisasi dasar Manfaat imunisasi bagi bayi Jenis vaksin imunisasi dasar HB0 diberikan pada bayi usia berapa Berapa kali bayi mendapat imunisasi polio Imunisasi yang diberikan pada bayi usia 9 bulan Usia bayi pemberian imunisasi DPTHB 1 42 42 47 46 42 49 48 63,6 63,6 71,2 69,7 63,6 74,2 72,7 24 24 19 20 24 17 18 36,4 36,4 28,8 30,3 36,4 25,8 27,3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Lanjutan 8 9 10 11 12 13 14 15 Usia bayi pada pemberian imunisasi Polio 2 Usia bayi pada pemberian imunisasi DPTHB 2 Usia bayi pada pemberian imunisasi Polio 3 Usia bayi pada pemberian imunisasi Polio 4 diberikan pada bayi usia berapa bulan Usia bayi pada pemberian imunisasi DPTHB 3 Pencegahan penyakit dari imunisasi DPT Pencegahan penyakit dari BCG Macam jenis imunisasi yang pemberiannya diteteskan ke dalam mulut 45 48 45 51 48 42 47 45 68,2 72,7 68,2 77,3 72,7 63,6 71,2 68,2 21 18 21 15 18 24 19 21 31,8 27,3 31,8 22,7 27,3 36,4 28,8 31,8 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa ibu mengetahui pengertian imunisasi dasar sebanyak 42 orang 63,6, mengetahui manfaat imunisasi bagi bayi sebanyak 42 orang 63,7, mengetahui jenis vaksin imunisasi dasar sebanyak 47 orang 71,2, mengetahui HB0 diberikan pada bayi usia berapa sebanyak 46 orang 69,7, mengetahui berapa kali bayi mendapat imunisasi polio sebanyak 42 orang 63,6, mengetahui imunisasi yang diberikan pada bayi usia 9 bulan sebanyak 49 orang 74,2, mengetahui usia bayi pemberian imunisasi DPTHB 1 sebanyak 48 orang 72,7, mengetahui usia bayi pada pemberian imunisasi Polio 2 sebanyak 45 orang 68,2, mengetahui usia bayi pada pemberian imunisasi DPTHB 2 sebanyak 48 orang 72,7, mengetahui usia bayi pada pemberian imunisasi Polio 3 sebanyak 45 orang 68,2, mengetahui usia bayi pada pemberian imunisasi Polio 4 diberikan pada bayi usia berapa bulan sebanyak 51 orang 77,3, mengetahui usia bayi pada pemberian imunisasi DPTHB 3 sebanyak 48 orang 72,7, mengetahui pencegahan penyakit dari imunisasi DPT sebanyak 42 orang 63,6, mengetahui pencegahan Universitas Sumatera Utara penyakit dari BCG sebanyak 47 orang 71,2 dan mengetahui macam jenis imunisasi yang pemberiannya diteteskan ke dalam mulut sebanyak 45 orang 68,2. Hasil pengukuran pengetahuan ibu tentang kelengkapan imunisasi dasar kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Ibu tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Kategori Pengetahuan f 1 Baik 39 59,1 2 Buruk 27 40,9 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa pengetahuan ibu mayoritas pada kategori baik sebanyak 39 orang 59,1 dan minoritas dengan pengetahuan buruk sebanyak 27 orang 40,9.

4.2.2.5. Sikap

Untuk melihat sikap ibu tentang kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas Bandar Dolok dapat dapat dijabarkan pada Tabel 4.17 : Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Sikap Ibu tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar No Sikap Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju n n n n 1 2 3 Pemberian imunisasi Hepatitis dilakukan pada bayi usia 0-7 hari Pemberian imunisasi boleh dilakukan disetiap tempat pelayanan kesehatan Bayi yang sedang mengalami batuk dan pilek tetap harus di imunisasi 21 32 7 31,8 48,5 10,6 29 17 33 43,9 25,8 50,0 11 8 21 16,7 12,1 31,8 5 9 5 7,6 13,6 7,6 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17 Lanjutan 4 5 6 7 8 Pemberian imunisasi pada bayi harus dilakukan sesuai dengan jadwal. Agar jadwal pemberian imunisasi teratur dan sesuai dengan jadwal Bidan harus mengingatkan ibu tentang jadwal imunisasi Alasan ibu tidak membawa bayi untuk diimunisasi karena dapat menimbulkan sakit misalnya demam Imunisasi Campak harus di berikan pada bayi yang berusia 9 bulan Pemberian imunisasi dasar Hepatitis, BCG, Polio, DPT dan Campak sangat penting diberikan pada bayi 19 8 16 8 31 28,8 12,1 24,2 12,1 47,0 8 32 24 32 8 12,1 48,5 36,4 48,5 12,1 22 10 16 23 17 33,3 15,2 24,2 34,8 25,8 17 16 10 3 10 25,8 24,2 15,2 4,5 15,2 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa ibu sangat setuju bahwapemberian imunisasi hepatitis diberikan pada bayi usia 0-7 hari sebanyak 21 orang 31,8, pemberian imunisasi boleh dilakukan disetiap tempat pelayanan kesehatan sebanyak 32 orang 48,5, bayi yang sedang mengalami batuk dan pilek tetap harus di imunisasi sebanyak 7 orang 10,6, pemberian imunisasi pada bayi harus dilakukan sesuai dengan jadwal sebanyak 19 orang 28,8, agar jadwal pemberian imunisasi teratur dan sesuai dengan jadwal, bidan harus mengingatkan ibu tentang jadwal imunisasi sebanyak 8 orang 12,1, alasan ibu tidak membawa bayi untuk diimunisasi karena dapat menimbulkan sakit misalnya demam sebanyak 16 orang 24,2, imunisasi Campak harus di berikan pada bayi yang berusia 9 bulan sebanyak 8 orang `12,1 dan pemberian imunisasi dasar Hepatitis, BCG, Polio, DPT dan Campak sangat penting diberikan pada bayi sebanyak 31 orang 47,0. Hasil pengukuran sikap ibu tentang kelengkapan imunisasi dasar kemudian dikategorikan seperti pada Tabel 4.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18. Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Ibu tentang Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Kategori Sikap f 1 Baik 40 60,6 2 Buruk 26 39,4 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa sikap ibu mayoritas pada kategori baik sebanyak 40 orang 60,6 dan minoritas dengan sikap buruk sebanyak 26 orang 39,4.

4.3.2. Kelengkapan Imunisasi Dasar

Untuk melihat kelengkapan imunisasi dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok dapat dilihat pada Tabel 4.19 : Tabel 4.19. Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Kelengkapan Imunisasi Dasar f 1 Lengkap 39 59,1 2 Tidak lengkap 27 40,9 Jumlah 66 100,0 Berdasarkan tabel di atas, dapat terlihat bahwa kelengkapan imunisasi dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang mayoritas lengkap sebanyak 39 orang 59,1 dan minoritas tidak lengkap sebanyak 27 orang 40,9. Universitas Sumatera Utara

4.4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan variabel faktor komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan karakteristik ibu umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap dengan kelengkapan imunisasi dasar. Untuk melihat hubungan komunikasi interpersonal dan karakteristik ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok dapat dilihat pada Tabel 4.20 : Tabel 4.20. Hubungan Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang No Variabel Kelengkapan Imunisasi Dasar Total RP 95 CI Nilai p Lengkap Tidak Lengkap n n N Komunikasi Interpersonal 1 Keterbukaan Ada keterbukaan 24 85,7 4 14,3 28 100,0 2,171 0,0001 Kurang ada keterbukaan 15 39,5 23 60,5 38 100,0 1,424-3,311 2 Empati Ada empati 26 92,9 2 7,1 28 100,0 2,714 0,0001 Kurang empati 13 34,2 25 65,8 38 100,0 1,726-4,268 3 Sikap Mendukung Mendukung 17 81,0 4 19,0 21 100,0 1,656 0,028 Kurang mendukung 22 48,9 23 51,1 45 100,0 1,151-2,382 4 Sikap positif Bersikap positif 18 90,0 2 10,0 20 18 1,971 0,002 Kurang bersikap positif 21 45,7 25 54,3 46 21 1,151-2,382 5 Kesetaraan Ada kesetaraan 24 88,9 3 11,1 27 100,0 2,311 0,0001 Kurang ada kesetaraan 15 38,5 24 61,5 39 100,0 1,520-3,513 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Lanjutan Karakteristik Ibu 1 Umur 20-35 tahun 30 63,8 17 36,2 47 100,0 1,348 0,340 35 tahun 9 47,4 10 52,6 19 100,0 0,801-2,268 2 Pendidikan Menengah 16 51,6 15 48,4 31 100,0 0,785 0,362 Dasar 23 65,7 12 34, 3 35 100,0 0,518-1,191 3 Pekerjaan Bekerja 24 63,2 14 36,8 38 100,0 1,179 0,596 Tidak bekerja 15 53,6 13 46,4 28 100,0 0,773-1,797 4 Pengetahuan Baik 32 82,1 7 17,9 39 100,0 3,165 0,0001 Buruk 7 25,9 20 74,1 27 100,0 1,645-6,088 5 Sikap Baik 30 75,0 10 25,0 40 100,0 2,167 0,003 Buruk 9 34,6 17 65,4 26 100,0 1,240-3,785 Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel faktor komunikasi interpersonal keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan dan karakteristik ibu umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan dan sikap dengan kelengkapan imunisasi dasar ditemukan dari 28 orang ibu yang menyatakan adanya keterbukaan dari petugas kesehatan dalam berkomunikasi terdapat 24 orang 85,7 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 38 orang ibu yang menyatakan tidak ada keterbukaan dari petugas kesehatan hanya 15 orang 39,5 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,000 0,05, artinya ada hubungan antara variabel keterbukaan dengan kelengkapan imunisasi dasar dan dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 2,171 95 CI = 1,424-3,311, artinya ibu yang mengatakan ada keterbukaan dari petugas kesehatan saat komunikasi interpersonal mempunyai hubungan 2,1 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar Universitas Sumatera Utara dibandingkan ibu yang mengatakan kurang ada keterbukaan dari petugas kesehatan. Dari 28 orang ibu yang menyatakan adanya empati dari petugas kesehatan dalam berkomunikasi terdapat 26 orang 92,9 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 38 orang ibu yang menyatakan tidak ada empati dari petugas kesehatan hanya 13 orang 34,2 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,000 0,05, artinya ada hubungan antara variabel empati dengan kelengkapan imunisasi dasar dan dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 2,714 95 CI = 1,714-4,268, artinya ibu yang mengatakan ada empati dari petugas kesehatan saat komunikasi interpersonal mempunyai hubungan 2,7 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar dibandingkan ibu yang mengatakan kurang empati dari petugas kesehatan. Dari 21 orang ibu yang menyatakan adanya sikap mendukung dari petugas kesehatan dalam berkomunikasi terdapat 17 orang 81,0 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 45 orang ibu yang menyatakan tidak ada sikap mendukung dari petugas kesehatan terdapat 22 orang 48,9 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,028 0,05, artinya ada hubungan antara variabel sikap mendukung dengan kelengkapan imunisasi dasar dan dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 1,656 95 CI = 1,151-2,382, artinya ibu yang mengatakan ada dukungan dari petugas kesehatan saat komunikasi interpersonal mempunyai hubungan 1,6 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar dibandingkan ibu yang mengatakan kurang mendukung dari petugas kesehatan. Dari 20 orang ibu yang menyatakan sikap positif dari petugas kesehatan dalam berkomunikasi terdapat 18 Universitas Sumatera Utara orang 90,0 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 46 orang ibu yang menyatakan tidak bersikap positif petugas kesehatan terdapat 21 orang 45,7 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,002 0,05, artinya ada hubungan antara variabel sikap positif dengan kelengkapan imunisasi dasar dan dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 1,971 95 CI = 1,393-2,791, artinya ibu yang mengatakan ada sikap positif dari petugas kesehatan saat komunikasi interpersonal mempunyai hubungan 1,9 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar dibandingkan ibu yang mengatakan kurang bersikap positif dari petugas kesehatan. Dari 27 orang ibu yang menyatakan adanya kesetaraan dari petugas kesehatan dalam berkomunikasi terdapat 24 orang 88,9 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 39 orang ibu yang menyatakan tidak ada kesetaraan petugas kesehatan hanya 15 orang 38,5 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,000 0,05, artinya ada hubungan antara variabel kesetaraan dengan kelengkapan imunisasi dasar dan dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 2,311 95 CI = 1,620-3,513, artinya ibu yang mengatakan ada kesetaraan dari petugas kesehatan saat komunikasi interpersonal mempunyai hubungan 2,3 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar dibandingkan ibu yang mengatakan kurang ada kesetaraan dari petugas kesehatan. Dari 47 orang ibu dengan umur 20-35 tahun terdapat 30 orang 63,8 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 19 orang ibu dengan umur 35 tahun terdapat 9 orang 47,4 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai Universitas Sumatera Utara p=0,340 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel umur ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar. Dari 31 orang ibu dengan pendidikan menengah terdapat 16 orang 51,6 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 35 orang ibu dengan pendidikan dasar terdapat 23 orang 65,7 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,362 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel pendidikan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar. Dari 38 orang ibu yang bekerja terdapat 24 orang 63,2 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 28 orang ibu yang tidak bekerja terdapat 15 orang 53,6 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,596 0,05, artinya tidak ada hubungan antara variabel pekerjaan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar. Dari 39 orang ibu dengan pengetahuan kategori baik terdapat 32 orang 82,1 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 27 orang ibu dengan pengetahuan kategori buruk terdapat 7 orang 25,9 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa terdapat nilai p=0,000 0,05, artinya ada hubungan antara variabel pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar dan dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 3,165 95 CI = 1,645-6,088, artinya ibu yang berpengetahuan baik mempunyai hubungan 2,7 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar dibandingkan ibu dengan pengetahuan buruk. Dari 40 orang ibu dengan sikap kategori baik terdapat 30 orang 75,0 lengkap imunisasi dasar bayinya dan dari 26 orang ibu dengan sikap kategori buruk terdapat 9 orang 34,6 lengkap imunisasi dasar bayinya. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara terdapat nilai p=0,000 0,05, artinya ada hubungan antara variabel sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar dari hasil analisis diperoleh pula nilai RP 2,167 95 CI = 1,240-3,785, artinya ibu dengan sikap baik mempunyai hubungan 2,1 kali untuk melaksanakan imunisasi dasar dibandingkan ibu dengan sikap buruk.

4.5. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Kota Tangerang Selatan

0 8 112

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 1 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Dasar Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Bendo Kabupaten Magetan.

0 5 12

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten sukoharjo.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja puskesmas kartasura kabupaten sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN

0 0 7

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DAN KARAKTERISTIK IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR DOLOK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

0 1 53

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi (Communication - Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 0 28

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan dan Karakteristik Ibu terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Dolok Kabupaten Deli Serdang

0 1 12

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PETUGAS KESEHATAN DAN KARAKTERISTIK IBU TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR DOLOK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magist

0 0 20