Ilmu Gizi Dasar TINJAUAN PUSTAKA

menembak, golf, bowling dan panahan, olahraga sedang atletik, bulutangkis, bola basket, dan soft ball, olahraga berat renang, tinju, gulat, kempo, judo, dan karate dan olahraga berat sekali balab sepeda jarak jauh 130 km, angkat besi, maraton , rowing. Menurut Purba 2006:43 Kebutuhan kalori dapat dihitung berdasarkan kelompok-kelompok cabang olahraga. Ada beberapa tahapan pemberian zat gizi untuk atlet, sebagai berikut. 1. Waktu di Pusat Latihan Selama latihan pelaksanaan sebenarnya harus disesuaikan secara individual. Memang sering tidak mungkin dilakukan karena menghadapi serombongan olahragawan dari berbagai daerah dengan berbagai cita rasa dan kebiasaan makan. Pada hari-hari latihan makan sebaiknya tak kurang 3 kali sehari dengan catatan makan pagi juga harus cukup. Waktu makan biasanya disesuaikan dengan waktu latihan. Namun waktu makan yang biasa dapat dipertahankan apabila latihan tidak berturut-turut dan waktu latihan memungkinkan, misalnya bila waktu latihan dilakukan hanya sekali sehari. Tetapi dengan meningkatnya frekuensi latihan menjadi 2-3 kali sehari, atau bagi olahraga yang memerlukan waktu latihan yang lama dan melelahkan sekali exhausting maka disarankan 4- 6 kali makan sehari dalam porsi yang lebih kecil. Dua jam sebelum latihan janganlah makan banyak-banyak. Pada permulaan masa latihan 0-2 bulan, dianjurkan protein cukup tinggi terutama bagi mereka yang memilih cabang olahraga yang mengharapkan perkembangan otot muscle mass yang banyak, mengingat seringnya olahragawan masuk pusat latihan dalam keadaan gizi yang belum memuaskan. Minum haus cukup, jumlah cairan total kurang lebih 2 liter sehari. Contoh menu untuk serombongan olahragawan yang sudah masuk pusat latihan dalam 1-2 bulan pertama olahraga sedang, usia 20-39 tahun BBI rata-rata 55 kg. Kebutuhan energi : 55 x 46 kalorihari = 2530 kalorihari Protein : 18 x 2530 = 316.3 kalori = 79.1 gram Lemak : 28 x 2530 = 632.6 kalori = 70.3 gram Hidrat arang : 58 x 2530 = 1581 kalori = 395.4 gram 2. Dekat Masa Pertandingan Bagi olahraga berat yang memerlukan waktu latihan yang lama sebaiknya diadakan persiapan sebagai berikut: a. Seminggu sebelum pertandingan otot-otot yang akan digunakan diberi latihan yang melelahkan sekali. Makanannya hampir seluruhnya terdiri dari lemak, protein, tinggi lemak dan protein. Diberikan selama 3 hari berturut-turut sehingga glycogen otot rendah sekali. Pada hari yang keempat sampai waktu pertandingan tiba diberikan makanan tinggi hidrat arang. b. Untuk semua macam caang olahraga berlaku 2 hari sebelum pertandingan diberikan makanan yang mengandung lebih banyak hidrat arang daripada sebelumnya tinggi hidat arang dan rendah protein dan lemak disertai banyak istirahat mudah dicerna, tidak banyak serat,tidak merangsang. Untuk golongan ini satu minggu sebelum pertandingan dilakukan maka makanannya tinggi protein dan tinggi lemak dan rendah hidrat arang tetapi yang masih dapat diterima lidah rata-rata orang Indonesia dan diberikan selama 3 hari. Kebutuhan enersi sehari: 60 x 54 = 3240 Kalorihari. 3. Hari-hari pertandingan Pada hari-hari pertandingan dimana tujuan utama adalah mencapai prestasi setinggi mungkin maka baik dalam menyusun menu diingat akan tekanan batin emotional stress yang mugkin dialami olahragawan pada hari pertandingan. Olahragawan mungkin mengalami keluhan sakit perut, mual, muntah atau diare. Hidangan yang dimakan terlalu dekat dengan latihan mungkin akan sukar dicernakan karena kebingungan anxiety selain itu perut yang penuh dapat mengganggu penampilan fisik, maka diambil jarak 3 jam antara waktu makan dan aktu dimulainya pertandingan. Makanannya pun harus yang : a. mudah dicerna, tidak banyak serat b. tidak merangsang c. tinggi hidrat arang d. cukup cairan minum dan mineral e. dilarang meminum kopi, cola-cola, minuman beralkohol atau mengandung zat asam arang CO2. 4. Makanan Sesudah Pertandingan Sesudah olahraga yang berjalan lama, maka makanan sanagat perlu untuk menganti lemak, karbohidrat, protein, vitamin mineral dan air yang berkurang. Sebaiknya langsung sesudah pertandingan olagragawan harus minum yang banyak cairan. Cairan dapat berupa cairan pada waktu bertanding ditambah atau dicampur dengan es krim yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Minimal satu jam sesudah pertandingan baru atlet dapat makan bila memungkinkan dalam jumlah yang banyak. Bila berada dalam musim kompetisi maka perlu dipikirkan makanan yang dapat dengan cepat menganti cadanagan energi yang terkuras. Makanan yang dapat mengganti cadangan energi dalam otot dan hati yang harus diutamakan menu yaitu terutama karbohidrat. Makanan yang mudah dicerna seperti es krim, pudding, nasi, telur setengah masak, susu, buah-buahan yang segar sebaiknya disediakan. Jadi jumlah sayuran dikurangi dahulu. Jumlah protein juga perlu ditingkatkan, karena perlu untuk pulih asal jaringan-jaringan yang cedera.

G. Kebugaran Jasmani

Menurut Sukadiyanto 2009 : 8 Kebugaran jasmani merupakan segenap kemampuan seseorang untuk melakukan tugasnya sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Untuk melakukan tes kebugaran jasmani perlunya persyaratan bagi peserta test. Salah satunya adalah peserta tes dalam kondisi yang sehat. Berkenaan dengan pembinaan kondisi fisik untuk meningkatkan kebugaran jasmani yang perlu dilatih. Unsur-unsur kebugaran jasmani antara kecepatan, kelincahan, Unsur-unsur kebugaran jasmani tersebut dapat dilatih dalam bentuk : circuit training, interval training, jogging , fartlek dan cros country.

H. Permainan Bolabasket

1. Pengertian Bolabasket Menurut Ahmadi 2007:2 Permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu yang berlawanan. Tiap-tiap regu yang melakukan permainan di lapangan terdiri dari 5 orang, sedangkan pemain pengganti sebanyak- banyaknya 7 orang, sehingga tiap regu paling banyak terdiri dari 12 orang pemain. Permainan bolabasket dimainkan di atas lapangan keras yang sengaja diadakan untuk itu, baik di lapangan terbuka maupun di ruangan tertutup. Pada hakekatnya, tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukkan bola sebanyak- banyaknya keranjang sendiri untuk sedapat mungkin tidak kemasukan. Secara garis besar permainan bolabasket dilakukan dengan mempergunakan tiga unsur teknik yang menjadi pokok permainan, yakni : mengoper dan menangkap bola pasing and catching, menggiring bola dribbling, serta menembak shooting. Ketiga unsur teknik tadi berkembang menjadi berpuluh-puluh teknik lanjutan yang memungkinkan permainan bolabasket hidup dan bervariasi. Misalnya, dalam teknik mengoper dan menangkap bola terdapat beberapa cara seperti : tolakan dada chest pass, tolakan di atas kepala overhead pass, tolakan pantulan bounce pass, dan lain sebagainya. Dalam rangkaian teknik ini, dikenal pula sebutan pivot yakni pada saat memegang bola, salah satu kaki bergerak dan satu kaki lainnya tetap di lantai seabgai tumpuan.Teknik menggiring bola berkaitan erat dengan traveling, yakni gerakan kaki yang dianggap salah karena melebihi langkah yang ditentukan. Juga double dribble suatu gerakan tangan yang dilarang karena menggiring bola dengan kedua tangan atau menggiring bola untuk kedua kalinya setelah bola dikuasai dengan kedua tangan. Teknik menembak berkaitan erat dengan gerak tipu, lompat, blok dan lain sebagainya. Begitu banyak teknik permainan yang harus dikuasai oleh seorang pemain bolabasket, sehingga sulit untuk diperinci satu-persatu dalam tulisan ini. Namun demikian, dengan menguasai ketiga unsur teknik pokok tadi serta beberapa lanjutannya, seseorang sudah dapat melakukan permainan bolabasket, walaupun tidak sempurna.

2. Ketentuan bermain dan bertanding.

Seperti telah diuraikan di atas permainan Bola Basket dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari 5 orang pemain.Wasit yang memimpin terdiri dari 2 orang yagn senantiasa berganti posisi. Waktu bermain yang resmi 2 x 20 menit bersih, tidak termasuk masa istirahat 10 menit, time out, dua kali bagi masing-masing regu tiap babak selama 1 menit, saat pergantian pemain dan atau peluit dibunyikan wasit karena bola ke luar lapangan atau terjadi pelanggarankesalahan seperti foul dan travelling. Apabila dalam pertandingan resmi yang dimaksud disini bukan pertandingan persahabatan terjadi pengumpulan angka sama, waktu diperpanjang sekian babak tiap 5 menit sampai terjadi perbedaan angka. Khusus untuk permainan Mini Basket yang diperuntukkan anak-anak di bawah umur 13 tahun, diberlakukan peraturan tersendiri yang agak beda, antara lain : bola yang dipergunakan lebih kecil dan lebih ringan, pemasangan keranjang yang lebih rendah, waktu pertandingan 4 x 10 menit dengan 3 kali istirahat dan lainnya lagi seperti dalam hal penggantian pemain. Peraturan permainan yang dipergunakan sangat tergantung daripada peraturan PERBAISFIBA mana yang berlaku.Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASIFIBA tahun 1980 - 1984. Alat-Alat Perlengkapan dan Lapangan Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASIFIBA tahun 1980 – 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari : 1. Bola Basket Gambar 4. Bolabasket Sumber, PT Molten Corporation Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm.

2. Perlengkapan Teknik

Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out. Alat untuk mengukur waktu 30 detik Kertas score Scoring Book untuk mencatatmerekam pertandingan. Isyarat – scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan 5, serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu.

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN JANTUNG (CARDIOVASCULAR) PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMA KOSGORO LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

2 38 61

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2 MAX PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMP NEGERI 2 BATANGHARI

11 95 65

PENGARUH INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMA SAMANHUDI TANJUNG PURA TAHUN 2016/2017.

1 12 23

PENGARUH INTERVAL TRAINING DENGAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PADA ATLET SSB DAUN EMAS STABAT USIA 15-17 TAHUN 2014.

0 3 22

PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN FUTSAL.

0 3 14

PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN FUTSAL.

0 3 15

PENDAHULUAN PENGARUH PEMBERIAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN FUTSAL.

0 8 4

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING DENGAN ISTIRAHAT AKTIF DAN CIRCUIT TRAINING ISTIRAHAT PASIF TERHADAP KEMAMPUAN VO2MAX PADA SISWA EKSTRAKULIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017.

0 1 15

PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK

0 0 59

Perbedaan Pengaruh Circuit Training Dan High Intensity Interval Training (Hiit) Untuk Peningkatan Vo2max Pada Pemain Sepak Bola - DIGILIB UNISAYOGYA

0 3 13