19
Pelatihan Keaksaraan merupakan pelatihan pemberantasan buta aksara yang dicanangkan oleh pemerintah bagi orang-orang dewasa di daerah pedalaman yang
belum bisa membaca dan menulis. 5
Model Pelatihan Kewirausahaan Enterprenership Training Pelatihan kewirausahaan adalah pelatihan yang bertujuan untuk melatih
peserta secara bertahap agar memiliki kompetensi kewirausahaan dan bisnis, melatih menjadi wirausahawan, melatih wirausahawan agar mampu bertindak
mendirikan usaha yang layak dengan memanfaatkan peluang yang ada pada saat tertentu dan di daerah tertentu, serta mengembangkan SDM yang mampu
menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain. 6
Model Pelatihan Manajemen Peningkatan Mutu quality management training
Pelatihan Manajemen Peningkatan Mutu adalah pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui serangkaian kegiatan
yang sistematis.
2.1.4 Tujuan Pelatihan
Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu secara tegas, spesifik, realistis, cukup menantang, dapat diukur, dan jelas waktunya. Dirumuskan dengan kalimat singkat
dan sederhana agar bahasanya mudah dicerna dan mudah ditangkap maknanya. Dengan demikian seluruh kegiatan latihan akan selalu terarah pada tujuan yang
akan ditetapkan selamanya Syarif, 1987:14. Suatu pelatihan dikatakan efektif apabila tujuan telah tercapai, maka
didalam merumuskan tujuan, harus memperhatikan komponen-komponen lain
20
dalam pelatihan yang turut serta membantu dalam mencapai tujuan pelatihan. Sehingga pelatihan mampu mencapai sasaran yang diinginkan sesuai dengan
kebutuhan yang diharapkan. Karena pelatihan atau rencana sebaik apapun tanpa adanya memiliki tujuan yang jelas akan berdampak pada rendahnya kualitas
lulusannya. Menurut Moekijat, sebagaimana yang dikutip oleh Kamil 2012:11
mengemukakan bahwa tujuan umum pelatihan adalah: 1 Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan lebih cepat dan lebih efektif. 2 Untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
secara rasional. 3 Untuk mengembangkan sikap, sehingga dapat menimbulkan kemauan untuk
bekerjasama. Selain itu menurut Hardjana 2001:15, training atau pelatihan dalam arti
luas mempunyai tujuan membantu dalam: 1 Mempelajari dan mendapatkan kecakapan-kecakapan baru.
2 Mempertahankan dan meningkatkan kecakapan-kecakapan yang sudah dikuasai.
3 Mendorong peserta agar mau belajar dan berkembang. 4 Mempraktekkan di tempat kerja hal-hal yang sudah dipelajari dan diperoleh
dalam pelatihan. 5 Mengembangkan pribadi peserta.
6 Mengembangkan efektivitas lembaga.
21
7 Memberi motivasi kepada pekerja untuk terus belajar dan berkembang. Pelatihan jenis apapun sebenarnya tertuju pada dua sasaran, yaitu
partisipasi dan organisasi. Dengan pelatihan diharapkan terjadi perbaikan tingkah laku pada partisipasi pelatihan yang sebenarnya merupakan anggota suatu
organisasi dan perbaikan bagi organisasi itu sendiri agar menjadi lebih efektif. Marzuki, 2010:175. Melalui pelatihan warga belajar diharapkan menjadi lebih
baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun sikapnya. Selain itu diharapkan pula setelah selesai pelatihan, warga belajar dapat bekerja secara
produktif di tempat kerja atau di daerah sekitar mereka masing-masing. Diadakannya pelatihan tentunya mempunyai tujuan-tujuan tertentu, baik
bagi peserta itu sendiri maupun bagi kepentingan organisasi, hal ini perlu diperhatikan karena tujuan tersebut sesungguhnya merupakan landasan penetapan
metode pelatihan mana yang akan dipakai, materi yang akan dibahas, pesertanya dan siapa saja tenaga pengajarnya untuk dapat memberi subjek yang
bersangkutan. Terlaksananya tujuan-tujuan tertentu dari pelatihan memerlukan dukungan
sepenuhnya dari penyelenggara serta para peserta itu sendiri. Mereka harus mempunyai kelayakan bahwa pelatihan itu berguna bagi mereka sehingga mereka
mau memanfaatkan kesempatan itu dengan baik.
2.1.5 Manfaat Pelatihan