16
Bagi pekerja baru, training diberikan untuk membantu pekerja dalam mendapatkan dan menguasai kecakapan dan keterampilan dalam bidang kerja.
Sedangkan bagi pekerja lama, training diberikan bila ada perubahan tata kerja atau penggantian alat kerja. Dengan mendapatkan pelatihan yang sesuai, diharapkan
dapat meningkatkan produktivitas, kepercayaan diri dan semangat kerja dapat ditingkatkan.
Oleh karena itu, yang dimaksud pelatihan dalam penelitian ini adalah bagian dari proses pendidikan yang diselenggarakan secara terencana berupa
serangkaian kegiatan sistematis, terarah pada suatu tujuan dan dilaksanakan dalam waktu relatif singkat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap serta keterampilan.
Pelatihan lebih banyak menekankan pada aspek praktek daripada teori dan penyelenggaraannya terkait pada kebutuhan dunia kerja maupun lingkungan
masyarakat yang lebih luas.
2.1.2 Jenis Pelatihan
Pelatihan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Menurut J.C. Denyer sebagaimana yang dikutip oleh Kamil 2012:15 yang melihat dari sudut pandang
siapa yang dilatih dalam konteks suatu organisasi, membedakan pelatihan menjadi empat macam, yaitu:
1 Pelatihan induksi induction training yaitu pelatihan perkenalan yang biasanya diberikan kepada pegawai baru dengan tidak memandang
tingkatannya. Pelatihan induksi dapat diberikan kepada calon pegawai lulusan SD, SMP, SMA, SMK, Kesetaraan dan lulusan Perguruan Tinggi. Model-
17
model tersebut dilihat dari tujuan pelatihan yang kemudian akan menentukan proses pelatihan.
2 Pelatihan kerja job training, yaitu pelatihan yang diberikan kepada semua pegawai dengan maksud untuk memberikan petunjuk khusus guna
melaksanakan tugas-tugas tertentu. 3 Pelatihan supervisor supervisory training, yaitu pelatihan yang diberikan
kepada supervisor atau pimpinan tingkat bawah. 4 Pelatihan manajemen management training, yaitu pelatihan yang diberikan
kepada manajemen atau untuk pemegang jabatan manajemen. 5 Pengembangkan eksekutif executive development, yaitu pelatihan untuk
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan pejabat-pejabat pimpinan.
2.1.3 Model Pelatihan
Terdapat berbagai model pelatihan dalam pendidikan. Model-model tersebut dilihat dari tujuan pelatihan yang kemudian akan menentukan proses
pelatihan. Setiap model memiliki karakteristik tersendiri serta keunggulan dan kelemahan masing-masing. Dengan demikian model-model itu tidak berada dalam
posisi bahwa model yang satu lebih baik dari model lainnya. Oleh karena itu penyelenggara pelatihan dapat mengoptimalkan model pelatihan yang dipilih
dengan memanfaatkan kelebihan serta menanggulangi kelemahan pada model tersebut.
Pemilihan suatu model didasarkan pada kebutuhan di satu pihak dan potensi di pihak lain. Kebutuhan menunjuk pada kebutuhan belajar warga belajar
akan pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan. Menurut Kamil
18
2012:35, model-model dalam pendidikan luar sekolah sebenarnya cukup beragam. Beberapa diantaranya yaitu:
1 Model Pemagangan Apprenticeship TrainingLearning By Doing. Magang merupakan suatu proses pembelajaran yang mengandung unsur
“belajar sambil bekerja” learning by doing, dimana warga belajar akan membiasakan diri untuk megikuti proses pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh
sumber belajar atau fasilitator. Warga belajar bukan hanya melihat atau mendengar teori pekerjaan, akan tetapi harus melakukan secara langsung apa yang
dilihat dan dipahaminya. 2
Model Internship Internship Training. Model pelatihan ini mengarah pada proses penerimaan karyawan baru, yang
bekerja bersama dan dibawah bimbingan praktisi ahli untuk beberapa waktu tertentu. Pelatihan ini mengarah pada kekosongan pekerjaan yang menuntut
pendidikan formal yang lebih tinggi. Keefektifan pelatihan ini tergantung pada kemampuan praktisi yang ahli dalam mengawasi proses pelatihan.
3 Model Pelatihan Kerja Job Training
Pelatihan kerja merupakan perbuatan sadar dalam mengupayakan berlangsungnya proses belajar pada karyawan dengan memanfaatkan pengalaman-
pengalaman mereka untuk peningkatan penguasaan keterampilan dan pengetahuan sehingga berguna bagi mereka dan bagi organisasi.
4 Model Pelatihan Keaksaraan Literacy Training
19
Pelatihan Keaksaraan merupakan pelatihan pemberantasan buta aksara yang dicanangkan oleh pemerintah bagi orang-orang dewasa di daerah pedalaman yang
belum bisa membaca dan menulis. 5
Model Pelatihan Kewirausahaan Enterprenership Training Pelatihan kewirausahaan adalah pelatihan yang bertujuan untuk melatih
peserta secara bertahap agar memiliki kompetensi kewirausahaan dan bisnis, melatih menjadi wirausahawan, melatih wirausahawan agar mampu bertindak
mendirikan usaha yang layak dengan memanfaatkan peluang yang ada pada saat tertentu dan di daerah tertentu, serta mengembangkan SDM yang mampu
menciptakan kesempatan kerja bagi dirinya sendiri maupun orang lain. 6
Model Pelatihan Manajemen Peningkatan Mutu quality management training
Pelatihan Manajemen Peningkatan Mutu adalah pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui serangkaian kegiatan
yang sistematis.
2.1.4 Tujuan Pelatihan