BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Pematangsiantar. Pelaksanaan penelitian ini dari bulan September sampai dengan Desember 2008.
III.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan sensus yang dilakukan terhadap pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar.
Sensus adalah penelitian yang mengambil selusuh populasi yang sesuai kriteria menjadi sampel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik Singarimbun dan Effendy, 1995.
Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh program BDS terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota
Pematangsiantar, meliputi pengumpulan data dan uji hipotesis Nazir, 2005. Adapun sifat penelitian adalah eksplanatory, yaitu penelitian yang bermaksud
menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain Sugiyono, 2004.
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
III.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar data bulan Maret tahun 2008 sebanyak N 48 unit usaha kecil
menengah pertenunan dengan kriteria : a.
Menggeluti usaha pertenunan minimal 1 tahun b.
Pernah mendapat layanan dari program business development services BDS. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sampel jenuh karena
jumlah populasi relatif kecil dan homogen, yaitu n 48 pengusaha pertenunan. III.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara sebagai berikut:
1. Pengamatan observation terhadap kegiatan pertenunan, peralatan yang
digunakan dan saranaprasarana yang terdapat dalam usaha pertenunan. 2.
Wawancara interview kepada pengusaha pertenunan tentang program BDS yang diterima oleh pengusaha pertenunan yang ada di Kota Pematangsiantar
yang mengikuti program BDS. 3.
Daftar pertanyaan yang quertionare yang diberikan kepada responden terpilih pertenuna ulos
4. Studi Dokumentasi, mengumpulkan dan mempelajari data dan informasi dari
laporan perkembangan kinerja BDS dan perkembangan usaha pertenunan, serta data-data yang mendukung lainnya seperti profil pengusaha pertenunan
di Kota Pematangsiantar.
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
III.5. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder: a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pengusaha pertenunan
sebagai responden meliputi: 1 kegiatan pertenunan, 2 peralatan yang digunakan dan saranaprasarana yang terdapat dalam usaha pertenunan,
3 layanan yang diperoleh dari program BDS. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dari Dinas
Koperasi dan UKM Kota Pematangsiantar berupa: 1 laporan kinerja BDS, 2 dan laporan perkembangan usaha pertenunan yang mengikuti program BDS
yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMK Kota Pematangsiantar.
III.6. Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah : Business Development Services BDS dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi
berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar.
III.6.1. Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Pertama
Pada hipotesis pertama terdapat tiga variabel bebas independent variable yang digunakan, yaitu permodalan X
1
, pemasaran X
2
dan informasi X
3
dan satu variabel terikat dependent variable, yaitu pendapatan Y.
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Definisi operasional dari variabel-variabel pada hipotesis pertama yaitu: 1.
Permodalan X
1
, adalah l
ayanan BDS dalam hal permodalan yang diperoleh pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar
2. Pemasaran X
2
, adalah l
ayanan BDS dalam hal pemasaran yang diperoleh pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar.
3. Informasi X
3
, adalah
Layanan BDS dalam hal informasi yang diperoleh pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar.
4.
Pendapatan Pengusaha Pertenunan Y, adalah jumlah keuntungan yang diterima dari hasil kegiatan usaha industri pertenunan yang dinilai dengan uang.
Tabel III.3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama
Variabel Definisi
Indikator Skala
Pengukuran Pendapatan
Y Jumlah keuntungan
yang diterima dari hasil kegiatan
usaha industri pertenunan yang dinilai dengan uang
Hasil penjualan Produk pertenunan
Skala Interval
Modal X
1
Layanan BDS dalam hal permodalan yang dirasakan
pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar
1. Lembaga keuangan
2. Fasilitasi proposal
3. Proses pengajuan
4. Kemitraan
Skala Likert
Pemasaran X
2
Layanan BDS dalam hal pemasaran yang dirasakan
pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar
1. Peluang pasar 2. Persaingan harga
3. Fasilitasi promosi produk 4. Kemitraan
Skala Likert
Informasi X
3
Layanan BDS dalam hal informasi yang dirasakan
pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar
1. Informasi bank 2. Informasi pasar
3. Informasi harga 4. Informasi bahan baku
Skala Likert
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
III.6.3. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu: H
o
: b
1,
b
2,
b
3
= 0 Business Development Services BDS dalam
memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di
Kota Pematangsiantar H
1
: b
1,
b
2,
b
3
≠ 0 Business Development Services BDS dalam
memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di
Kota Pematangsiantar Alat statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis pertama adalah
analisis regresi berganda multiple regression analysis. Untuk menguji variabel bebas permodalan, pemasaran dan informasi terhadap variabel terikat pendapatan
pengusaha pertenunan. Analisis regresi linier berganda dipergunakan dalam penelitian ini karena variabel yang dicari pengaruhnya lebih dari satu variabel bebas
atau variabel penjelas. Model persamaan regresi linier berganda :
Y = b + b
I
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ µ
Di mana : Y
= Pendapatan pengusaha pertenunan X
1
= Permodalan
X
2
= Pemasaran
X
3
= Informasi
b = Intercept
b
1,
b
2,
b
3
= Koefisien Regresi μ
= error of term
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
Pengujian hipotesis pertama sebagai berikut: 1. Uji F Uji secara serentak
Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, yaitu permodalan, pemasaran dan informasi terhadap pendapatan pengusaha pertenunan yang merupakan variabel terikat Y di Kota
Pematangsiantar. Maka hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah:
H
o
: b
1,
b
2,
b
3
= 0 artinya, Business Development Services permodalan,
pemasaran dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi tidak berpengaruh terhadap
pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. H
1
: b
1,
b
2,
b
3
≠ 0 Business Development Services permodalan, pemasaran
dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha
pertenunan di Kota Pematangsiantar. Nilai
F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:
Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada = 5. Ho ditolak Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada = 5. 1. Uji t uji secara parsial
Uji t bertujuan untuk melihat secara parsia apakah ada pengaruh dari masing- masing variabel bebas: permodalan X
1
, pemasaran X
2
, dan informasi X
3
,
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
terhadap pendapatan pengusaha pertenunan yang merupakan variabel terikat Y di Kota Pematangsiantar.
Maka hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah: H
o
: b
1,
b
2,
b
3
= 0 Business Development Services permodalan, pemasaran
dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap
pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. H
1
: b
1,
b
2,
b
3
≠ 0 Business Development Services permodalan, pemasaran
dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi berpengaruh secara parsial terhadap
pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. Nilai
F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:
Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada = 5. Ho ditolak Ha diterima jika F
hitung
F
tabel
pada = 5. III.7. Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah pendapatan pengusaha pertenunan berbeda sebelum dan setelah program Business Development Services BDS.
Untuk mengetahui perbedaan pendapatan pengusaha pertenunan sebelum dan setelah Business Development Services BDS digunakan analisa statistik uji beda
rata-rata t–test dengan rumus :
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
S
b
=
1
2
−
∑
n n
d
S
b
= Standar error dua rata-rata yang berhubungan
∑
2
d
=
∑
=
−
− B B
∑
2
B
-
2
∑
B n
B = Beda antara pengamatan tiap pasang B = rata-rata dari beda pengamatan
B - 0 B t = =
S
b
S
b
Kriteria Pengujian adalah : H
: µ
1
= µ
2
H
i
: µ
1
≠ µ
2
Terima H jika – t.
Tab
≤ t.
Hit
≤ t.
Tab
tidak ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan setelah BDS .
Tolak H jika t.
Hit
t.
Tab
atau t.
Hit
- t.
Tab
ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan setelah BDS
Definisi operasional hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel III.4 Tabel III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua
Variabel Definisi
Indikator Skala
Pengukuran Pendapatan
Sebelum Layanan
BDS Jumlah keuntungan yang diterima dari
hasil kegiatan usaha industri pertenunan yang dinilai dengan uang
sebelum memanfaatkan layanan BDS Hasil penjualan
Produk pertenunan sebelum
memanfaatkan layanan BDS
Skala Interval
Pendapatan Setelah
Layanan BDS
Layanan BDS dalam hal permodalan yang dirasakan pengusaha pertenunan
di Kota Pematangsiantar sebelum memanfaatkan layanan BDS
Hasil penjualan Produk pertenunan
setelah memanfaatkan layanan BDS
Skala Interval
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN