METODOLOGI PENELITIAN Dr. Arlini Nurbaity 4. Drs. Rachmad Sumanjaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Pematangsiantar. Pelaksanaan penelitian ini dari bulan September sampai dengan Desember 2008. III.2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan sensus yang dilakukan terhadap pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. Sensus adalah penelitian yang mengambil selusuh populasi yang sesuai kriteria menjadi sampel dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok dan secara umum menggunakan metode statistik Singarimbun dan Effendy, 1995. Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh program BDS terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar, meliputi pengumpulan data dan uji hipotesis Nazir, 2005. Adapun sifat penelitian adalah eksplanatory, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain Sugiyono, 2004. Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008 III.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar data bulan Maret tahun 2008 sebanyak N 48 unit usaha kecil menengah pertenunan dengan kriteria : a. Menggeluti usaha pertenunan minimal 1 tahun b. Pernah mendapat layanan dari program business development services BDS. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling sampel jenuh karena jumlah populasi relatif kecil dan homogen, yaitu n 48 pengusaha pertenunan. III.4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara sebagai berikut: 1. Pengamatan observation terhadap kegiatan pertenunan, peralatan yang digunakan dan saranaprasarana yang terdapat dalam usaha pertenunan. 2. Wawancara interview kepada pengusaha pertenunan tentang program BDS yang diterima oleh pengusaha pertenunan yang ada di Kota Pematangsiantar yang mengikuti program BDS. 3. Daftar pertanyaan yang quertionare yang diberikan kepada responden terpilih pertenuna ulos 4. Studi Dokumentasi, mengumpulkan dan mempelajari data dan informasi dari laporan perkembangan kinerja BDS dan perkembangan usaha pertenunan, serta data-data yang mendukung lainnya seperti profil pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008 III.5. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder: a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pengusaha pertenunan sebagai responden meliputi: 1 kegiatan pertenunan, 2 peralatan yang digunakan dan saranaprasarana yang terdapat dalam usaha pertenunan, 3 layanan yang diperoleh dari program BDS. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Pematangsiantar berupa: 1 laporan kinerja BDS, 2 dan laporan perkembangan usaha pertenunan yang mengikuti program BDS yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMK Kota Pematangsiantar. III.6. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah : Business Development Services BDS dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. III.6.1. Identifikasi Variabel Penelitian Hipotesis Pertama Pada hipotesis pertama terdapat tiga variabel bebas independent variable yang digunakan, yaitu permodalan X 1 , pemasaran X 2 dan informasi X 3 dan satu variabel terikat dependent variable, yaitu pendapatan Y. Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008 III.6.2. Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Definisi operasional dari variabel-variabel pada hipotesis pertama yaitu: 1. Permodalan X 1 , adalah l ayanan BDS dalam hal permodalan yang diperoleh pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar 2. Pemasaran X 2 , adalah l ayanan BDS dalam hal pemasaran yang diperoleh pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. 3. Informasi X 3 , adalah Layanan BDS dalam hal informasi yang diperoleh pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. 4. Pendapatan Pengusaha Pertenunan Y, adalah jumlah keuntungan yang diterima dari hasil kegiatan usaha industri pertenunan yang dinilai dengan uang. Tabel III.3 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Pendapatan Y Jumlah keuntungan yang diterima dari hasil kegiatan usaha industri pertenunan yang dinilai dengan uang Hasil penjualan Produk pertenunan Skala Interval Modal X 1 Layanan BDS dalam hal permodalan yang dirasakan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar 1. Lembaga keuangan 2. Fasilitasi proposal 3. Proses pengajuan 4. Kemitraan Skala Likert Pemasaran X 2 Layanan BDS dalam hal pemasaran yang dirasakan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar 1. Peluang pasar 2. Persaingan harga 3. Fasilitasi promosi produk 4. Kemitraan Skala Likert Informasi X 3 Layanan BDS dalam hal informasi yang dirasakan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar 1. Informasi bank 2. Informasi pasar 3. Informasi harga 4. Informasi bahan baku Skala Likert Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008 III.6.3. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama Hipotesis pertama dalam penelitian ini, yaitu: H o : b 1, b 2, b 3 = 0 Business Development Services BDS dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar H 1 : b 1, b 2, b 3 ≠ 0 Business Development Services BDS dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar Alat statistik yang dipergunakan untuk menganalisis hipotesis pertama adalah analisis regresi berganda multiple regression analysis. Untuk menguji variabel bebas permodalan, pemasaran dan informasi terhadap variabel terikat pendapatan pengusaha pertenunan. Analisis regresi linier berganda dipergunakan dalam penelitian ini karena variabel yang dicari pengaruhnya lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas. Model persamaan regresi linier berganda : Y = b + b I X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + µ Di mana : Y = Pendapatan pengusaha pertenunan X 1 = Permodalan X 2 = Pemasaran X 3 = Informasi b = Intercept b 1, b 2, b 3 = Koefisien Regresi μ = error of term Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008 Pengujian hipotesis pertama sebagai berikut: 1. Uji F Uji secara serentak Uji F dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada pengaruh dari variabel bebas X 1 , X 2 , X 3 , yaitu permodalan, pemasaran dan informasi terhadap pendapatan pengusaha pertenunan yang merupakan variabel terikat Y di Kota Pematangsiantar. Maka hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah: H o : b 1, b 2, b 3 = 0 artinya, Business Development Services permodalan, pemasaran dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. H 1 : b 1, b 2, b 3 ≠ 0 Business Development Services permodalan, pemasaran dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima jika F hitung F tabel pada = 5. Ho ditolak Ha diterima jika F hitung F tabel pada = 5. 1. Uji t uji secara parsial Uji t bertujuan untuk melihat secara parsia apakah ada pengaruh dari masing- masing variabel bebas: permodalan X 1 , pemasaran X 2 , dan informasi X 3 , Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008 terhadap pendapatan pengusaha pertenunan yang merupakan variabel terikat Y di Kota Pematangsiantar. Maka hipotesis yang digunakan dalam uji t ini adalah: H o : b 1, b 2, b 3 = 0 Business Development Services permodalan, pemasaran dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. H 1 : b 1, b 2, b 3 ≠ 0 Business Development Services permodalan, pemasaran dan informasi dalam memanajemen permodalan, pemasaran dan informasi berpengaruh secara parsial terhadap pendapatan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima jika F hitung F tabel pada = 5. Ho ditolak Ha diterima jika F hitung F tabel pada = 5. III.7. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah pendapatan pengusaha pertenunan berbeda sebelum dan setelah program Business Development Services BDS. Untuk mengetahui perbedaan pendapatan pengusaha pertenunan sebelum dan setelah Business Development Services BDS digunakan analisa statistik uji beda rata-rata t–test dengan rumus : Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008 S b = 1 2 − ∑ n n d S b = Standar error dua rata-rata yang berhubungan ∑ 2 d = ∑ = − − B B ∑ 2 B - 2 ∑ B n B = Beda antara pengamatan tiap pasang B = rata-rata dari beda pengamatan B - 0 B t = = S b S b Kriteria Pengujian adalah : H : µ 1 = µ 2 H i : µ 1 ≠ µ 2 Terima H jika – t. Tab ≤ t. Hit ≤ t. Tab tidak ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan setelah BDS . Tolak H jika t. Hit t. Tab atau t. Hit - t. Tab ada perbedaan tingkat pendapatan sebelum dan setelah BDS Definisi operasional hipotesis kedua dapat dilihat pada Tabel III.4 Tabel III.4 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua Variabel Definisi Indikator Skala Pengukuran Pendapatan Sebelum Layanan BDS Jumlah keuntungan yang diterima dari hasil kegiatan usaha industri pertenunan yang dinilai dengan uang sebelum memanfaatkan layanan BDS Hasil penjualan Produk pertenunan sebelum memanfaatkan layanan BDS Skala Interval Pendapatan Setelah Layanan BDS Layanan BDS dalam hal permodalan yang dirasakan pengusaha pertenunan di Kota Pematangsiantar sebelum memanfaatkan layanan BDS Hasil penjualan Produk pertenunan setelah memanfaatkan layanan BDS Skala Interval Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009 USU Repository © 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN