Tabel IV.14. Peran BDS dalam hal Informasi terhadap Pengusaha Pertenunan di Kota Pematangsiantar
No Informasi Jumlah orang
Persentase 1
Sangat berperan sekali 6
12.5 2 Sangat
berperan 17 35.4
3 Berperan 21 43.8
4 Kurang berperan
4 8.3 Jumlah 48
100.0
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
IV.2. Pembahasan IV.2.1. Hasil Uji Hipotesis Pertama Pengaruh Permodalan, Pemasaran dan
Informasi IV.2.1.1. Pengujian Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Pengaruh Permodalan,
Pemasaran dan Informasi
Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu
dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regreri berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji
statistik regersi linier berganda dapat dipergunakan.
a. Uji Normalitas Data
Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
diagonal, maka model regresi memenuhi asumai normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Sugiono, 2005.
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
Uji untuk mengetahui apakah data berdistribus normal atau mendekati normal dilakukan dengan regression standrarized residual. Hasil pengujian dapat
dilihat pada gambar di bawah ini.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Pendapatan setelah
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
Expected Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Gambar IV.2. Hasil Uji Normalitas Data Hipotesis Pertama Berdasarkan pada Gambar IV.2 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data
berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Dengan demikan maka model regresi hipotesis pertama tersebut memenuhi asumsi normalitas
b. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal
ini menyebabkan koefisien-koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standrad
Rohana Situmorang : Pengaruh Peran Business Development Service BDS Terhadap Pendapatan Pengusaha Pertenunan Di Kota Pematangsiantar, 2009
USU Repository © 2008
error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.. Hasil pengujian multikolonieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel IV.15. Hasil Uji Multikolonieritas Data Hipotesis Pertama
Coefficients
a
-11505135 1351813
-8.511 .000
517472.832 140334.8
.374 3.687
.001 .438
2.285 387928.388
155215.8 .280
2.499 .016
.359 2.786
441414.293 149756.1
.337 2.948
.005 .344
2.907 Constant
Modal Pasar
Informasi Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardi zed
Coefficien ts
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Pendapatan setelah a.
Coefficients
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel IV.15 di atas, dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk
variabel permodalan, pemasaran dan informasi lebih kecil dari 10 VIF 10. Dengan demikian maka model atau persamaan regresi hipotesis pertama tersebut
memenuhi asumsi multikolonieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas