Kebijakan-kebijakan Pemerintah RI sehubungan penggunaan ASI Eksklusif

berumur 2 bulan, tertinggi dibandingkan dengan kemungkinan pada umur 1 bulan dan 3 tiga bulan. Sementara itu, proporsi pemberian ASI eksklusif berdasarkan kategori lokasi di perkotaan, di pedesaan, di desa tertinggal dan di desa tak tertinggal, tidak terjadi perbedaan yang cukup tajam. Hal ini kemungkinan terjadi karena pengaruh modernisasi di desa-desa sehingga para ibu kurang menyadari pentingnya pemberian ASI eksklusif. Di samping itu telah terjadi peningkatan iklan susu buatan yang secara gencar memasarkan produk susunya sebagai pengganti ASI. Dalam pemberian ASI ekslusif walaupun ada kecenderungan bahwa yang pengeluaran rata-rata sebulannya tinggi, rata-rata pengeluaran untuk makan tinggi dan penghasilan bersih dari pekerjaan utama tinggi, tampaknya tidak mempunyai pengaruh langsung pada kemungkinan pemberian ASI eksklusif. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pengaruh yang bermakna pada menyusui ASI ekslusif dengan variabel pertolongan pertamakedua waktu melahirkan, terpaparnya dari media radio, TV, serta membaca koran. Oleh karena itu tampaknya masih diperlukan informasi dari sumber lain mengenai faktor-faktor yang menentukan ibu-ibu dalam menyusui ASI, khususnya ASI eksklusif.

2.4. Kebijakan-kebijakan Pemerintah RI sehubungan penggunaan ASI Eksklusif

1. Inpres No.141975 Menko Kesra selaku koordinator pelaksana menetapkan bahwa salah satu program dalam usaha perbaikan gizi adalah peningkatan penggunaan ASI. Rusmalawaty : Peranan Rumah Sakit Dalam Pelaksanaan Program Asi Eklusif, 2009 2. Permenkes No.2401985 Melarang produsen susu formula untuk mencantumkan kalimat- kalimat promosi produknya yang memberikan kesan bahwa produk tersebut setara atau lebih baik mutunya daripada ASI. 3. Permenkes No.761975 Mengharuskan produsen susu kental manis SKM untuk mencantumkan pada label produknya bahwa SKM tidak cocok untuk bayi, dengan warna tulisan merah dan cukup mencolok. 4. Melarang promosi susu formula yang dimaksudkan sebagai ASI di semua sarana pelayanan kesehatan. 5. Menganjurkan menyusui secara eksklusif sampai bayi berumur 4-6 bulan dan menganjurkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun. 6. Melaksanakan rawat gabung di tempat persalinan milik pemerintah maupun swasta. 7. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dalam hal PP-ASI sehingga petugas tersebut terampil dalam melaksanakan penyuluhan pada masyarakat luas. 8. Pencanangan Peningkatan Penggunaan ASI oleh Bapak Presiden secara nasional pada peringatan Hari Ibu ke-62 22Desember1990. 9. Upaya penerapan 10 langkah untuk berhasilnya menyusui di semua rumah sakit, rumah bersalin dan puskesmas dengan tempat tidur. 2.5. Manajemen Laktasi Manajemen laktasi merupakan segala daya upaya yang dilakukan untuk membantu ibu mencapai keberhasilan dalam menyusui bayinya. Rusmalawaty : Peranan Rumah Sakit Dalam Pelaksanaan Program Asi Eklusif, 2009 Usaha ini dilakukan terhadap ibu dalam 3 tahap, yakni pada masa kehamilan antenatal sewaktu ibu dalam persalinan sampai keluar rumah sakit perinatal dan pada masa menyusui selanjutnya sampai anak berumur 2 tahun postnatal. Bagaimana mengelola ketiga periode penting ini dengan baik? Berikut langkah-langkah yang dikemukakan Spesialis Kebidanan Dr Harini Susiana SpOG: Periode Antenatal: 1. Meyakinkan diri sendiri akan keberhasilan menyusui dan bahwa ASI adalah amanah Ilahi. 2. Makan dengan teratur, penuh gizi dan seimbang. 3. Mengikuti bimbingan persiapan menyusui yang terdapat di setiap klinik laktasi di rumah sakit. 4. Melaksanakan pemeriksaan kehamilan secara teratur. 5. Menjaga kebersihan diri, kesehatan, dan cukup istirahat. 6. Mengikuti senam hamil. Periode Perinatal: 1. Bersihkan puting susu sebelum anak lahir. 2. Susuilah bayi sesegera mungkin, jangan lebih dari 30 menit pertama setelah lahir inisiasi dini. 3. Lakukan rawat gabung, yakni bayi selalu di samping ibu selama 24 jam penuh setiap hari. 4. Jangan berikan makanan atau minuman selain ASI. 5. Bila dalam 2 hari pertama ASI belum keluar, berikan bayi air putih masak dengan menggunakan sendok. 6. Jangan memberikan dot maupun kempengan karena bayi akan susah menyusui, di samping mengganggu pertumbuhan gigi. Rusmalawaty : Peranan Rumah Sakit Dalam Pelaksanaan Program Asi Eklusif, 2009 7. Susuilah bayi kapan saja dia membutuhkan, jangan dijadwal. Susuilah juga bila payudara ibu terasa penuh. Ingatlah bahwa makin sering menyusui, makin lancar produksi dan pengeluaran ASI. 8. Setiap kali menyusui, gunakanlah kedua payudara secara bergantian. Yakinkan bahwa payudara telah kosong atau bayi tidak lagi mau mengisap. 9. Mintalah petunjuk kepada petugas rawat gabung, bagaimana cara menyusui yang baik dan benar. Periode Postnatal: 1. Berikan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan atau penyusuan eksklusif dan teruskan pemberian ASI sampai bayi berumur 2 tahun. 2. Berikan makanan pendamping ASI saat bayi mulai berumur 6 bulan.

2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI

Dokumen yang terkait

Analisis Determinan Perilaku Ibu Menyusui Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar Tahun 2013

3 45 188

Pengaruh Pelaksanaan Program Pelayanan Kesejahteraan Karyawan Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Pabatu

2 46 97

Hubungan Faktor Komitmen Rumah Sakit Dan Karakteristik Ibu Bersalin Dengan Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan Program Asi Eksklusif Pada Tiga Rumah Sakit Di Kabupaten Labuhan Batu Tahun 2004

0 40 104

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit tidak menular (Posbindu PTM) dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus di Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014

62 297 119

Pengaruh Media POP UP BOOK Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Intensi ASI Ekslusif Ibu Hamil Di Puskesmas Kecamatan Pesanggarahn Jakarta Selatan Tahun 2013

2 29 254

PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA.

0 2 13

Pendahuluan PELAKSANAAN PROGRAM JAMSOSTEK DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYO SURAKARTA.

0 2 16

PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA ANTARA RUMAH SAKIT DENGAN BPJS KESEHATAN DALAM PROGRAM Pelaksanaan Hubungan Kerja Antara Rumah Sakit Dengan BPJS Kesehatan Dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.

0 6 19

PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA ANTARA RUMAH SAKIT DENGAN BPJS KESEHATAN DALAM PROGRAM JAMINAN Pelaksanaan Hubungan Kerja Antara Rumah Sakit Dengan BPJS Kesehatan Dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.

1 6 11

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Motivasi Ibu Terhadap Pemberian Asi Eklusif cover

0 0 12