5.2.2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara mendeteksi adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Menurut Ghozali 2005, pada umumnya jika
VIF lebih besar dari 10, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya.
Tabel 5.3 Uji Multikolinearitas Terhadap Variabel Independen
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
Keputusan Constant
Kep.Inst .577
1.733 Tidak terdapat multikolinearitas
Kep.Manaj .573
1.745 Tidak terdapat multikolinearitas
PDKI .690
1.448 Tidak terdapat multikolinearitas
Kom.Audit .676
1.479 Tidak terdapat multikolinearitas
1
Man.Laba .972
1.000 Tidak terdapat multikolinearitas
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF dari keseluruhan variabel bebas independen adalah lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa dalam model penelitian ini tidak terdapat multikolinearitas.
5.2.3. Uji Heterokedastisitas
Salah satu cara untuk mendeteksi adanya heterokedastisitas adalah dengan menggunakan scater plot. Apabila scatter plot menunjukkan sesuatu yang membentuk
pola maka dapat dikatakan terjadi homoskedastisitas. Dalam hal ini data yang akan diuji tidak mengalami heteroskedastisitas yang ditunjukkan dengan scatter plot yang
tidak memiliki pola apapun.
Gambar 5.3. Uji Heterokedastisitas Manajemen Laba sebagai Variabel
Dependen
Gambar 5.4. Uji Heterokedastisitas Kinerja Keuangan sebagai Variabel
Dependen
5.2.4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode
sebelumnya. Ghozali, 2005. Pendeteksian autokorelasi pada kasus ini digunakan uji durbin watson. Jika nilai durbin watson diatas nilai dl maka dapat dikatakan tidak
terjadi autokorelasi.
Tabel 5.4 Uji Autokorelasi Durbin-Watson
Dependent Durbin- Variable
d
l
d
u
Watson Man.Laba
60 4
1.444 1.727
2.163 Tidak terjadi autokorelasi
Kin.Keuangan 60
5 1.408
1.767 2.064
Tidak terjadi autokorelasi DW Tabel
N k
Keputusan
Dari hasil regresi yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil untuk regresi variabel Manajemen Laba sebagai variabel Dependent
diperoleh nilai DW sebesar 2.163 berada diatas nilai dl sebesar 1.444 , maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi. Untuk regresi variabel Kinerja Keuangan
sebagai variabel Dependent diperoleh nilai DW sebesar 2.064 berada diatas nilai dl sebesar 1.549, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi.
5.3. Hasil Analisis 5.3.1.