menerapkan prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung
jawab kepada shareholder juga kepada stakeholders-lainnya. 4.
Indepandency kemandirian
Intinya, prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan kepentingan dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. 5.
Fairness kesetaraan dan kewajaran
Prinsip ini menuntut adanya perlakuan yang adil dalam memenuhi hak stakeholder sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Diharapkan
fairness dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memonitor dan memberikan
jaminan perlakuan yang adil di antara beragam kepentingan dalam perusahaan.
2.1.3. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen Laba dan
Kinerja Keuangan
Good corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring kinerja manajemen
dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Konsep corporate governance diajukan demi tercapainya
pengelolaan perusahaan yang lebih transparan bagi semua pengguna laporan keuangan. Bila konsep ini diterapkan dengan baik maka diharapkan pertumbuhan
ekonomi akan terus menanjak seiring dengan transparansi pengelolaan perusahaan
yang makin baik dan nantinya menguntungkan banyak pihak. Pihak manajemen yang mempunyai kepentingan tertentu akan cenderung menyusun laporan laba yang sesuai
dengan tujuannya dan bukan demi untuk kepentingan prinsipal. Dalam kondisi seperti ini diperlukan suatu mekanisme pengendalian yang dapat mensejajarkan perbedaan
kepentingan antara kedua belah pihak. Mekanisme good corporate governance kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris serta
komite audit memiliki kemampuan dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba. Dengan menerapkan good
corporate governance diharapkan dapat mengurangi dorongan untuk melakukan tindakan manipulasi oleh manajer, sehingga kinerja yang dilaporkan merefleksikan
keadaan ekonomi yang sebenarnya dari perusahaan bersangkutan Jensen, 1993. 2.2. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan corporate governance yang meliputi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris
independen, serta komite audit dengan berbagai implikasinya, sebelumnya sudah pernah di teliti oleh beberapa peneliti terdahulu.
Penelitian Xie et.al 2003 yang menguji earnings management and corporate governance : the roles of the board and the audit committee menemukan bahwa
dewan direksi, komite eksekutif dan komite Audit yang berasal dari luar mampu melindungi kepentingan pemegang saham dari tindakan manajemen laba yang
dilakukan oleh pihak manajemen.
Boediono 2005 menguji tentang kualitas laba: studi pengaruh mekanisme corporate governance, dan dampak manajemen laba dengan menggunakan analisis
jalur menemukan bahwa mekanisme good corporate governance dalam hal ini kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris
secara bersama-sama terhadap manajemen laba, teruji dengan tingkat pengaruhnya lemah. Dalam pengujian secara parsial, penelitian ini juga menemukan bahwa
mekanisme kepemilikan institusional memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap manajemen laba sementara mekanisme kepemilikan manajerial memberikan
pengaruh yang lemah terhadap manajemen laba dan mekanisme komposisi dewan komisaris memberikan pengaruh yang lemah sangat terhadap manajemen laba.
Cornett et.al 2006 yang menguji tentang earnings management, corporate governance, and true financial perpormance menemukan adanya pengaruh
mekanisme good corporate governance terhadap penurunan discretionary accruals sebagai ukuran dari manajemen laba dan berhubungan positif dengan CFROA. Hasil
ini diinterpretasikan sebagai indikasi bahwa CFROA merupakan fungsi positif dari indikator mekanisme good corporate governance. Mekanisme good corporate
governance dapat mengurangi dorongan manajer melakukan earnings management, sehingga CFROA yang dilaporkan merefleksikan keadaan yang sebenarnya. Cornett
et.al 2006 juga menyatakan bahwa kepemilikan institusional akan membuat manajer merasa terikat untuk memenuhi target laba dari para investor, sehingga mereka akan
tetap cenderung terlibat dalam tindakan manipulatif laba.
Ujiyantho dan Pramuka 2007 yang meneliti tentang mekanisme corporate governance kepemilikan institusional, kepemilkan manajerial, proporsi dewan
komisaris, ukuran dewan komisaris, manajemen laba dan kinerja keuangan menemukan bukti kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan
komisaris independen dan jumlah dewan komisaris secara bersama-sama teruji dengan tingkat pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba dan manajemen
laba discretionary accruals tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja keuangan cash flow return on assets.
Tabel 2.1. Review Penelitian Terdahulu
N o
Nama Peneliti
Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian
Hasil dari Penelitian
1. Xie et. al
2003 Earnings
Management and Corporate
Governance : The Roles of the
Board and The Audit Committee
Variabel Independen: Dewan Direksi, Komite
Audit, Komite Eksekutif. Variabel Dependen:
Tindakan Manajemen Laba.
Dewan Direksi, Komite Eksekutif dan Komite Audit
yang berasal dari luar mampu melindungi kepentingan
pemegang saham dari tindakan manajemen laba
yang dilakukan oleh pihak manajemen.
2. Boediono 2005
Kualitas Laba: Studi Pengaruh
Mekanisme Corporate
Governance dan Dampak
Manajemen Laba Dengan
Menggunakan Analisis Jalur
Variabel Independen: Kepemilikan Institusional,
Kepemilikan Manajerial, dan Komposisi Dewan
Komisaris. Variabel Dependen:
Manajemen Laba. Mekanisme good corporate
governance dalam hal ini kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial dan komposisi dewan komisaris
berpengaruh secara bersama- sama terhadap kualitas laba,
teruji dengan tingkat pengaruhnya lemah.
3. Cornett et. al
2006 Earnings
Management, Corporate
Governance, and Variabel Independen:
Kepemilikan Instutional, Kepemilikan saham Dewan
Direksi, Direktur Mekanisme
corporate governance
berpengaruh terhadap penurunan
discretionary accruals
Lanjutan Tabel
True Financial Performance.
Independent yang berasal dari luar perusahaan.
Variabel Dependen: Penggunaan
Discreationary Accruals dalam Manajemen Laba.
sebagai ukuran dari manajemen laba.
4. Ujiantho dan
Pramuka 2007
Mekanisme Corporate
Governance, Manajemen
Laba dan Kinerja
Keuangan Variabel Independen:
Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,
Proporsi Dewan Komisaris,
Uk Dewan Komisaris. Variabel Dependen:
Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan.
Kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,
proporsi dewan komisaris independen dan jumlah
dewan komisaris secara bersama-sama teruji dengan
tingkat pengaruh yang signifikan terhadap
manajemen laba. Manajemen laba tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
keuangan.
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS