27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal bertujuan untuk menguji hipotesis dan merupakan
penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel Erlina, 2011. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan sebab
akibat antara variabel. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dua variabel independen terhadap satu variabel dependen. Variabel
independen dalam penelitian ini di dalam hipotesis memiliki pengaruh terhadap variabel dependennya.
3.2 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional
Menurut Erlina 2011 : 48, defenisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari obyek ke dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang
menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian. Dengan defenisi operasional, peneliti dapat mengumpulkan, mengukur, atau
menghitung informasi melalui logika empiris. Istilah-istilah dalam defenisi operasional harus dapat diuji dan mempunyai rujukan empiris.
Variabel penelitian dan defenisi operasional menjelaskan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen
dan dua variabel independen, dan dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
28
3.2.1 Variabel Dependen
Menurut Sugiyono 2012:59 Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel dependen ini
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi. Dalam pajak, aturan yang berlaku adalah undang-undang perpajakan, jadi, kepatuhan pajak
merupakan kepatuhan seseorang , dalam hal ini adalah wajib pajak, terhadap peraturan atau undang-undang perpajakan.
3.2.2 Variabel Independen
Menurut Sugiyono 2012:59 Variabel Independen ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictator, antecedent. Dalam bahasa Indonesia
sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen terikat. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
X1:Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Tentang Sanksi Perpajakan X2:Kesadaran Wajib Pajak Orang Pribadi
Universitas Sumatera Utara
29
Definisi operasional variabel sebagaimana telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, dapat dilihat dalam ringkasan tabel berikut :
Tabel 3.1 Tabel Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator
Skala
Kepatuhan pelaporan
wajib pajak orang
pribadi Y
Wajib pajak patuh adalah tepat waktu dalam menyampaikan SPT untuk semua jenis pajak
dalam dua tahun terakhir. Ordinal
Wajib pajak patuh adalah tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali
telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran pajak
Ordinal
wajib pajak patuh adalah tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana di
bidang perpajakan dalam jangka waktu 10 tahun terakhir
Ordinal
wajib pajak patuh adalah dalam dua tahun terakhir menyelenggarakan pembukuan
Ordinal
wajib pajak
patuh adalah
koreksi pada
pemeriksaan yang terakhir untuk tiap-tiap jenis pajak yang terutang paling banyak lima persen
Ordinal
Persepsi Wajib Pajak
Orang Pribadi
Tentang Sanksi
Perpajakan X1
Sanksi pidana yang dikenakan bagi pelanggar aturan pajak yang cukup berat
Ordinal
Sanksi administrasi
yang dikenakan
bagi
pelanggar aturan pajak sangat ringan Ordinal
Pengenaan sanksi yang cukup berat merupakan salah satu sarana untuk mendidik wajib pajak
Ordinal
sanksi harus dikenakan kepada pelanggarnya tanpa toleransi
Ordinal
pengenaan sanksi atas pelanggaran pajak dapat dinegosiasikan
Ordinal
Kesadaran wajib pajak
orang pribadi
X2 kesadaran bahwa pajak merupakan bentuk
partisipasi dalam menunjang pembangunan negara Ordinal
kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak dan pengurangan beban pajak sangat merugikan
negara Ordinal
kesadaran bahwa pajak ditetapkan dengan undang- undang dan dapat dipaksakan
Ordinal
harus menghitung, membayar dan melaporkan pajak dengan suka rela
Ordinal
harus menghitung, membayar dan melaporkan pajak dengan benar
Ordinal
Sumber :Irianto2005,Yadyana2009, diolah peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
30
3.3 Skala Pengukuran Variabel
Dalam operasional variabel ini semua variabel menggunakan skala ordinal, yaitu skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi
juga menyatakan peringkat konstruk yang dikur. Peringkat nilai menunjukan suatu urutan penilaian atau tingkat preferensi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi
berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi
pernyataan-pernyataan tipe Skala Likert.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan skala likert. Skala Likert menurut Erlina 2011:51 Skala Likert didesain untuk menilai sejauh mana
subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan yang diajukan. Skala Likert digunakan untuk mengukur respon subjek berupa sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok kejadian tentang kejadian atau gejala sosial kedalam 5 poin skala dengan interval yang sama.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini: 1. STS = Sangat Tidak Setuju
2. TS = Tidak Setuju
3. R =Ragu-ragu
4. S = Setuju
5. SS = Sangat Setuju
Universitas Sumatera Utara
31
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina 2011:81 Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat berupa orang, kejadian, atau benda yang mempunyai
karakteristik tertentu, yang berada dalam suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Tebing Tinggi yang berjumlah 72.902 orang.
Tabel 3.2 Jumlah Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi
sd Agustus Tahun 2015 Keterangan
Jumlah Jenis Pajak yang di Pungut
Orang Pribadi 72902
PPh Badan
4661 PPh
Bendaharawan 1012
PPh Jumlah
78575 -
Sumber: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi Menurut Sugiyono 2012:81 Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Insidental Sampling yang menurut
Sugiyono 2012:85 adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulaninsidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus berikut Muliari dan Setiawan, 2010:
Universitas Sumatera Utara
32
n = jumlah sampel N = populasi
e = persen kelonggaran kelonggaran ketidaktelitian pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan, dalam penilitian ini
0,1 . Berdasarkan data dari KPP Pratama Tebing Tinggi hingga Agustus
tahun 2015 tercatat sebanyak 72.902 wajib pajak orang pribadi. Oleh karena itu jumlah sampel untuk penelitian dengan margin of error sebesar 10
adalah:
n = 99,81 n= 100
Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.
3.5 Jenis Data