34
Gambar 3.1 Tahapan Uji
Sumber : diolah peneliti 2015
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2013. Sedangkan menurut Erlina 2011:56 validitas
menunjukkan seberapa jauh ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Uji Reliabilitas Uji Validitas
Uji Kuesioner
Uji Asumsi Klasik
Uji Hipotesis dengan Regresi
Linier Berganda
Uji Normalitas Uji Heterokedosiditas
Uji Multikolonieritas
Uji Statistik t
Uji Statistik F
Koefisien Determinasi
Universitas Sumatera Utara
35
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya
diukur. Uji validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate
antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk. Apabila dari tampilan output SPSS menunjukkan bahwa korelasi antara masing-masing
indikator terhadap total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan, dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk Ghozali, 2013. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau andal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran
reliabilitas penelitian ini dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran sekali saja.
Pengukuran One Shot hanya sekali dilakukan dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban
pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha a. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Nunnally,1994 dikutip oleh Ghozali, 2013.
Universitas Sumatera Utara
36
3.7.3 Uji Asumsi Klasik