pada pasien HD reguler. g.
Untuk mengetahui hubungan kadar kalsium dengan gejala pruritus pada pasien HD reguler.
h. Untuk mengetahui hubungan kadar fosfor dengan gejala pruritus pada
pasien HD reguler. i.
Untuk mengetahui hubungan kadar kalsium-fosfor dengan gejala pruritus pada pasien HD reguler.
j. Untuk mengetahui hubungan kadar Blood Urea Nitrogen BUN
dengan gejala pruritus pada pasien HD reguler.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bidang pendidikan :
Menambah informasi kepada tenaga medis tentang parameter klinik dan laboratorium yang berhubungan dengan gejala pruritus pada pasien HD
reguler.
1.4.2 Bidang penelitian :
Sebagai dasar-dasar untuk penelitian selanjutnya mencari parameter lain yang berhubungan dengan gejala pruritus pada pasien HD reguler.
1.4.3 Bidang pelayanan masyarakat :
Memberikan masukan pada tenaga medis untuk meningkatkan upaya dalam penanganan pruritus dengan menangani faktor-faktor yang
berhubungan dengan pruritus pada pasien HD reguler.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hemodialisis 2.1.1. Definisi dan Proses Kerja
Hemodialisis adalah proses dimana terjadi difusi partikel terlarut salut dan air secara pasif melalui kompartemen cair yaitu darah menuju kompartemen
cairan dialisat melewati membran semipermeabel dalam dialiser. Hemodialisis dan dialisis peritoneal merupakan dua teknik utama yang digunakan dalam
dialisis, dan prinsip dasar kedua teknik itu sama yaitu difusi zat terlarut dan air dari plasma ke larutan dialisis sebagai respons terhadap perbedaan konsentrasi
atau tekanan tertentu Price and Wilson, 2005. Pada suatu membran semipermeabel yang diletakkan di antara darah
penderita pada suatu sisi dan larutan yang sudah diketahui susunannya dialisat atau bak dialisis pada sisi satunya, maka substansi yang dapat menembus
membrane akan bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Bila kadar kalsium dalam darah tinggi dan kadar kalsium dalam dialisat rendah, maka
kalsium akan bergerak keluar dari darah masuk ke dialisat. Ultrafiltrasi pembuangan air dapat dilakukan dengan cara menciptakan perbedaan tekanan
hidrostatik contoh, meningkatkan tekanan positif dalam kompartemen darah secara mekanik. Perbedaan tekanan hidrostatik yang timbul menyebabkan
perpindahan air dari darah menuju ke dialisat Price and Wilson, 2005. Sistem dialisis terdiri dari dua sirkuit, satu untuk darah dan satu lagi untuk
cairan dialisis. Darah mengalir dari penderita melalui tabung plastik jalur arteri, lalu ke hollow fiber serabut berongga pada alat dialisis dan kembali ke penderita
melalui jalur vena. Air kran difiltrasi dan dihangatkan sampai sesuai dengan suhu tubuh kemudian dicampur dengan konsentrat dengan perantaraan pompa
pengatur, sehingga terbentuk dialisat atau bak dialisis. Dialisat kemudian di masukan ke dalam alat dialisis, dan cairan akan mengalir di luar serabut berongga
sebelum keluar melalui drainase. Keseimbangan antara darah dan dialisat terjadi
Universitas Sumatera Utara