Perumusan Masalah Sejarah Ringkas

3 dipercaya kebenarannya dan tepat waktu sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang tepat untuk menghadapi masalah yang timbul agar tidak terjadi kesalahan dalam proses pengambilan keputusan. Berdasarkan keterangan dan uraian di atas, maka penulis mencoba membahas lebih dalam peranan sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam pengambilan keputusan, yang selanjutnya menyusun tugas akhir yang berjudul “Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Sebagai Alat Bantu Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan pada Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan.”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah “Apakah Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan pada Sentra Kredit Konsumer Pt. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan sudah berfungsi sebagai alat bantu bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui apakah Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan pada Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Medan sudah berfungsi 4 sebagai alat bantu bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan yang efektif dan efisien.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis Dapat menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan secara teoritis dan praktik mengenai Peranan Sistem Informasi Akuntansi bagi Manajemen dalam penerapannya diperusahaan. b. Bagi Sentra Kredit Konsumer PT. Bank Rakyat indonesia Persero Tbk Medan. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam mengambil langkah selanjutnya mengenai peranan sistem informasi akuntansi. c. Bagi Peneliti Selanjutnya, Sebagai bahan masukan dan pembanding untuk menyempurnakan penelitian-penelitian sejenis berikutnya.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal SurveyObservasi

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis membuat jadwal penelitian dan penulisan yang dibuat dalam bentuk tabel 1.1. 5 Tabel 1.1 Jadwal Survei Observasi dan Penyusunan Tugas Akhir

1. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri dari empat bab, dimana masing-masing bab dibagi atas sub-sub bab sesuai kebutuhannya agar diperoleh pemahaman yang lebih mendalam. Secara garis besar Rencana Isi adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah yang merupakan uraian tentang aspek-aspek yang diungkapkan berupa fenomena-fenomena yang menjadi masalah penelitian, perumusan masalah yang merupakan pertanyaan penelitian yang didasarkan pada ruang lingkup No Kegiatan April 2015 Mei 2015 Juni 2015 I II III IV I II III IV I II III IV 1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul 3 Permohonan Izin Riset 4 Pengumpulan Proposal 5 Penunjukkan Dosen Pembimbing 6 Pengumpulan Data 7 Penyusunan Tugas Akhir 8 Bimbingan Tugas Akhir 9 Penyelesaian Tugas Akhir 6 permasalahan yang diteliti, tujuan penelitian dan manfaat penelitian merupakan jawaban terhadap rancangan yang akan dikaji dalam penelitian, dan yang terakhir sistematika penelitian yang berisi garis besar tugas akhir ini. BAB II : SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK MEDAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi perusahaan, uraian pekerjaaan, kegiatatan perusahaan, kinerja terkini serta rencana kegiatan. BAB III : MANFAAT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK MEDAN Pada bab ini penulis menguraikan tentang pengertian sistem dan sistem akuntansi, pengertian pengambilan keputusan, informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan. Dalam bab ini juga dijelaskan keputusan-keputusan yang dapat diambil manajemen berdasarkan sistem informasi akuntansi BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dan saran dari pembahasan di atas 7 BAB II SENTRA KREDIT KONSUMER PT. BANK RAKYAT INDONESIA PERSERO TBK MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk merupakan bank pemerintah yang berdiri sejak 16 Desember 1895. Pada awalnya merupakan bank bantuan dan simpanan milik kaum priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi atau Hul-en Spaarbank Wirjaatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah. Dalam perkembangannya bank ini mengalami beberapa kali perubahan nama, karena disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang sedang mengalami penjajahan oleh bangsa asing yaitu berubah menjadi De Poerwokertosche Hul-en Londbouw Credietbank, yang perkembangannya dikenal sebagai Volkbank Bank Rakyat pada tahun 1912 berubah menjadi Centrale Kas Voor Het Volkscredietwezen, yang selanjutnya pada tahun 1934 menjadi Algemeene Volkscredietbank AVB dan pada masa penjajahan Jepang 1942 berubah menjadi Syomin Ginko. Setelah Indonesia merdeka, BRI merupakan bank pemerintah yang beroperasi di Indonesia berdasarkan peraturan Pemerintah No 1 tahun 1946. Namun pada masa agresi Belanda tahun 1947 terutama dengan adanya perjanjian Renville, kelancaran operasional BRI menjadi tertanggung sehinggga sempat terhenti selama kurang lebih satu tahun sampai 7 8 disepakatinya perjanjian Roem Royen tahun 1949. Selanjutnya BRI aktif kembali dengan nama Bank Rakyat Indonesia Serikat BARIS. Sesuai dengan PERBU NO.14 tahun 1960 dibentuk bank koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani dan Nelayan dengan Naderlandsche Handles Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Akan tetapi baru berjalan 1 bulan dikeluarkan penpres, NO.17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Ekspor Impor Exim. Berdasarkan Undang-Undang No.14 tahun 1967 tentang Undang- Undang pokok Perbankan dan Undang-Undang No.13 tahun 1968, tentang Undang-Undang Bank Sentral, Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural dan Ekspor Import dipisahkan menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Indonesia. Berdasarkan Undang-Undang No.21 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai Bank umum. Diterbitkannya Undang-Undangn perbankan No.7 tahun 1992 dan peraturan pemerintah RI no.21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. 9 Bank Rakyat Indonesia Persero yang kepemilikannya 100 ditangan Pemerintah. Sejak didirikannya BRI telah berperan dalam memajukan bangsa dan Negara melalui perhatiannya terhadap pengembangan usaha kecil. Disamping telah menjalankan usaha perbankan modern yang siap bersaing. BRI cabang Bogor didirikan pada tahun 1934 dengan izin pendirian Akte No.34 pada tanggal 12 November 1934 dengan notaris Mr. A.H Van Ophuijsen. Izin diperbaharui dengan Akte Notaris Karbini S.H No.74 pada tanggal 17 Juli 1985, dan berubah menjadi persero berdasarkan pasal 1 Akta pendirian No. 133 tanggal 31 Juli 1993.

B. Struktur Organisasi